♻️AvRa-32♻️

44.9K 3.2K 125
                                    

Yaah cuma bisa 3x up, YA SOALNYA JIMPLANG! Sider setan sudah mulai bereaksi lagi, AAAAAAKH!

Udalah, vote aja gitu diawal atau diakhir, susah bener kayanya.

Vote diawal atau diakhir chapter, ayo!

Awas kalau jimplang yaaaaa.

200 vote dan 50 komen ayooo!

♻️Happy Reading♻️

Rumor-rumor perihal Ranaya sudah hilang tak lama setelah Avyaz membuat keributan, walau Avyaz berujung di skors, tapi dia tak perduli.

Selama dia di skors, Avyaz meneror semua orang yang berani menyebar gosip soal Ranaya.

Dia meretas semua data penting di sekolah, dia meretas semua data ponsel dari siswa maupun siswi yang berani bergosip tentang Ranaya.

Avyaz benar-benar serius dengan ucapan kalau dia tak akan membiarkan siapapun mengusik Ranaya.

Oleh sebab itu, Ranaya tak lagi di gosipkan atau digunjing, kehidupan sekolahnya sudah damai.

Berbulan-bulan terlewati sampai akhirnya Ranaya lulus SMA.

Dan Avyaz naik ke kelas 11.

"Hiks.." Avyaz menyeka air matanya saat melihat Ranaya lulus SMA, Ranaya cantik banget dengan pakaian kebaya dan make up.

Avyaz datang di acara kelulusan Ranaya, dia membawa bucket bunga mawar merah untuk Ranaya dan paper bag berisi cemilan.

"Kok nangis sih," kekeh Ranaya seraya menyeka air mata Avyaz.

Avyaz menggeleng pelan "Habisnya nanti sekolah gue bakal bosen banget, lo gak ada.." isak Avyaz sesenggukan.

Ranaya tertawa lagi "Ya ampun, kan kita masih tinggal sebelahan Vyaz."

"Iya tau, cuma kan nanti lo kuliah, pasti jadwalnya bentrok, gue sekolah, lo di rumah, gue di rumah, lo kuliah, kapan ketemunya.." isak Avyaz sedih.

Ranaya menyeka air mata Avyaz lalu menangkup wajahnya gemas.

"Lucu banget sih," gemas Ranaya seraya mengunyel pipi Avyaz.

"Iih apaan sih! Gue lagi sedih juga..hiks.."

"Hehe, yaudah nanti kalau kamu udah lulus SMA, kan bisa nyusul masuk ke kampus aku, kita bisa bareng lagi deh~"

Avyaz mengangguk pelan, dia menarik ingusnya lalu menggenggam tangan Ranaya "Jangan deketin siapapun ya, di kampus lo nanti," lirih Avyaz.

"Iya-iyaaaa, Dek Vyaz."

Avyaz menghentakan kakinya sebal, dia mengerucut pelan.

"Jangan panggil gue Dek Vyaz! Bentar lagi gue 17 tahun tauuuuk," rengek Avyaz.

Untung saja sekitar mereka walau ramai, tapi semua orang sibuk sendiri.

Orang tua Ranaya udah pulang, karena mereka harus lanjut kerja, mereka nyempatin waktu sebentar untuk datang ke kelulusan Ranaya.

"Oh iya kah? Enggak terasa banget ya, bulan 10 kan? Ini aja masih bulan 6," goda Ranaya seraya mengusap gemas dagu Avyaz.

Avyaz menggenggam tangan Ranaya pelan lalu mencium telapak tangan Ranaya, tatapan matanya terlihat dalam dan tersirat suatu makna.

"Bentar lagi gue legal..gue mau lo jadi yang pertama," bisik Avyaz lirih agak dalam.

Suara Avyaz tak kunjung berat, agak serak tapi tetap nyaring dan cempreng juga, mungkin nanti saat 20 tahunan baru suaranya berat.

Ranaya tersenyum, senyum predator yang mendapatkan mangsa yang sekian lama dia amati, senyuman itu membuat Avyaz merinding sekaligus panas.

"Aku pegang ucapan kamu," bisik Ranaya ditelinga Avyaz dan mengecup pipinya lembut.

Avyaz mengangguk malu, dia memeluk leher Ranaya manja dan mendusel dibahunya.

Ranaya semakin tinggi sementara Avyaz gak tinggi-tinggi, Avyaz justru jadi sehidung Ranaya, karena Ranaya terus tumbuh tinggi.

"Rana..gue mau lo jadi yang pertama dalam setiap apa yang gue kerjakan nantinya," ujar Avyaz pelan.

"Aku anggap itu sebagai janji." Ranaya mengecup pelipis Avyaz lembut.

Avyaz terkekeh pelan, gini kan enak, gak ada hama, gak ada orang menyebalkan yang mengusik mereka.

"Udah mau sore, pulang yuk," ajak Ranaya seraya melepas pelukannya.

Avyaz mengangguk patuh, dia memeluk lengan Ranaya dan mereka berjalan bersama ke arah parkiran mobil.

Ranaya bawa mobil, soalnya di ulang tahun Ranaya yang ke 19 tahun bulan lalu, dia mendapat hadiah mobil baru.

Ranaya masuk SMA 16 tahun, kelas 11 dia 17 tahun, kelas 12 dia 18 tahun, dan saat dia lulus dia sudah 19 tahun.

Sementara Avyaz sekarang kan kelas 11, sebentar lagi dia 17 tahun di bulan 10 mendatang.

"Keren, sekarang kita pergi gak pakai motor lagi ya?" tanya Avyaz polos.

Ranaya tertawa pelan "Kalau kamu mau, setiap pagi aku anter kamu ke sekolah pakai motor scoopy yang biasa."

"Mau dong~"

"Okey~" Ranaya mengusap rambut Avyaz gemas.

Avyaz tersenyum manis dan mendusel dibahu Ranaya, ah, sebentar lagi Avyaz akan legal, dia akan menjadi remaja dan mendapatkan KTP nya.

"Oh ya, nanti temenin gue foto KTP yak, bulan 11," pinta Avyaz saat Ranaya membukakan pintu mobil untuknya.

Ranaya mengangguk "Tentu, apapun untuk kamu." Ranaya mengusap kepala Avyaz setelah dia duduk di kursi sebelah kursi kemudi.

Avyaz tersenyum manis, dia gak lagi gengsi, bentar lagi 17 tahun tau, dia harus mempersiapkan diri untuk suatu hal dimalam dia berulang tahun.

Yaitu, pelepasan, keperjakaannya.

♻️Bersambung♻️

Crazy Girl Be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang