YEAY BISA UP 4x.
JANGAN JIMPLANG! JANGAN SIDER JUGA DONG AH! Ayo votenyaaaaa!
Besok pagi kalau penuh, aku up lagiii, semoga besok bisa 4x up kaya hari ini yak, muach😘
200 vote dan 50 komen, gas!
♻️Happy Reading♻️
Pagi-pagi sekali Ranaya dibuat kaget karena kaca balkon kamarnya di lempar pakai sesuatu, dan saat Ranaya check, ternyata Avyaz melemparkan kertas yang diperberat menggunakan kerikil.
Isi surat itu, yah, biasalah, bocah puber.
Gue mogok bicara sama lo sampe lo sendiri yang ngomong ke gue凸(-_-)凸
Itu isi suratnya, Ranaya tertawa pelan, lucu nya, tapi oke lah akan Ranaya ladeni permainan kecil ini.
Jadi benar saja, Avyaz benar-benar mengabaikan Ranaya, dan Ranaya pun sama.
Contohnya saat Ranaya mengeluarkan motornya untuk berangkat ke sekolah, Avyaz berdiri bersandar di pagar rumah, memakai headphone dengan tangan yang terlipat di dada.
Pose-pose ala cowok dingin gitu, dia bahkan tak melirik kearah Ranaya, sama halnya Ranaya pun tak melirik ke arah Avyaz.
"Ekhem, kayanya kencan buta enak dih," ucap Avyaz, ngomong sendiri agak kuat biar Ranaya dengar, bertepatan dengan Ranaya yang baru saja menstater motor scoopy nya.
Ranaya tak memberi respon, dia merogoh saku roknya saat ponsel ber case biru gelapnya berdering.
Ternyata ada panggilan masuk.
"Ya Reja? Oh, kamu di depan komplek? Oke aku kesana ya, aku bawa motor sendiri sih, oke, aku otw,"
Avyaz melirik sedikit saat mendengar percakapan tersebut, dia semakin kesal saat melihat Ranaya mengendarai motor melewati Avyaz begitu saja.
Avyaz menghentakan kakinya kesal.
"Sialan!" sungutnya sebal.
.....
Di sekolah, Avyaz sengaja mem posting pertandingan basketnya ke Story Instagram dan Story Whatssap, tapi hanya di khususkan untuk akun Ranaya saja.
Jadi dia kaya caper gitu loh, bikin bahan supaya Ranaya kasih komentar atau sekedar nge like.
Tapi tetap saja, Ranaya bahkan tak melihat status yang Avyaz buat.
Avyaz menghela napas kasar, dia baru selesai bertanding, dengan kaos basket di tubuhnya, dan handuk melingkar di lehernya.
"Vyaz, ini buat kamu," itu Chelsea, salah satu Cheerleader SMP tempat Avyaz sekolah.
Avyaz melirik Chelsea tak suka, dia menggeleng "Gue gak mau, kasih orang lain aja," tolaknya lalu mengambil botol minum warna biru muda yang pernah Ranaya beli untuk Avyaz.
Ya Avyaz membawa botol itu sejak Ranaya memberikanya, saat kelulusan SD Avyaz.
Jadi sudah 3 tahun botol minum itu bersama Avyaz, soalnya ada tanda tangan milik Ranaya di botolnya, jadi Avyaz kan sayang gitu, ke botolnya, bukan ke yang memberikannya.
Chelsea menghembuskan napasnya sedih, tapi dia tak menyerah.
"Tapi ini untuk kamu," ujar nya seraya menyenggol tangan Avyaz sampai botol biru pemberian Ranaya jatuh, dan pecah seketika.
Botol pemberian Ranaya itu dari kaca, makanya Avyaz selalu berhati-hati, dan sekarang sudah pecah!
Prang!
Avyaz menatap botol yang itu dengan sedih sekaligus marah.
"SIALAN LO! KAN UDAH GUE BILANG GUE ENGGAK MAU! NGERTI GAK SIH!? TOLOL! CEWEK CAPER! LO TUH GAUSAH CAPER MULU SAMA GUE BISA GAK!? MURAHAN LO!" bentak Avyaz marah.
Bukan sekali dua kali Chelsea mendekatinya, tapi baru kali ini Avyaz marah di depan orang banyak.
Pelatih dan beberapa penonton di tribun lapangan hanya menyaksikan saja, tak mau ikut campur.
"Itu kan cuma botol, biar aku gan-"
"Bacot! Pergi lo, sialan, bikin gue sial aja lo!"
Chelse menghentakan kakinya kesal lalu pergi dari sana, sementara Avyaz mengutipi bekas pecahan botol tadi dengan air mata yang dia tahan sekuat tenaga.
Udalah Ranaya lagi nyuekin dia, sekarang botol pemberiannya pecah.
Avyaz menyimpan pecahan itu ke plastik putih, dia menyeka air matanya kasar lalu berjalan pergi dari pinggir lapangan.
Sial, hari-hari Avyaz selalu sial semenjak Ranaya mengabaikannya.
Sial dan banyak sekali kejadian buruk terjadi, mood yang tak stabil dan juga..kerinduan yang sulit ditahan.
Avyaz sampai di toilet lalu mengunci salah satu bilik kemudian menangis disana, untung sepi.
"Hiks..Rana..Vyaz kangen.." isaknya pilu.
Dia merindukan Ranaya, jujur, amat sangat merindukan cewek gila itu..
♻️Bersambung♻️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Be Mine [End]
Teen Fiction"Avyaz lucu banget tau, gemes, embul gitu pipinyaaaaa." "Apaan sih, gila lo," Ranaya Halkia dan Avyaz Narledo, adalah manusia-manusia kuat, yang satu kuat mencintai Avyaz secara ugal-ugalan, sementara yang satu kuat menghadapi cewek gila kaya Ranaya...