>>>
Jika kamu harus memilih diantara dua pilihan, mana yang akan kamu pilih?
1. Seseorang yang kamu sukai?
2. Seseorang yang menyukaimu?
>>>
"Gimana? Ada balasan?"
"Kayanya gue salah ngomong deh, Sindy mana percaya kalo Rendy yang buang seragamnya."
"Ya, kita tinggal buat dia percaya aja."
"Gimana caranya?"
Malika tersenyum kecil, ide liciknya muncul kembali. Renata hanya diam menurut saja, karena rencana Malika selalu berhasil sampai saat ini.
Saat Yurina dikeluarkan dari sekolah, sebenarnya mereka juga akan dikeluarkan. Tapi, saat mereka bertiga kumpul diruang BK, Malika dan Renata menyerang dan kompak berbohong bahwa semua perbuatan buruk itu adalah ide Yurina sendiri. Yurina yang saat itu merasa dikhianati, marah dan kesal pada Malika dan Renata. Sedangkan mereka berdua bersikap bahwa mereka juga korban saat itu. Itulah kenapa hanya Yurina yang dikeluarkan, sedangkan mereka berdua hanya dihukum selama seminggu.
Sekarangpun, Renata mencoba membohongi Sindy dengan berpura-pura menjadi Iren. Tentu saja atas ide dan rencana Malika.
Entah kenapa Malika memang mudah mendapatkan informasi apapun yang terjadi disekitarnya.
Malika tahu Iren dan Rendy akan bertunangan.
Malika tahu kalau orang tua Rendy bercerai.
Malika tahu kalau Sindy kehilangan ibunya saat kecelakaan.
Bahkan Malika tahu kalau Devka yang merekam Adeliya dan Siska kemarin, tapi dia tidak memberitahu Yurina tentang hal itu.Malika tahu semuanya dari awal. Tapi dia memilih diam. Malika menggunakan semua kesempatannya dengan baik, agar tidak merugikan dirinya sendiri. Itulah kenapa dia adalah orang yang harusnya diwaspadai dari awal, tapi semua orang belum ada yang sadar akan hal itu.
***
Sindy berlari kembali menuju tempat sampah yang dia lihat di ponselnya. Benar saja, seragamnya sudah menyatu dengan tumpukan sampah disekitarnya. Tidak mungkin Rendy yang membuangnya, kenapa pesan anonim itu membuat pernyataan seperti itu?
Apakah agar Sindy membenci Rendy karena hal ini? Kesalahan bodoh itu membuat Sindy tersenyum tipis. Dia sangat percaya pada Rendy. Sindy tidak mungkin membenci cowok itu.Sindy masih mengenakan pakaian olahraga, biarlah dia tidak mengikuti pelajaran selanjutnya sampai bel pulang berbunyi. Sindy akan fokus mencari siapa orang yang berani membuang seragamnya.
Sindy menempelkan ponselnya ke telinga, mencoba menghubungi nomor anonim itu. Jika dia benar Iren, Sindy akan memintanya untuk bertemu. Tapi panggilannya lagi-lagi ditolak. Sindy bertambah curiga, Iren yang Sindy tahu berdasarkan cerita Yena tidak mungkin berbuat sejauh ini. Ya, walaupun Sindy juga belum mengenal Iren dengan baik.
Satu-satunya ingatan tentang Iren adalah saat cewek itu menyerang Yurina di kafe Mozza. Cewek yang menurut Yena baik hati itu juga ternyata mempunyai sifat yang berani.
Sebenarnya, masuk akal kalau Iren benci padanya. Siapa juga yang rela calon tunangannya dekat dengan cewek lain. Jika Iren meminta Sindy untuk menjauhi Rendy secara baik-baik, mungkin Sindy akan menurut. Kenapa juga Iren harus menganggu dan menerornya seperti ini.
***
Pelajaran terakhir sedang berlangsung, Sindy tidak dapat mengikuti pelajaran seperti dugaan nya. Cewek itu memilih pergi ke kantin, ingat bahwa dia masih mempunyai susu kotak dan roti cokelat pemberian Rendy tadi pagi, Sindy pun memakannya.