Follow ig: @diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
Akhir dari sebuah penantian, semesta dengan baik mempertemukan yang telah lama hilang.
.
.Mobil putih milik Reno telah memasuki perumahan yang dituju, penerangan yang minim membuat pandangan mereka sedikit terganggu namun itu tak menyurutkan semangat mereka untuk segera sampai dirumah yang dimaksud.
"Ini pelit amat sih, minimal jalan dikasi lampu kek, keliatan rumah hokay tapi gak ada lampu, kocak banget dah," gerutu Reno dengan mata yang menatap sekitar, memastikan rumah yang akan mereka tuju tak terlewat.
Alfa hanya diam, matanya juga sejak tadi menatap satu persatu rumah yang ada sedangkan Nevan dengan santai mengeluarkan kepalanya sampai sepundak dari kaca jendela sambil menatap serius semua rumah yang terlihat dengan bibir tak berhenti bergumam.
Sungguh diluar ekspetasi Alfa maupun Reno.
"Kalo kepala lo disambar mobil dari belakang, gue gak tanggung jawab kalo lo mati ya Van," ujar Reno dengan kesal dengan tingkah absurd sahabatnya itu.
"Heran, punya temen kelebihan dosis gini, kelakuannya diambang batas wajar manusia," geram Reno tak habis pikir.
Mendengar ucapan Reno, Nevan seketika memasukan kepalanya kembali.
"Ngomong apa lo! Temen macam apa lo malah doain gue mati!" Nevan menatap marah ke arah Reno sedangkan yang ditatap justru terlihat santai tanpa respon apapun.
Sampai arah pandangan Alfa tertuju ke sebuah rumah dengan ciri-ciri yang sama, sontak senyum terbit dibibirnya.
"Ren berenti! Di sebelah sana tuh, deket rumah gerbang warna putih." Tunjuk Alfa ke arah rumah dengan gerbang warna hitam diujung jalan.
Mendengar hal itu Reno memelankan laju mobilnya lalu matanya ikut menatap rumah yang dimaksud Alfa.
Reno dan Nevan memekik senang, mobil itu mulai masuk ke halaman rumah dengan gerbang warna hitam yang tak ditutup.
Melihat desain rumah yang menurut Nevan terlihat menyeramkan cowok itu bergidik ngeri. "Anjir serem amat dah, rumah macam apa, serem njir kaya rumah hantu," ujar Nevan menatap keseluruhan rumah.
Pintu terbuka tiba-tiba menampilkan dua orang berseragam hitam pula, yang Alfa Nevan dan Reno yakini adalah bodyguard Zidan-Papa Alfa.
"Silahkan, Tuan sudah menunggu di dalam," ujar salah satu dari bodyguard itu.
Alfa Nevan dan Reno kompak mengangguk, ke tiganya akhirnya masuk ke dalam.
"Wow, keren banget sumpah di luar keliat serem tapi di dalem aesthetic abis." Puji Nevan sambil menatap kagum keseluruh ruangan.
"Welcome."
Langkah ke tiga remaja itu mendadak terhenti ketika mendengar suara barusan, bahkan Alfa sampai mematung. Suara itu yang Alfa nantikan sejak lama pada akhirnya bisa ia dengar kembali secara langsung.
Lampu seketika menyala keseluruhkan, sampai terlihatlah seorang pria dewasa yang tengah duduk disofa dengan menatap Alfa dalam.
Alfa tertegun, tatapan matanya terkunci bahkan tanpa sadar senyuman sangat tipis terulas.
"Papa," lirih Alfa dengan suara parau, demi apapun Alfa sampai tak bisa menjabarkan bagaimana bahagianya dia saat ini.
Zidan tersenyum melihat putra yang selama ini diam-diam dia pantau dari kejauhan, yang dulu hanya bisa dilihat dari balik layar komputer kini bisa bertemu secara langsung. Menatap anak semata wayangnya yang sangat dirinya sayangi saat ini sudah tumbuh besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...