♻️AvRa-49♻️

28.4K 1.9K 66
                                    

Hahh, sudahlah, sider tetap bakal tetap jadi sider, mau sekasar apapun aku memaki, mau sebaik apapun aku meminta.

Kalau pada dasarnya memang gak mau ya, mau sampai mampus pun gak bakal mau vote.

Setan, sider sama setan itu sama banget, udalah jahat, sama-sama gak menunjukan tanda-tanda keberadaannya.

200 vote dan 50 komen, yang manusia-manusia aja, kalau setan mana bisa nge vote, cuma manusia yang mampu nekan vote.

♻️Happy Reading♻️

Kepulangan Ranaya yang tiba-tiba setelah hampir 4 hari menghilang, membuat Avyaz bahagia, dia berlari cepat turun dari tangga menuju keluar rumah.

Avyaz bahkan tak sekolah selama Ranaya tak kembali.

Senyum Avyaz melebar saat melihat Ranaya berada di pelukan sang Papa.

"Sayang!" pekik Avyaz bahagia kemudian memanjat ke dinding pembatas diantara rumah mereka, lalu melompat dan berlari kearah Ranaya.

Namun saat Ranaya melihat Avyaz, tatapannya berubah menjadi dingin dan tak suka.

"Apaan sih," ketus Ranaya seraya menepis tangan Avyaz yang hendak memeluknya.

Membuat Avyaz langsung membeku di tempat, menatap Ranaya dengan shock serta tak percaya.

"Kamu kenapa sih? Kok kasar, aku kangen, khawatir juga, udah 4 hari kamu ngilang," tutur Avyaz khawatir.

Dia hendak memeluk Ranaya lagi namun gadis itu langsung mendorong tubuh Avyaz kuat dan kasar.

"Gausah peluk-peluk! Nanti tunangan aku marah!" bentak Ranaya emosi.

Avyaz, orang tua Ranaya dan orang tua Avyaz langsung shock.

"Rana? Kamu tunangan sama siapa? Kok kami gak tau?" tanya Ibu Avyaz.

Ranaya merotasi matanya malas, dia berdecih sinis "Sama Reja lah, memang siapa lagi? Kan dia pacar aku, udalah, ngapain kepo," sinis Ranaya seraya berjalan masuk ke dalam rumah.

Meninggalkan Avyaz yang masih shock, dia bahkan terduduk di rerumputan dengan tatapan kosong.

"Vyaz, kayanya ada yang salah sama Ranaya," cetus Ayah.

Avyaz diam, dia menunduk kemudian berdiri lagi, menatap punggung Ranaya yang masuk ke dalam rumah.

"Iya, ada yang salah sama Ranaya, Vyaz bakal cari tau," ujar Avyaz kemudian mengejar Ranaya ke dalam rumah.

Senyum manis Avyaz berikan "Ranaya dari mana aja? Avyaz kangen tau," rengek Avyaz seraya menggoyangkan tangan Ranaya manja.

Ranaya menepis tangan Avyaz kasar, dia mendecih "Gausah pegang-pegang!" bentaknya.

Avyaz masih tersenyum manis, dia memeluk Ranaya dan mencium pipinya mesra.

"Rana gak boleh bentak-bentak kaya gitu, Vyaz enggak suka," rengut Avyaz.

Ranaya semakin emosi, dia mendorong Avyaz kuat tapi Avyaz merekat erat seperti lintah.

"Awas! Jijik tau! Lepasin!"

Avyaz hanya tersenyum manis, mendusel dibahu Ranaya dan menciumnya mesra.

Sampai akhirnya Ranaya menjambak rambut Avyaz dan menamparnya kuat.

PLAK!

"LANCANG! JANGAN SEMBARANGAN CIUM TUNANGAN ORANG!" bentak Ranaya kuat.

Avyaz menjilat bibir bawahnya dan mendongak, memberikan senyum manisnya "Okey~" jawabnya ceria.

Ranaya bergidik ngeri, dia segera naik ke lantai 2 dan meninggalkan Avyaz dibawah.

Senyum Avyaz berubah menjadi seringai.

"Mau apapun yang kalian perbuat, Ranaya bakal tetap jadi milikku," bisiknya seraya menyugar pelan poni di dahinya.

Yah, Avyaz akan jadi COGIL! Dia akan membuat Ranaya risih dengan sikapnya, akan terus menempeli Ranaya.

Sampai Ranaya-nya kembali padanya, lihat saja, Avyaz tak akan menangis atau mengalah, tidak.

Tentu Avyaz akan pakai cara yang lebih BRUTAL agar Ranaya kembali padanya, HAHAHAHAHA.

♻️Bersambung♻️

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang