♻️Avyaz-Rana♻️

201K 7.3K 245
                                    

Jadi, ini kaya kehidupan kedua Kanaya dan Matyaz yang ada di cerita Crazy one be Mine, dan ini masuk ke series Crazy be mine.

Series pertama Crazy one be Mine, Series kedua Crazy girl be mine, nah bakal ada series ke 3, 4 dan seterusnya.

Mungkin Crazy brother be mine, Crazy teacher be mine, Crazy Doctor be Mine, Crazy Ceo be mine, Crazy husband be Mine, nah intinya gitu deh.

Seperti biasa, ini tes ombak dulu, kalau rame dan gak jimplang, aku lanjut sampai tamat, tapi kalau part ini jimplang, aku langsung unpub.

200 vote dan 70 komen, gas!

♻️Happy Reading♻️

Ternyata menjadi seseorang yang dikenal sejak kecil tak sepenuhnya membahagiakan, itu yang Avyaz rasakan.

Dia bertemu dengan Ranaya saat masih kanak-kanak, perbedaan usia mereka 2 tahun.

Dulu mereka bertemu di taman kota saat Avyaz sedang menggeprek kodok menjadi geprek kodok, dan Ranaya memergokinya kala itu.

Tapi bukanya takut, Ranaya justru mengatakan kalau Avyaz lucu, katanya pipi Avyaz embul.

Nah, sejak saat itu, Avyaz selalu menemukan Ranaya ada disekitarnya.

Perbedaan usia mereka 2 tahun, Ranaya lebih tua dari pada Avyaz, tapi Avyaz jarang memanggil Ranaya dengan sebutan kak.

Mereka bukan sahabat kecil, iuw, Avyaz ogah menganggap mereka sahabat.

Bagi Avyaz, Ranaya hanyalah hama dan parasit, terus menempel padanya, mengikutinya bahkan sampai rela pindah rumah ke sebelah rumah Avyaz.

Mereka bertetangga hampir 10 tahun lamanya.

Dan saat ini Ranaya sudah 17 tahun, masih kelas 2 SMA, sementara Avyaz masih SMP kelas 3.

Walau sekolah mereka berbeda, Ranaya rela menjemput Avyaz pakai motor scoopy pinknya demi bisa pulang bersama Avyaz.

Terlebih orang tua Avyaz menitipkan Avyaz pada Ranaya, makin menjadi-jadi si cegil satu ini.

Avyaz selesai dengan ekskul basketnya, dengan teman satu timnya yang juga sudah berganti pakaian, mereka berjalan ke parkiran.

Disana Ranaya sudah menunggu, gadis berambut hitam bergelombang, dengan wajah cantik, dan mata yang membentuk bulat sabit setiap kali tersenyum.

Ada kala dimana Avyaz merasa familiar dengan Ranaya, apalagi saat gadis itu mengatakan satu kalimat yang terus dia ulang.

"Avyaz, tadi aku udah lihat latihan kamu loh, hebat, kamu yang terbaik!"

Itu dia, kamu yang terbaik, itu adalah kata yang selalu Ranaya ucapkan padanya.

Walau Avyaz sering gagal dalam ujian atau perlombaan, cewek gila itu pasti akan terus berkata kalau Avyaz adalah yang terbaik.

Hal ini yang membuat Avyaz tak bisa membenci Ranaya, dia selalu mengapresiasi apapun yang Avyaz lakukan.

Bahkan, jika Avyaz sudah melukai atau membunuh orang, Ranaya selalu berkata Avyaz yang terbaik.

"Lo ngapain kemari sih, kan udah gue bilang, gue bakal pulang sendiri," ketus Avyaz seraya duduk di jok motor Ranaya.

Avyaz dilarang bawa motor sebelum 17 tahun, jadi Ranaya aja yang bonceng Avyaz.

"Ya enggak papa dong," sahutnya seraya menghidupkan motornya lagi.

Avyaz menatap punggung Ranaya dan juga ikat rambut berbentuk cherry.

"Rana, lo beneran suka sama gue?" tanya Avyaz tiba-tiba.

"Kamu udah tanya itu sejak kita SD, masa harus aku jawab lagi,"

Avyaz diam, semilir angin terasa saat Ranaya mengendarai motornya.

Perlahan, Avyaz memeluk pinggang Ranaya dan bersandar dipunggungnya.

"Jangan ngebut," tegur Avyaz datar.

Itu kode, Avyaz hanya mau menghabiskan waktu lebih lama bersama Ranaya.

♻️Bersambung♻️

Penuhin target yak, jangan jimplang!

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang