♻️AvRa-55♻️

32.7K 1.8K 43
                                    

Sider disini adalah sider paling ngelunjak yang pernah aku temui selama aku nulis dari tahun 2020.

Dan Sider yang paling aku benci, soalnya sider di lapak lain tuh, kalau udah di tegur pake kata-kata kasar, mereka langsung nurut buat vote, lah disini, udah dimaki pun tetap aja kekeuh jadi sider.

Kan, apa gak setan kali.

200 vote dan 50 komen, AYO!

♻️Happy Reading♻️

Ingatan Ranaya sudah membaik, chip itu sudah dikeluarkan dari kepala Ranaya sehari setelah di non-aktifkan.

Reja sudah masuk ke RSJR lantaran stress setelah batal nikah dengan Ranaya, dan Deril, diambang kegilaan setelah sang istri mengancam akan menceraikannya.

Dan Ranaya sudah kembali sehat setelah 1 minggu dirawat pasca Operasi pengangkatan Chip.

Untung Ranaya selamat, pasalnya operasi pengangkatan Chip yang Ranaya jalani begitu besar resikonya.

Setelah Ranaya sehat dan sembuh, Avyaz pun senang, tentu, siapa yang tak senang kalau kekasihnya kembali sehat dan normal.

Tapi era dari kecogilan Avyaz tak berhenti begitu saja.

5 tahun setelah kejadian sialan tersebut, Ranaya sudah lulus kuliah, sementara Avyaz, juga sudah lulus D3.

Usia Ranaya saat ini adalah 26 tahun, sementara usia Avyaz sudah 24 tahun.

Sudah lebih dari 7 tahun mereka berpacaran, dan bulan depan adalah pertunangan mereka.

Untuk rumah di tengah hutan, sudah selesai di renovasi sedari lama, tapi mereka belum menempati rumah tersebut.

Avyaz langsung bekerja menggantikan sang Ayah di perusahaan, tentu, dia jadi Ceo.

Avyaz nenepati ucapannya untuk merekrut Niel dan Nion, tapi Nion gak jadi satpam dong, Nion jadi Manager, sementara Niel ada di bagian IT.

Kalau Oja dan Seno, mereka berhasil menjadi Atlet basket, mereka benar-benar tekun dalam pekerjaan mereka.

Untuk Ranaya, dia menjadi Juru Bicara untuk DuBes Indonesia di setiap pertemuan PBB ataupun pertemuan lainnya.

Ranaya S1 HI, S2 Ilmu Komunikasi.

Karena jam terbang Ranaya begitu padat, jadinya dia jarang bertemu dengan Avyaz, namun itu tak membuat Avyaz sedih.

Dia bakal nyusulin Ranaya ke Negara dimana Ranaya singgahi, walau untuk pekerjaan sekalipun, Avyaz bakal tetap menempuh jarak sejauh apapun itu.

"Sayang~" Ranaya yang baru juga keluar dari Gedung Konferensi Pers, menoleh kala mendengar suara berat sang kekasih.

Senyum manis Ranaya berikan, dia berjalan mendekati Avyaz yang menjemputnya, membawa bucket mawar merah.

Rambut sebahu Avyaz sudah dipotong, sekarang jadi rapi, pendek.

Ranaya mengenakan kemeja putih dan blazer hitam dipadu celana panjang hitam, rambut sudah bukan abu-abu lagi, warnanya sudah luntur dan kembali ke hitam.

"Hai, sayang," sapa Ranaya seraya merengkuh pinggang Avyaz dan mengecup dahinya mesra.

Avyaz tersenyum manis, memejamkan matanya menikmati kecupan hangat Ranaya, sekarang tinggi Avyaz sudah lebih 3 Cm dari Ranaya, ya walau dia tetap merasa pendek.

Ranaya sebatas dahi Avyaz sekarang.

"Kamu baru sampai?" tanya Ranaya seraya mengelus pipi Avyaz.

Avyaz mengangguk, dia menyerahkan pekerjaannya pada Nion, biarkan saja, biar Nion ada kerjaan.

"Iya, baru landing 1 jam yang lalu, kamu mau langsung pulang ke Indo atau masih mau di Jepang?" Tanya Avyaz penuh perhatian seraya merapikan poni rambut Ranaya.

Senyum hangat Ranaya berikan "Di Jepang dulu, kita kencan yuk," ajak Ranaya dengan elusan seduktif dipinggang Avyaz.

Membuat Pria 24 tahun itu merona malu, tapi tak menolak.

"Ayo, aku mah ngikut aja hehe."

Kekehan Ranaya berikan, dia menggenggam tangan Avyaz erat, walau sekarang tangan Avyaz lebih besar dari tangan Ranaya, tapi Avyaz tetap menjadi pihak yang menuruti Ranaya.

Bahkan genggaman tangan mereka saja, Ranaya dibagian atas, dimana Ranaya lah yang memegang kendali di hubungan mereka.

Tak apa, Avyaz senang.

♻️Bersambung♻️

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang