37. Pertemuan yang dinantikan

642 33 1
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

Alfa mengambil dream book mini miliknya yang tergeletak di atas meja belajarnya, tangannya membuka lembar demi lembar sampai akhirnya berhenti di sebuah tulisan yang bertuliskan.

Impian dan cita-cita

Senyumnya mengembang, Alfa dengan semangat memberi ceklis pada salah satu daftar impian itu.

"Akhirnya diantara ini semua ada yang bisa gue ceklis," monolognya tanpa melunturkan senyumnya.

Mungkin terlihat menggelikan untuk seorang cowok menulis dan memiliki dream book, namun Alfa tak perduli orang mana tau harapan yang selama ini diharapkan menjadi kenyataan serta semua yang pernah dirasakan hanya mampu dituangkan dalam tulisan. Tentang penyakit, tentang sang Mama yang tak pernah perduli serta cita-cita sederhana lainnya yang tertulis rapi di dalam buku itu.

Dan kini, salah satu dari itu telah tercapai yaitu bertemu sang Papa.

Orang yang selama ini diharapkan kehadirannya walaupun sejak dulu Mamanya selalu berkata jika Papanya tak kan pernah kembali lagi, akan tetapi Alfa tetap yakin jika suatu saat Tuhan akan mengabulkan doanya itu dan benar saja walaupun dengan cara kurang menyenangkan serta menyakitkan sekalipun.

Alfa menatap puas pada tulisan-tulisan itu, matanya beralih menatap foto yang ada di depannya.

"Nek Kek, Alfa bahagia banget akhirnya Alfa bisa ketemu Papa," gumamnya dengan mata terus menatap foto dua manusia hebat yang pernah hadir dihidupnya.

Dering ponsel yang tiba-tiba membuat Alfa teralihkan, dengan sigap Alfa mengambil dan mengecek ternyata pesan yang dikirimkan sahabatnya yaitu Reno di grup yang sepertinya baru saja dibuat, cowok itu pun mengirimkan alamat tempat yang Papanya pilih untuk pertemuan malam ini.

ALREVANDEN

Reno Dirgantara
Perumahan Puri Putri jl.12 Indah, rumahnya warna hitam dengan gerbang hitam
Itu lokasinya Fa, abis Isya ini siap-siap gue otw.

Alfaero Revandra
Ok

Nevan Tamvan
Njir grup lagi mana jelek banget nama grupnya>.>

Reno Dirgantara
Yang sebelah ada Agatha, yakali gue shere disana!! KOMEN AJA LO GAK SUKA KELUARR

Nevan Tamvan
Santai si jamet, gue kan cuma nanya

Raden Arkanan
?

Reno Dirgantara
Alfa ketemu bapaknya Den, ntar mlm mau ketemuan, lo ikut? Gak usah aja ya gue mager ke rumah lo.

Raden Arkanan
Mm

Alfa menarik sudut bibirnya, tak sabar menunggu waktu itu segera tiba.

"Sebentar lagi berarti," gumam Alfa ketika melihat jam di dinding yang menunjukan bahwa sebentar lagi akan adzan Isya.

Alfa bangkit lalu melangkah menuju kamar mandi untuk bersiap-siap sholat.

Adzan Isya pun berkumandang, Alfa pun mulai sholat dengan khusyuk sampai selang beberapa saat sholatnya selesai.

Ia mulai bersiap-siap, tak lupa mengambil masker namun gerakannya terhenti ketika ia teringat jika Mamanya dirumah. Otaknya seketika berpikir keras alasan apa yang bisa digunakan untuk mengelabuhi Mamanya supaya tak ketahuan jika akan bertemu Papanya malam ini.

"Apa ya," gumam Alfa dengan mata mengedar mencari ide.

Ponselnya kembali berdering, kali ini panggilan suara dari Reno.

"Fa gue mau otw, oh ya Mama lo dirumah?" tanya Reno dari sebrang.

Alfa mengangguk. "Mama gue dirumah, dan gimana caranya supaya gak ketahuan ya."

