♻️AvRa-30♻️

48.6K 3.3K 115
                                    

Tadi maunya update jam 7, tapi kulihat vote jimplang, jadi aku undur aja jadi jam segini updatenya.

Vote diawal atau diakhir chapter, jangan sider, sider tuh setan soalnya, ada tapi gak pernah menunjukan tanda-tanda keberadaannya.

JANGAN JIMPLANG!

200 vote dan 50 komen, gas!

♻️Happy Reading♻️

Avyaz tau kalau Ranaya itu juga punya musuh, terlebih lagi setelah Samantha kembali pasca operasi plastik pada hidungnya.

Samantha datang dengan dendam yang begitu besar pada Ranaya.

Avyaz tadinya berencana untuk menjemput Ranaya di kelasnya, mau diajak ke kantin bareng, Dek Vyaz kangen Kak Ranaya-nya.

"Eh, gue denger Kak Samantha udah balik sekolah loh," cetus Seno membawa gosip.

Niel dan Oja mendengarkan, sementara Nion dan Avyaz sibuk berdebat akan hal lain.

"Oh ya? Lama juga dia recorvery, udah lewat 6 bulan sejak dia masuk Rumah Sakit kan?" tanya Oja.

"Iya, kita aja udah lewat ujian semester Ganjil, udah lumayan lama lah," sahut Niel.

Sementara Nion dan Avyaz mendebatkan hal lain.

"Gue juga mau kalung itu, ih," protes Nion saat melihat kalung bulan sabit pemberian Ranaya yang Avyaz pakai.

Avyaz menepis tangan Nion kuat saat temannya itu hendak menyentuh kalung Avyaz.

"Beli sendiri sana," ketus Avyaz.

"Enggak mau! Maunya yang dikasih kak Rana,"

"Dih, siapa lo rupanya?"

"Lo sendiri siapa rupanya?"

Avyaz menghentakan kakinya kesal mendengar pertanyaan Nion, tanpa segan Avyaz menendang kaki Nion kuat.

Bugh!

"Wadaw! Sakit bajingan!" maki Nion seraya memegang dengkulnya yang ditendang Avyaz.

Avyaz melengos tak perduli, dia berjalan lagi ke arah kelas Ranaya.

Disisi lain, Ranaya yang ada di kelas, sedang dihampiri Samantha, kelas mereka berbeda.

Samantha datang dan tanpa aba-aba dia langsung menjambak rambut Ranaya dan menamparnya kuat.

PLAK!

Seisi kelas terpengarah, mereka bahkan tak sempat bereaksi karena terlalu kaget.

Ranaya sendiri diam, poninya menutupi sebelah matanya, dia menjilat bibir bawahnya lalu mendongak menatap Samantha dingin.

"Lo cewek brengsek! Kenapa lo berlagak jadi korban hah! Amelia mati gara-gara lo kan!?" bentak Samantha seraya menampar Ranaya lagi.

Plak!

Wajah Ranaya tertoleh ke kiri, dua pipinya sudah merah setelah ditampar, dan banyak murid dari luar kelas juga menonton.

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang