♻️AvRa-35♻️

45.9K 3.1K 84
                                    

Jimplang kan? Kalian bisa lihat sendiri.

JANGAN JIMPLANG! Sider tuh setan.

Jangan sider, capek banget tau ngeliatnya, ayo vote kalau gak mampu komen!

Vote diawal atau diakhir chapter!

200 vote dan 50 komen, besok adalah hari dimana Avyaz ulang tahun! Antara chapter 36, 37 atau 38.

Ini baru 3x up, besok deh up lagi.

♻️Happy Reading♻️

"Kana sayang,"

"Tyaz, kamu yang terbaik!"

"Kana, aku sayang banget sama kamu, makasih yah udah mau bertahan."

Avyaz membuka matanya setelah terbangun dari mimpi anehnya, hela napas Avyaz berikan.

Dia bangkit dan duduk di kasur, mengusap wajahnya pelan "Tyaz? Kana? Siapa mereka.." gumam Avyaz bingung.

Mimpi yang Avyaz dapati adalah menunjukan keadaan dimana sepasang kekasih duduk di taman bunga, sang pria memeluk sang wanita yang tampak damai dibahunya.

Wanita itu tampak sudah meninggal, terbukti dari pria yang memeluknya menangis tanpa suara.

"Vyaz, Ranaya nih." Ibu mengetuk pintu kamar Avyaz.

Ini bulan 9, Ranaya juga akan masuk kuliah besok, dan hari ini masih hari minggu.

"Iya buuu." Avyaz turun dari kasur tergesa lalu berlari kearah pintu, membukanya dan bergegas turun ke lantai 1.

Avyaz pakai piyama larva kuning, dia tersenyum riang saat melihat Ranaya duduk di sofa sambil memegang botol susu sapi.

"Vyaz, aku beli susu nih," ujar Ranaya dengan senyum hangat.

Avyaz duduk disebelah Ranaya lalu menerima susu itu "Makasih, tapi kenapa?" tanya nya.

"Biar kamu cepat tinggi," kekeh Ranaya seraya mengusap kepala Avyaz.

Avyaz menikmati elusan dari Ranaya, dia bersandar dibahu Ranaya dan tersenyum manis.

"Mandi sana, aku mau ajak kamu ke museum," tutur Ranaya.

Avyaz menatap Ranaya cerah, dia mengangguk lalu bangkit dan berlari cepat ke tangga menuju lantai 2.

Tak lama bersiap, Avyaz berlari lagi turun ke lantai 1, sudah siap dengan sweater biru dan celana panjang biru muda.

"Ayo!" ajaknya semangat.

Ranaya tertawa pelan, dia bangkit lalu mengulurkan tangannya pada Avyaz "Ayo," ajaknya lembut.

Avyaz menggapai tangan Ranaya, dia sudah izin sama Ibu dan Ayah, pastinya mereka ngizinin lah, soalnya pergi sama Ranaya.

Mereka pergi naik scoopy kesayangan Ranaya, Avyaz duduk di jok motor dan langsung memeluk pinggang Ranaya erat.

Ranaya segera mengendarai motornya menuju keluar komplek.

....

Museum yang mereka datangi lumayan ramai hari ini, Avyaz tak melepaskan genggaman tangan Ranaya selama mereka berjalan bersama.

"Ramai juga ya," celetuk Avyaz.

Ranaya mengangguk, mereka melihat banyak sekali benda-benda unik dipajang di museum.

Pandangan mata Avyaz terhenti saat melihat sebuah lukisan rumah ditengah hutan dengan taman bunga di depannya, dan ada sepasang kekasih duduk disana.

Wajah sepasang kekasih itu tak jelas karena hanya lukisan.

"Ran, lukisannya bagus," tutur Avyaz saat melihat lukisan itu.

Ranaya turut melihatnya, dia mengangguk setuju "Iya, gimana kalau suatu hari kita bangun rumah di tengah hutan dengan taman bunga di depannya, gimana?" tawar Ranaya.

"Oke, can we make it?"

"Of course we can make it."

Avyaz tersenyum manis, dia memeluk lengan Ranaya mesra, mereka menikmati museum yang mereka datangi.

Setelah dari museum, mereka pergi ke taman bunga yang tak jauh dari museum.

Ranaya melihat danau buatan yang ada di taman itu.

"Ada bangau," celetuk Ranaya.

"Kenapa? Lo mau?" tanya Avyaz.

Ranaya tertawa pelan "Enggak lah, nanti yang ada kamu buru bangaunya terus kamu bawa kesini."

"Tau aja."

Avyaz tersenyum pelan, dia mendusel dibahu Ranaya namun Ranaya meraih sebuah bunga kecil dari taman itu lalu membuat cincin dari bunga.

Kemudian Ranaya memakaikan cincin bunga itu ke jari manis Avyaz tangan sebelah kiri.

Avyaz merona malu, dia menatap cincin bunga itu "Lucu," gumamnya melihat cincin buatan Ranaya.

Ranaya mengecup punggung tangan Avyaz lembut.

Adegan ini, terasa begitu familiar, seolah ini pernah terjadi jauh sebelum hari ini.

"Ayo beli es krim," ajak Avyaz ceria.

"Ayo."

Keduanya berjalan menjauhi taman bunga dan danau buatan itu, dengan perasaan yang semakin terhubung satu sama lain.

Antara masa lalu dan masa kini.

♻️Bersambung♻️

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang