Sider bangsat, MINGGAT!!
200 vote dan 50 komen, minimal vote kalau gak mampu komen, kalau penuh kan di up juga, heran, suka banget jadi sider.
Jangan jadi SIDER BABIQ!
♻️Happy Reading♻️
Malam ini Ranaya ada makan malam mesra di Restoran, dan Avyaz tau itu, dia sudah punya rencana untuk menghancurkan makan malam mereka.
"Sayang, gimana kalau kita nikahnya minggu depan aja? Semakin cepat kan semakin bagus," pinta Reja yang asik mengelus tangan Ranaya.
Mereka duduk berhadapan, dengan meja bundar berisi makanan diatasnya.
Mereka ada di Restoran milik Oma Alira Dameswara.
"Cepet banget itu, aku masih sibuk kuliah," jawab Ranaya yang sibuk mengelus pipi Reja.
Reja mengeluskan pipinya ke telapak tangan Ranaya, dan Ranaya merasa ini familiar, di hadapannya adalah Reja, tapi, sekelibat-sekelibat sosok lain mulai berganti dari sosok Reja.
Entah, sepertinya mata Ranaya ada yang salah, dia sering merasa Reja tak familiar sama sekali.
"Iya sih, yauda deh, kapan kamu mau?" tanya Reja mesra.
"Kapan yah, nanti deh, aku pikir-pikir."
Reja mengangguk, ya, mau selama apapun Ranaya mau menikahinya, yang pasti nantinya mereka akan menikah.
Avyaz sudah hilang dari kehidupan Ranaya, jadi Ranaya sudah resmi jadi milik Reja.
Saat mereka lagi menikmati makan malam, tiba-tiba keributan terjadi.
Wajah Reja terkena lemparan air dari seorang gadis berambut hitam ikal, seisi restoran langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Ranaya dan Reja.
Ranaya mendongak melihat siapa gadis yang melempar air dari sebuah botol.
"Sialan! Kamu selingkuhin aku Ranaya! Katanya kamu cinta sama akuuu, tapi kenapa malah selingkuh sama dia! Katanya kamu gak suka cowok..hiks..kamu jahat!"
Ranaya mengerjab shock, suara melengking itu, dia mengenalnya.
"Avyaz!?" seru Ranaya shock.
Ya, gadis yang memakai dress selutut dan rambut hitam sebahu dengan sapuan make up flawless itu adalah Avyaz.
Dia sengaja menyamar sebagai perempuan untuk merusak makan malam Ranaya dan Reja.
"Jangan bentak akuuuu, tega kamu Ranaya! Padahal kita udah tidur sama..kita udah nge sex..hiks..jahat..kamu bilang aku lebih dari semua cowok..tapi..kamu..tega!"
Avyaz meneruskan aktingnya dan bersikap seolah dia adalah perempuan yang Ranaya khianati.
Mulai terdengar bisik-bisik dari sekitar pengunjung restoran.
"Loh? Cewek itu lesbi? Atau bisexual? Kasihan ya pacar ceweknya.."
"Kan keliatan tuh cewek rambut abu-abu dominan, kaya butchi gitu."
"Iya yah, cantik loh cewek yang pake dress itu."
"Heem, cantik imut gak sih?"
Ranaya berdiri dari duduknya, dia menatap kearah Reja yang tengah mengeringkan wajahnya dengan tisu.
"Reja, kamu pulang sendiri ya, biar aku urus dia dulu," tutur Ranaya sebelum menarik tangan Avyaz dan berjalan keluar dari restoran.
Avyaz cekikikan, puas dia tuh, Ranaya lebih milih narik Avyaz keluar daripada nemenin Reja.
Reja sendiri menatap datar Avyaz, sudah dia duga, Avyaz itu nekat dan gila, dia bahkan rela menyamar demi merusak makan malam Reja dan Ranaya.
Avyaz memeluk lengan Ranaya saat gadis itu membawanya ke dalam mobil Ranaya.
Kemudian Ranaya mengemudikan mobilnya keluar dari parkiran restoran.
"Kau sedang apa sih!? Mengganggu makan malamku dengan Reja!" bentak Ranaya saat dia masih mengendarai mobilnya.
Avyaz hanya memelintirkan rambutnya dan mengerucutkan bibirnya yang merah ranum karena pakai liptint ombre orange dan merah.
Ibu loh yang make up in Avyaz, hehe.
"Memang kenapa? Aku gak suka kamu sama Reja, lagian kita udah pernah nge sex bareng tau, kamu gak bisa pergi dari aku~" Ujar Avyaz mendayu dengan kedipan manja.
Ranaya menggeleng pelan "Kau benar-benar gila Avyaz.."
"Ooh, aku gila karena kamu dan cuma untuk kamu kok,"
"Sudahlah, aku antar kau pulang."
Avyaz tersenyum manis, dia memeluk lengan Ranaya dan mendusel dibahunya, dan, rasa familiar itu kembali lagi.
Lebih intens saat Avyaz yang melakukannya.
Tapi, Ranaya malas berpikir, dia hanya mau mengantar Avyaz pulang, cowok ini sudah gila.
Ranaya meraih jaket dari dasboard lalu meletakannya dipaha Avyaz.
"Tutup, paha mu kelihatan," tegur Ranaya.
Ya kan Avyaz pake dress, jadi paha nya keliatan jelas.
Avyaz merona malu, dia terkekeh pelan lalu menarik dressnya dan memperlihatkan pahanya lebih jelas.
"Lihat, gak tergoda nih~" Goda Avyaz genit.
Ranaya mendesah pelan "Tutupi, cepat."
"Hehe, okey~"
Avyaz tersenyum senang, ide nya berjalan lancar, Niel sendiri masih sibuk mencari cara agar bisa menonaktifkan chip di kepala Ranaya.
Dia butuh waktu, tapi dia benar-benar berniat membantu Avyaz.
Membantu teman baiknya.
♻️Bersambung♻️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Be Mine [End]
Teen Fiction"Avyaz lucu banget tau, gemes, embul gitu pipinyaaaaa." "Apaan sih, gila lo," Ranaya Halkia dan Avyaz Narledo, adalah manusia-manusia kuat, yang satu kuat mencintai Avyaz secara ugal-ugalan, sementara yang satu kuat menghadapi cewek gila kaya Ranaya...