Hari ini end, di chapter 60.
SIDER BABIQ MINGGAT!! Ngelunjak anjir, sialan, beban lo semua dasar sider!
200 vote dan 50 komen, PENUHIN! Awas kalau jimplang, kukasih sad end kalian.
♻️Happy Reading♻️
Niel berhasil menon-aktifkan chip di kepala Ranaya, butuh 2 minggu ternyata bagi Niel untuk berhasil melakukannya.
Hanya saja ketika chip itu berhasil di non-aktifkan, Ranaya justru pingsan, untungnya saat Niel menghentikan chip itu, Ranaya lagi ada di kamarnya sendiri.
Jadi selagi Ranaya masih pingsan, Avyaz sendiri pergi ke rumah orang tua om Deril, ya, Avyaz dengan nekatnya pergi menemui Naran Dameswara.
Orang tua dari Om Deril.
"Ku adukan kau manusia sialan," gerutu Avyaz seraya masuk ke dalam rumah setelah satpam mengizinkannya masuk.
Di dalam rumah yang bisa Avyaz sebut dengan nama Mansion itu, Avyaz dipersilahkan untuk duduk di sofa.
Tak lama sepasang suami istri paruh baya berjalan keluar dari dalam lift, keduanya masih tampak sehat walau sudah kepala 6.
"Ada apa? Kenapa kamu datang kemari?" tanya Naran tenang.
Avyaz memberikan cengirnya "Saya mau ngadu sama kakek, anak Kakek tuh yang namanya Om Deril, dia udah ngerusak hubungan Saya sama pacar saya, dia nyulik pacar saya terus dipasangnya chip, tapi chipnya udah mati sih sekarang, kakek tuh harus bisa ngasih tau anak kakek, jangan sembarangan ngusik anak orang, saya gak terima loh, nanti saya ngadu ke Tuhan, biar kalian kena kutukan baru," nada suara Avyaz begitu tengil.
Naran tampak diam, lalu tertawa kuat, wah, melihat Avyaz seperti melihat dirinya dulu.
"Wah, maaf yah, anak saya yang itu memang agak kelainan otaknya, yaudah, nanti saya suntik mati dia, atau kamu mau yang lebih?" tawar Naran santai.
Avyaz berpikir sejenak "Gausah deh, kasihan di suntik mati, kakek jodohin aja Reja sama yang lain, asal jangan sama pacar saya, Reja lagi bucin-bucinnya sama pacar saya, mungkin pas tau Kakek jodohin dia sama yang lain, dia bakal stress," tutur Avyaz.
"Kenapa jadi lari ke Reja?"
"Iya dong, kan Om Deril ngelakuin ini karena Reja, jadi Reja juga harus dihukum."
"Baiklah-baik, kamu ini anak siapa?" tanya Naran.
"Saya anak dari ibu Aime Himura dan Ciyo Valera," jelas Avyaz.
"Loh, tapi kenapa marga kamu justru Narledo?"
Avyaz mengedikan bahunya "Mana saya tau Kek, tanya sama ayah, soalnya ayah yang ngasih nama."
Naran mengangguk saja, setelah perjanjian selesai, Avyaz pulang ke rumahnya dengan bahagia.
Untunglah Avyaz gak perlu sampai bunuh orang, hehe, habisnya lawanya ini Dameswara cuy, walau keluarga Ayah juga hebat, tapi tetap saja Dameswara ini lebih hebat.
Syukurnya Kakek Naran itu orangnya santai dan kalem, jadi bisa Avyaz bujuk-bujuk sedikit.
Setibanya di rumah Ranaya, Avyaz masih melihat Ranaya pingsan, mungkin efek samping dari mati-nya chip tadi.
Avyaz memindahkan Ranaya yang tadinya pingsan di lantai, untuk pindah ke kasur.
Melepas cincin pertunangan Ranaya dan Reja, lalu memakaikan lagi cincin matahari dan anting di telinga Ranaya.
"I love you so much, i'll do anything for you."
Avyaz ikut berbaring lalu memeluk Ranaya erat.
Bahagianya, setelah ini tak akan ada yang bisa memisahkan mereka lagi, Ranaya akan kembali pada Avyaz, seutuhnya.
♻️Bersambung♻️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Be Mine [End]
Teen Fiction"Avyaz lucu banget tau, gemes, embul gitu pipinyaaaaa." "Apaan sih, gila lo," Ranaya Halkia dan Avyaz Narledo, adalah manusia-manusia kuat, yang satu kuat mencintai Avyaz secara ugal-ugalan, sementara yang satu kuat menghadapi cewek gila kaya Ranaya...