[XVIII] Kamu? Dia?

63 3 0
                                    

>>>

Aku tidak berharap waktu bisa diputar kembali.
Aku hanya berharap agar keputusanku saat ini tidak membuatku menyesal dikemudian hari.

>>>

Masih dimalam yang sama, Sindy mengubah posisi tidurnya tidak beraturan.
Nyatanya Sindy begitu khawatir.
Apa yang dilakukan Rendy di taman pada jam segini?
Perasaan tidak nyaman bersarang di hati Sindy.

Pesan Chat ^

Kak Ren
skrng lo khawatir sama gue?

Sindy
engga!

Kak Ren
aku bisa jaga diri kok
jdi kmu gak usah khawatir.

Sindy
ngeledek?

Kak Ren
hahaha

Sindy
nyebelin!

Kak Ren
ngambek?

Sindy
gak!

Kak Ren
beneran?

Sindy
pulang!
atau aku kesana skrng?

Kak Ren
iya iya gue pulang.

Read

Sebenarnya Sindy hanya menggertak, dia tidak benar-benar ingin kesana malam-malam begini.

Sindy beranjak dari kasurnya menuju meja belajar, mendudukkan dirinya di kursi dan membuka buku diary-nya.
Menuliskan tentang sosok 'kamu' yang menyita perhatiannya akhir-akhir ini.

Pukul sembilan lebih empat puluh menit, menurut Sindy ini cukup malam. Dan jika bukan karena saat itu taman pelangi jaraknya begitu dekat dengan rumah bibinya, Sindy tidak akan bertemu dengan Rendy. Sekarang dia merasa bersyukur karena pertemuannya membuat Sindy menemukan gelang kesayangannya.

Dia tidak berencana membalas pesan dari Rendy, Karena Sindy pikir Rendy dalam perjalanan pulang menuju rumahnya.
Sehingga Sindy membuka obrolan dari grupnya terlebih dahulu.

Pesan Chat Grup^

Acca
Sindy bales! lo gk ppa?

Candy
Knpa gk berontak aja sih!

Acca
Knpa lo gak hubungin kita Sin?

Dyra
Ini salah gue! :(

Candy
Knpa lo mlah nyalahin
diri sendiri ra?

Sindy
Gue gk ppa kawan.

Dyra
Hrusnya gue sma lo terus tdi Sin.

SINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang