[LX] Berpura-pura

27 1 0
                                    

>>>

Manusia memang pandai berpura-pura.

>>>

Devka datang menjemput Sindy seperti ucapannya kemarin malam, cowok itu sudah menunggu lebih dari lima menit didepan rumah Sindy.

Sindy melihat ponsel barunya, benar-benar tidak ada balasan dari Devka. Cowok itu hanya membaca pesannya saja. Sindy tidak berniat membawa ponsel itu ke sekolah, dia hanya akan membawa ponsel yang biasa dia pakai saja. Devka tidak boleh tahu jika sekarang Sindy menggunakan dua ponsel dan berpura-pura menjadi orang lain. Namun, melihat respon Devka yang hanya membaca pesan itu membuat Sindy tersenyum tipis. Sindy meragukan Devka tanpa alasan.

"Tidur kamu nyenyak?" Pertanyaan yang Devka ucapkan saat Sindy sudah berada di depannya.

"Hm." Sindy mengangguk, "kalau kamu?"

"Aku gak bisa tidur."

"Loh, kenapa?"

"Kepikiran kamu terus, pengen cepet-cepet pagi biar bisa ketemu. Jadi gak bisa tidur."

"Dev, mulai deh."

"Hehehe, ayo." Devka memakaikan helm untuk Sindy. Lalu menangkup wajah cewek itu dengan kedua tangannya. "Kamu cantik banget sih."

"Devkaaa!!!" Tegur Sindy walaupun Devka tidak berhenti mencubit pipinya dengan gemas.

"Gemes banget, kamu pacar siapa sih?"

"Masih pagi Dev. Kamu kesambet apaan?"

"Pokoknya kamu cuma milik aku, titik."

"Iya, iya. Aku milik kamu. Ayo berangkat, nanti telat loh."

"Siap tuan putri." Ucap Devka sambil menaikkan tangannya memberi hormat.

Sindy tersenyum tipis melihatnya, setelah naik ke atas motor mereka berdua pun pergi menuju sekolah.

***

Setelah pulang dari sekolah, Devka mengajak Sindy pergi seperti rencananya kemarin. Tapi Sindy tidak bisa pergi karena harus ke rumah sakit, papanya bilang kalau bibinya sudah melahirkan secara normal. Mau tidak mau Devka pun mengalah, padahal dia sangat ingin pergi berdua dengan Sindy.

Setelah mengantar Sindy pulang ke rumah nya Devka tidak bisa melepaskan genggaman tangannya pada Sindy. Cowok itu memperlihatkan raut wajah kecewa.

"Dev, kamu marah?"

"Engga, tapi kenapa sulit banget sekarang kalau mau pergi berdua sama kamu?"

"Kamu harus ngerti, bibi aku kan lagi di rumah sakit. Masa aku gak ada, disaat keluarga aku udah kumpul disana?"

"Iya, aku ngerti. Tapi aku masih mau ketemu kamu. Aku yang antar kamu ke rumah sakit ya nanti malam?"

"Aku bisa naik taksi."

"Aku gak bisa biarin kamu kemana-mana sendiri, kamu kan punya aku."

SINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang