Lapak ini ancur-ancuran semalam aku lihat, update cuma 2x, sidernya mulai nongol lagi, hadeuh, males banget.
JANGAN SIDER! Paham gak sih? Jangan jadi sider mulu, kalau gini caranya mending kalian gausah dapet cerita baru lagi, sidernya ngelunjak, kaya babi memang.
200 vote dan 50 komen, AYO! Penuhin, JANGAN JIMPLANG!
♻️Happy Reading♻️
Ujian kelulusan sudah selesai, sebelum mendapatkan hasil ujian dan juga lulus atau tidak, murid-murid SMP kelas 3 akan libur sejenak.
Dan saat mereka libur, SMA tempat Ranaya sekolah baru memasuki ujian semester genap, yang berarti itu saatnya Ranaya yang ujian.
"Ran, selamat pagi." Avyaz yang pagi-pagi sekali sudah nangkring di kamar Ranaya, memberi ucapan selamat pagi pada Ranaya.
Bahkan Avyaz membuka pintu balkon dan berbaring di sebelah Ranaya yang baru saja bangun.
"Vyaz..kamu ngapain? Masih pagi ini," gumam Ranaya saat baru saja bangun dan melihat Avyaz sudah berbaring di sebelahnya.
Avyaz hanya diam, dia mengelus pipi Ranaya lalu memeluknya erat "Gue mau mengawali hari dengan ngeliat muka lo," jawabnya santai seraya mendusel di dada Ranaya.
Ranaya hanya menguap dan membalas pelukan Avyaz, mengelus punggungnya lembut.
"Mhh...kamu ini buat aku semangat untuk ujian," gumam Ranaya yang masih agak mengantuk.
"Bagus deh, nanti gue jemput ya pulang ujian, kita pergi ke taman yuk, ada cafe yang baru buka, gue mau nyoba kesana," usul Avyaz seraya mendongak menatap Ranaya.
Ranaya mengangguk "Kamu jemput pake apa?" tanya nya, karena Ranaya tau Avyaz kan gak boleh bawa motor.
"Pake sepeda lah, lo ngarep gue bawa motor? Kecelakaan kita yang ada,"
"Heh, mulutnya,"
Avyaz terkekeh pelan, dia melepas pelukannya saat mendengar suara langkah kaki menuju kamar Ranaya, dengan cepat dia bangkit dan berlari keluar kamar Ranaya menuju balkon, dan melompat balik ke balkon kamarnya sendiri.
Ranaya hanya menggeleng pelan "Lucu banget sih dia, makin hari makin buat gemes," guman Ranaya.
Tak lama pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Papa Ranaya yang masuk dengan nampan berisi sarapan untuk Rana.
"Sarapannya nak, kamu ujian kan hari ini, semangat ya, jangan lupa doa, Papa tau Rana pasti bisa ngerjain ujiannya," ujar Papa setelah meletakan nampan itu ke nakas lalu mencium dahi Ranaya.
Ranaya tersenyum tipis "Iya Pa, makasih yaa." dipelukanya sang Papa dengan manja.
Papa mengelus rambut Ranaya lembut dan mengecup pucuk kepalanya, ah, indahnya keluarga burung cemar.
.....
Jam 10 lewat 37 pagi, Ranaya keluar dari ruang ujian, dia sudah selesai ujian dan menjadi orang pertama yang keluar dari kelas.
Dengan tenang Ranaya berjalan keluar dari gedung sekolah, sudah bisa dia lihat Avyaz menunggu di parkiran sekolah.
"Ran," sapa Avyaz saat melihat Ranaya berjalan mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Be Mine [End]
Teen Fiction"Avyaz lucu banget tau, gemes, embul gitu pipinyaaaaa." "Apaan sih, gila lo," Ranaya Halkia dan Avyaz Narledo, adalah manusia-manusia kuat, yang satu kuat mencintai Avyaz secara ugal-ugalan, sementara yang satu kuat menghadapi cewek gila kaya Ranaya...