♻️AvRa-33♻️

42.2K 3.3K 115
                                    

Maaf ya baru up, soalnya sider banyak bener, votenya jimplang, darimana aku tau jimplang atau enggak, itu dari perbandingan antara pembaca dan vote.

Misal yang baca 110 tapi vote cuma 60, terus misal pembaca 200 tapi vote 120, nah itu jimplang.

Kalau gak jimplang tuh kaya gini, misal pembaca 100 lalu votenya 80 atau 70, atau misal pembaca 200, vote 150 atau 160, nah itu baru gak jimplang.

Atau misal pembaca 400 dan vote 200, itu jimplang, gak jimplang tuh pembaca 300, vote 200, nah gitu algoritma nya.

Jadi kalian tandai aja, kalau pembaca udah 300 an tapi vote belum 200, nah jimplang lah itu artinya.

Jangan JADI SIDER BABIQ! Ayo vote diawal atau diakhir chapter!

200 vote dan 50 komen, gas!

♻️Happy Reading♻️

Ranaya belum masuk Kuliah, karena kuliahnya dimulai pada bulan 9 nantinya, masih ada 2 bulan Ranaya untuk bersantai.

Ini masih bulan 7, ulang tahun Avyaz bulan 10, tampaknya Ranaya harus segera memikirkan apa hadiah untuk Avyaz.

Ranaya melamun sejenak di kamarnya, memikirkan apa hadiah yang bagus untuk Avyaz.

Sekelibat ingatan asing melintas di memori Ranaya, ingatan tentang sepasang kekasih yang duduk di taman bunga bersama.

Ingatan aneh, Ranaya saja tak kenal mereka.

Yang satu perempuan berambut pink ikal, sementara yang satu adalah pemuda berambut hitam setengkuk, wajah mereka blur, seperti ingatan rusak saja.

"Aah, aku bingung," gumam Ranaya, dia harus memikirkan hadiah untuk Avyaz dari sekarang.

"Ini sweater untuk kamu, aku yang buat sendiri, Kana."

Ranaya tersentak, dia menoleh ke sekitar kamarnya, tadi dia dengar suara seorang pria disekitarnya, suaranya serak dan berat namun nada suaranya mirip Avyaz.

"Vyaz?" tanya Ranaya memastikan apakah Avyaz ada di balkon atau tidak.

Tapi saat dia melihat jam, ini masih jam 10 pagi, berarti Avyaz masih di sekolah, ya kan tadi pagi Ranaya yang antar dia.

"Heh, apa kamarku berhantu?" gumam Ranaya seraya berdiri dari kasurnya dan berjalan kearah laptop di meja belajarnya.

Dengan santai Ranaya membuka laptopnya dan meng aktifkannya, wallpaper laptop Ranaya tuh, foto Avyaz pas lagi tidur.

Ranaya ambil diam-diam, dia nyelinap ke kamar Avyaz lalu memotretnya sekali.

Udah, sekali itu aja Ranaya nyelinap masuk untuk motoin Avyaz, setelahnya gak pernah lagi.

Lagipula Avyaz juga pernah nyelinap masuk ke kamar Ranaya saat Ranaya tidur, dan ikut berbaring juga disebelah Ranaya.

Ya, mereka sama-sama gila

Sudah lama Ranaya tak mengecheck alat pelacak yang ada di kalung Avyaz, dengan tenang Ranaya membuka file berisi data dan posisi dimana Avyaz saat ini.

Posisi menunjukan kalau Avyaz saat ini ada di lapangan basket.

"Ooh, berarti dia hari ini latihan," cetus Ranaya.

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang