Follow ig: @diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
*****
Hujan disertai kilatan cahaya dilangit menyambar-nyambar, awan gelap menyebar di angkasa, suara hujan dan hawa dingin begitu amat terasa. Jam sudah menunjukan pukul 08.25 pagi namun belum ada tanda-tanda Guru akan masuk.
Kelas XI Mipa 3 terlihat berbeda kali ini, semua tenang tak ada kegiatan yang menimbulkan suara bising. Alfa dan para sahabatnya pun memilih fokus belajar, membaca kembali apa yang sudah mereka pelajari semalam.
Earphone hitam menemani Agatha belajar kali ini, lagu Perfect milik Ed Sheeran yang gadis itu putar membuat belajarnya terlihat fokus namun juga tenang, berbeda dengan Alfa yang memilih menikmati suara hujan sebagai teman belajarnya.
"Anjir, pada belajar masa, hujan-hujan gini enakan tidur nggak sih Van," celetuk Reno menatap sekitar, hampir semua teman-temannya membaca buku kecuali dirinya dan Nevan.
Suara ketua kelas tiba-tiba membuat atensi semua murid di kelas teralihkan.
"Siapa yang nggak masuk? Bu Zeline tanyain, katanya juga kita disuruh baca-baca buku pelajaran hari ini, sampe Pak Lando dateng."
Mendengar ucapan itu, semua murid menatap keseluruhan temannya lalu Haura berdiri.
"Kayaknya hadir semua kecuali Rayzan, coba lo perhatiin lagi," ucap Haura menunjuk bangku milik Rayzan kosong.
"Oke," putus ketua kelas lalu kembali duduk, tangannya sibuk mengetik memberitahu perihal absen hari ini.
Keadaan kembali hening, semua fokus kegiatan masing-masing, waktu terus berjalan sampai jam menunjukkan pukul 09.00, namun belum juga ada tanda-tanda akan masuk.
Selang beberapa menit terdengar suara dari arah pintu dan muncullah Bu Zeline.
"Pagi anak-anak," sapa sang Guru lalu duduk di kursinya.
Semua serempak membalas, terlihat Bu Zeline seperti menulis sesuatu di buku absen dan kembali berdiri.
"Karena hari ini pak Lando berhalangan hadir, pelajaran hari ini hanya mengerjakan tugas yang sudah Beliau kirimkan lewat grup kelas, setelah istirahat kumpulkan ke meja pak Lando," ujar Bu Zeline menjeda ucapannya.
"Ibu permisi, tapi inget, jangan ribut."
Setelah kepergian sang Guru, kelas mulai berisik dan mau tak mau mereka mengerjakan tugas yang telah di berikan.
"Males banget gue, kirain kan bisa jamkos sampe istirahat." Nevan terus saja menggerutu dengan tangan sibuk membuka lembar demi lembar buku paket dengan malas.
Para murid mulai fokus mengerjakan walaupun ada beberapa yang justru sibuk bersantai seperti Reno dan Arzan.
***
Suara bel tanda jam pelajaran akan kembali dimulai berbunyi dengan nyaring, semua murid berbondong-bondong masuk ke dalam kelas masing-masing.
Gadis dengan kacamata dan rambut tergerai itu berjalan santai bersama para sahabatnya menuju kelas.
"Nanti pelajaran siapa?" tanya Arzan.
Nevan menoleh ke arah Arzan dengan tangan sibuk mengupas kuaci. "Entah, gue harap jamkos sih."
Tendangan yang lumayan keras di kaki membuat Nevan sukses mengumpat pelan, tatapan matanya menatap tajam Reno yang justru tertawa mengejek.
"Sakit? Lemah, gitu doang padahal," ucap Reno berjalan mendahului para sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...