Follow ig:@diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
*****
Terhitung 1 minggu sudah kedekatan Alfa dan Agatha, selama itu juga berbagai momen dan waktu mereka habiskan bersama. Semua murid SMANZA pun sudah mulai terbiasa dengan kedekatan kedua remaja itu, Reno dkk pun sampai lelah ketika Agatha maupun Alfa yang sering menebar momen romantis di hadapan mereka.
Alfa menatap Agatha dari balik spion, wajah samar Agatha yang terhalang hujan terlihat jelas di sana. Perempuan itu memeluk tubuhnya sendiri namun senyuman tak pernah luntur dibibirnya.
"Tuhan, aku bahagia," gumam Alfa sambil tersenyum di sela dirinya mengendarai motornya.
Alfa yang kini sedang menunggu Agatha di depan gerbang rumah perempuan itu tersenyum ketika mengingat momen-momen kebersamaan dirinya dan Agatha akhir-akhir ini.
Ada lagi, waktu Alfa mengajak perempuan itu ke pantai sore hari sepulang sekolah karena permintaan perempuan itu.
Agatha tersenyum lebar, wajah cantik itu terlihat sangat bahagia, senja yang nampak dipantai itu membuat perempuan itu sejak tadi tak berhenti melunturkan senyumnya.
Alfa yang berada di sampingnya pun ikut tersenyum, walaupun sebenarnya Alfa sendiri tak menyukai senja namun ia menyukai ekspresi perempuan di sampingnya ketika melihat awan jingga itu.
"Senja itu indah ya Fa," ucap Agatha dengan wajah bahagianya, mata perempuan itu tak pernah lepas dari senja di depannya.
Alfa mengangguk samar, matanya ikut menatap senja seperti apa yang dilakukan Agatha.
"Tapi yang indah itu cuma sementara, terkadang beberapa keindahan itu melukai," jawab Alfa dengan tenang.
Agatha menatap Alfa yang di sampingnya. "Tuhan menciptakan semuanya itu gak ada yang abadi Fa, tapi semuanya meninggalkan pelajaran berharga yang bisa diingat, dipeluk dan dikenang," jawab Agatha dengan kembali menatap senja.
"Itu sebabnya kenapa manusia tidak boleh menyukai sesuatu secara berlebihan, Tuhan bisa kapanpun ambil keindahan itu dan manusia hanya bisa menatap tanpa mampu berbuat apapun."
Entah kenapa Alfa merasa kata-kata itu pantas untuk dirinya dan perempuan itu sendiri, Agatha pun ikut menatap Alfa yang ternyata juga menatapnya.
"Dan sementara itu juga kita, tapi yang sementara ini harus lebih bahagia dari apapun," ucap Alfa lembut.
Agatha tersenyum tipis. "Bener, jadi ayo bahagia bersama sampai masanya habis," ucap Agatha dengan lantang sambil menatap lautan.
Alfa tertawa pelan, dalam hati Alfa selalu berharap pada Tuhan untuk memberikan waktu yang lama untuknya dan perempuan di sampingnya ini.
"Tuhan jangan kau ambil kebahagian ini secara tiba-tiba, semoga waktu ini lama dan aku masih bisa bertahan sampai titik terlelahku."
"Maaf ya lama," ucap Agatha tiba-tiba yang membuat Alfa tersadar dari lamunannya.
Cowok itu tersenyum tipis sambil mengangguk pelan.
"Gakpapa kok, udah kan?" tanya Alfa kepada Agatha memastikan perempuan itu sudah siap untuk berangkat ke sekolah.
Agatha mengangguk cepat, lalu naik ke motor vespa milik Alfa.
Agatha sejak tadi tak berhenti terkikik geli, melihat dirinya dan Alfa yang mengendarai motor vespa, ia belum terbiasa namun dengan Alfa lah ia merasakan hal baru yang selama ini dianggap lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...