Reno terdiam, mungkin berpikir alasan apa yang akan digunakan pikir Alfa.

Sampai matanya terkunci ke tumpukan buku dimeja belajar ssketika Alfa mendapat ide, kakinya melangkah menuju meja itu dan mengambil beberapa buku pelajaran tak lupa pulpennya.

"Gue mau beralasan belajar Ren, Mama pasti gak akan larang terus kecafe sekalian." Dirinya berharap jika alasan ini mampu membuat Mamanya percaya terlebih jika tentang cafe, wanita itu pasti akan dengan suka rela mengizinkan.

"Pinter lo Fa, kalo gitu gue otw," puji Reno dari sana.

Panggilan suara itu pun terputus.

Alfa melangkah dengan penuh hati-hati menuju lantai bawah, sejak tadi hatinya was was jika sewaktu-waktu Mamanya muncul tiba-tiba.

Sampainya diruang tengah, Alfa mendapati wanita itu duduk sambil bermain ponsel.

Alfa menghembuskan napas pelan, kakinya perlahan mendekat ke arah Mamanya sampai pada akhirnya wanita itu menyadari kehadiran Alfa.

Vina menatap Alfa memindai, tatapan mata tajam itu kembali menatap Alfa.

"Mau kemana kamu? Malam-malam keluyuran ... Mama gak mau ya kalo kamu keluar terus ada apa-apa, jangan nyusahin Mama, Mama gak mau direpotin cape," ucap Vina panjang lebar tanpa perduli dengan ucapannya yang bisa melukai putranya sendiri.

Alfa hanya tersenyum menanggapinya, sudah biasa diperlakukan seperti itu, ucapan buruk memang tak pernah absen keluar mulut sang Mama.

"Alfa mau izin ke rumah Reno Mah, Ada tugas yang harus diselesaiin besok dan Alfa mau mampir ke cafe sebentar," jelas Alfa hati-hati, dalam hatinya ia terus saja berdoa jika diizinkan.

"Halah alesan aja, bilang aja mau nongkrong kan? Mending uangnya kasih ke Mama aja dari pada dihambur-hamburin, Mama lagi butuh uang buat perawatan," kata Vina sambil memainkan kukunya.

Alfa tertunduk. "Ma tapi Alfa gak bohong, Alfa memang mau ngerjain tugas, sebentar lagi Reno juga kesini," ucap Alfa lagi.

Terdengar Vina membuang napasnya kasar. "Yaudah sana! Ingat, jangan sampe kenapa-napa Mama gak akan tolongin." Setelah mengatkan itu Vina meninggalkan Alfa seorang diri.

Alfa menatap kepergian Mamanya dengan tersenyum tipis, apa tadi termasuk bentuk keperdulian? Walaupun ucapan itu melukai namun setidaknya mampu membuat Alfa tersenyum bahagia.

Suara klakson mobil membuat Alfa langsung menoleh ke arah pintu, tanpa menunggu apapun lagi, ia langsung menghampiri.

"Gimana Fa? Aman?" tanya Reno yang melihat Alfa keluar dari gerbang rumahnya.

Alfa tersenyum sambil mengangguk samar, Reno mengacungkan jempolnya lalu Alfa langsung masuk ke dalam mobil.

"Jemput si curut dulu ya Fa."

Alfa mengangguk. "Iya."

Mobil itu mulai menjauh dari pekarangan rumah Alfa, membelah jalanan malam yang mulai sepi kendaraan, hanya ada suara hewan malam serta bintang dilangit yang mulai mendominasi.

"Bismillah," gumam Alfa sambil menatap keluar jendela mobil, pikirannya sejak tadi memikirkan banyak hal termasuk fakta-fakta yang akan ia dengar nantinya.

Apapun itu Alfa siap, semoga ini bukan terakhir kalinya namun awal kembalinya Papanya walaupun laki-laki itu sudah berkeluarga sekalipun.

***

Aku up lagi yuhuuu
Maaf ya lambat lagi upnya, maaf banget 🙏

Jangan lupa seperti biasa vote komennyaa🔥

See you next chapter

14 Maret 2024

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang