DAH YA! CUKUP! CUKUP UNTUK JADI SIDER WOY! Ini udah mau masuk chapter 20 an loh, ya setidaknya vote kek, biar keliatan ngehargain diriku ini.
Oke, hari ini udah up 3x, lumayan lah ya.
200 vote dan 50 komen, GAS!
♻️Happy Reading♻️
Amelia tremor saat melihat ponselnya kini sudah eror, foto-foto bugil nya yang memang dia simpan untuk pribadi justru tersebar begitu saja.
"Sialan! Siapa yang nge hack hp gue! Bajingan!" maki Amelia seraya berusaha menghapus foto-foto yang tersebar di Instagramnya.
Dan ribuan hujatan mulai menyerang akun instagramnya, sialan, sialan!
Sementara disisi lain, Avyaz menjilati permen milkita yang diberi Ranaya tadi siang.
Avyaz sibuk mengetik di keyboard komputernya dan sibuk meretas isi hp Amelia, tak hanya hp Amelia, Avyaz juga meretas hp orang tua serta adik Amelia lalu mengirimkan rahasia mereka satu sama lain.
Seperti Papa Amelia yang punya selingkuhan pria, dan seperti mama Amelia yang punya selingkuhan wanita.
Atau rahasia adik Amelia yang ternyata seorang gigolo, haha, mampus.
"Siapa suruh ngusik Rana, kan kena batunya," cetus Avyaz setelah selesai dengan kerjaannya.
Ini masih jam 8 malam, Avyaz bosan, dia beranjak keluar dari kamar menuju balkon, tak sengaja melihat Ranaya yang ada di luar pagar karena Reja datang.
Tunggu, Reja!?
"Anjing? RANAYA!" teriak Avyaz saat sadar Ranaya bertemu dengan Reja.
Ini kan hari sabtu, malam minggu, mau apa Reja datang!?
Ranaya mendongak ke sumber suara, dia melihat Avyaz berlari masuk ke kamarnya guna turun ke lantai 1.
Dia berlari cepat menuruni tangga, membuat Ibu dan Ayah yang semula lagi nonton drakor di ruang tv jadi menoleh.
"Jangan lari-lari," tegur Ayah.
Avyaz tak menjawab, dia keluar rumah dan berlari ke arah pagar rumah Ranaya.
"Eit, ngapain lo kemari?" tanya Avyaz sinis saat dia sampai di sebelah Ranaya dan memeluk lengan Ranaya.
Reja menatap Avyaz, yah Avyaz lebih pendek dari Ranaya, hanya sebatas telinga Ranaya.
"Ini adek kamu itu kan Ran?" tanya Reja saat Avyaz muncul.
Ranaya menahan tawanya, oh pasti Reja ingat perihal Ranaya menyebut Avyaz adik di telepon.
Avyaz melotot tak terima "Siapa yang panggil adek!? Gue bukan adek Ranaya, gue itu tetangga Ranaya! Orang yang deket sama Ranaya sejak SD, camkan itu," omel Avyaz.
"Adek kamu lucu ya Ran," puji Reja.
"GUE BUKAN ADEK RANAYA!" teriak Avyaz kesal.
"Tapi dia agak emosian," sahut Reja lagi.
Membuat Avyaz semakin marah, dia hendak memukul Reja tapi Ranaya segera merangkul pinggang Avyaz erat.
Avyaz seketika membeku, dengan wajahnya yang memerah dalam hitungan detik.
"Dia bukan adek aku kok, dia ini, crush aku, cuma ya masih minor," jawab Ranaya langsung, dengan senyum manisnya.
Dia tak malu mengakui Avyaz sebagai crush nya, Avyaz menganga saat mendengar ucapan Ranaya, dia menatap Ranaya dengan tatapan berbinar.
Sementara Reja, tertawa pelan, yah lagipula tadi memang Reja udah confess ke Ranaya dan ditolak, sekarang dia tau siapa yang Ranaya suka.
"Hati-hati loh Ran, crush-in cowok tantruman begini," peringat Reja dengan senyum jahil.
Ranaya tertawa seketika "Aku udah berpengalaman, tenang aja."
Avyaz sendiri sibuk melepaskan rengkuhan Ranaya dari pinggangnya, setelah lepas, dia menunjuk pada wajah Ranaya.
"Lo! GUE BUKAN CRUSH LO! SIALAN!" pekiknya kemudian berlari pulang ke rumah, mana Avyaz lupa ganti sendal berbulunya saat lari keluar rumah.
Ranaya tertawa pelan, manisnya, lucunya.
"Gak heran kenapa kamu bisa suka sama dia," celetuk Reja.
Ranaya mengangguk, Ranaya lebih suka cowok tantrum daripada cowok kalem, soalnya cowok tantrum tuh lebih mengasyikan dan lucu.
Setelah berbincang sebentar, Reja pamit pulang lalu Ranaya kembali ke rumahnya.
Saat Ranaya masuk ke kamar, Avyaz ternyata melompat ke balkon Ranaya dan mengetuk kaca balkon Ranaya.
"Ran," panggilnya lirih.
Ranaya segera membuka pintu balkon dan melihat Avyaz yang menatapnya sayu, dengan wajah memerah.
Ranaya menyentuh pipi kanan Avyaz dan mengelusnya, Avyaz menikmati elusan Ranaya dan memejamkan matanya.
"Ran..gue bakal masuk ke SMA lo, gue bakal lebih tinggi daripada lo dan gue bakal ngebonceng lo kalau nanti gue udah 17 tahun," ujar Avyaz pelan.
Ranaya tersenyum lalu mengecup dahi Avyaz "Iya Vyaz, aku tunggu kamu nanti di SMA aku," ucap Ranaya.
Avyaz memejamkan matanya saat Ranaya mengecup dahinya, lalu memeluk Ranaya erat.
"Dan kalau gue udah satu SMA sama lo, gak akan ada yang bisa deketin lo lagi," ujarnya possesive.
Ranaya hanya tertawa "Iy dek Vyaz," jawabnya menggoda.
"Aaaaaah! Rana ih, jangan panggil Vyaz adeeeeeeek!"
"Iya-iya, lucu banget sih."
Avyaz mengerucutkan bibirnya pelan, dia berjinjit lalu mencium dahi Ranaya, si adek Vyaz kan lebih pendek dari Kak Ranaya.
Setelah mencium dahi Ranaya, dia menunduk dan menutup pipinya malu.
Dengan pipi memerah dia mundur pelan "Malam, mimpi indah," cicitnya lalu melompat lagi ke balkon kamarnya.
Bisa Ranaya lihat telinga Avyaz merah padam.
Ranaya tersenyum tipis "Lucu, kamu gak akan bisa lari dari aku, Vyaz."
Yah, benar, Avyaz adalah milik Ranaya.
♻️Bersambung♻️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Be Mine [End]
Teen Fiction"Avyaz lucu banget tau, gemes, embul gitu pipinyaaaaa." "Apaan sih, gila lo," Ranaya Halkia dan Avyaz Narledo, adalah manusia-manusia kuat, yang satu kuat mencintai Avyaz secara ugal-ugalan, sementara yang satu kuat menghadapi cewek gila kaya Ranaya...