Folow ig: @diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
*****
"Jadi tadi lo dianterin Alfa?"
Agatha mengangguk. "Iya sampe rumah."
Saat ini Agatha sedang melakukan panggilan video bersama teman barunya, Haura. Agatha menceritakan tentang kejadian tadi saat ia bertemu dengan Alfa sampai diantar pulang oleh Alfa.
"Lo tau gak sih, Alfa dkk itu famous banyak yang suka sama mereka tapi ya itu mereka gak gampang dideketin walaupun kelakuannya kadang somplak," jelas Haura. Mengingat kelakuan random Alfa dkk selama ini.
Agatha mengangguk mengerti. "Tapi dia baik, gue udah dua kali ditolongin dia."
"Iya kah? Dimana? Cerita dong penasaran gue," ucap Haura sembari menyengir.
Agatha tertawa kecil lalu mulai menceritakan kejadian kala malam itu secara detail. Haura menyimak sesekali bertanya.
"Kalo aja gak ada dia gimana ya, ngerii gue kalo diposisi lo," ucap Haura bergidik ngeri membayangkan.
Agatha menggelengkan kepalanya. "Gak tau juga, makanya itu gue berhutang budi sama dia."
Haura mengiyakan. "Oh ya gue tutup dulu ya, mau lanjut ngedrakor."
"Iya see you." Agatha tersenyum kecil.
Panggilan itu pun terputus, Agatha meletakkan ponselnya dinakas. Ia memilih merebahkan tubuhnya dari pada kembali bermain ponsel.
Matanya mulai terpejam hingga hanya terdengar deru napas yang teratur.
***
Pagi harinya, terlihat dua remaja yang sudah berdiri di depan rumah besar bercat putih.
"Kira-kira tante Vina ada di rumah gak ya," tanya Nevan menatap gerbang rumah Alfa. Nevan sedikit sungkan dengan wanita itu terlebih sikapnya yang menurut Nevan menyebalkan membuatnya enggan untuk bertemu.
"Gak tau." Reno pun menatap sekilas, lalu beralih mengambil ponsel miliknya disaku celana.
Reno Dirgantara
Fa buru turun, gue sama si curut di depan.Begitulah isi pesan itu, Reno kembali bersender di kap mobil sesekali memainkan kunci mobilnya. Nevan sendiri memilih mengintip di depan gerbang memastikan jika Alfa akan turun.
Disisi lain, Alfa yang telah rapi dan siap turun pun terhenti kala mendengar notifikasi masuk.
Disana, terlihat pesan dari sahabatnya yang memberi tahu bahwa keduanya sudah berada didepan rumahnya. Senyum Alfa mengembang, dengan segera Alfa turun ke bawah.
Namun ketika hampir sampai pintu, suara teriakan sang Mama membuat Alfa terdiam.
"Motor Mama sita, kamu jalan kaki atau gimana pun terserah tapi ingat jangan harap bisa bawa motor kesekolah! Itu hukuman untuk semalam!" Setelah mengatakan itu Vina kembali masuk kedalam kamar dengan menutup pintu sangat keras.
Alfa membuang napas, ia baru ingat jika dirinya tak membawa kunci motor. Ternyata motor miliknya disita sang Mama.
"Gak papa Alfa, temanmu sudah menunggumu didepan," monolognya memberi semangat, tak mau menunggu lama Alfa berlari kecil keluar. Matanya melihat kedua temannya dibalik gerbang.
"Lama banget njirr, jamuran gue nunggunya!" teriak Nevan saat melihat kedatangan Alfa.
Alfa menghampiri kedua temanya, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...