[XLII] Orang Ketiga

34 2 0
                                    

>>>

Seorang pembohong akan tetap menyembunyikan kebohongannya sampai akhir.
Dan orang yang jujur akan memberitahu bahwa dia telah berbohong.

Itulah perbedaannya.

>>>

Devka melihat Sindy melangkah mendekati hujan yang lumayan deras, cowok itu menepuk pundak Sindy pelan dan menatapnya bingung.

"Kenapa bisa ada disini? Bukannya kamu bilang mau ke rumah sakit." ucap Devka.

"Hm, motor aku tiba-tiba bocor."

"Aku antar aja ke rumah sakit sekarang ya."

Sindy diam sebentar, dia melihat mobil yang terparkir didepan bengkel. Mungkin memang lebih baik dia pergi bersama Devka. Cowok itu langsung membukakan pintu mobilnya, menyuruh Sindy agar masuk.

Didalam perjalanan keduanya saling diam, Devka fokus melihat jalanan yang diguyur hujan. Sindy menatap jendela mobil dan memikirkan tentang apa yang dilihatnya tadi. Jelas-jelas dia melihat Rendy, tapi kemana cowok itu pergi dengan keadaan basah kuyup? Tiba-tiba saja dia khawatir.

"Kamu kedinginan?" tanya Devka memecah keheningan.

Sindy hanya melirik tanpa menjawab.

"Di kursi belakang ada selimut, ambil aja." ucap Devka.

Sindy melihat kursi belakang, memang benar ada selimut. Tapi ada sesuatu juga yang tertangkap indera penglihatannya. Ada sebuah tas perempuan. Sindy hanya diam tanpa berniat bertanya. Lagi pula, Sindy belum mengenal baik keluarga Devka, mungkin saja itu milik adik perempuan atau saudaranya.

Mobil Devka sampai diparkiran rumah sakit. Cowok itu membuka seatbelt milik Sindy dan tersenyum. Sindy keluar mobil dan melihat Devka yang masih duduk di kursi kemudi.

"Aku langsung pulang ya."

Sindy mengangguk, "iya, hati-hati dijalan. Jangan ngebut."

"Iya, kalau kamu mau pulang kabarin ya, nanti aku jemput."

"Hm, makasih ya."

Devka menutup kaca mobilnya dan menancapkan gasnya lalu pergi dari sana.

Sindy berbalik, memasuki pintu rumah sakit dan mencari kamar yang ditempati mamanya Dyra.

Saat masuk beberapa langkah dia melihat Dyra yang mulai mendekat.

"Tadi siapa Sin? Kak Rendy?" tanya Dyra.

Karena tadi Dyra melihat saat Sindy turun dari mobil dan berbicara dengan seseorang. Dyra hanya bisa menebak kalau itu mungkin saja Rendy, karena seseorang itu tidak turun dari mobil sehingga Dyra tidak bisa melihat siapa orang itu.

"Hah?" Sindy terkejut, lalu hanya bisa mengangguk pelan.

"Ayo, masuk. Acca sama Candy udah didalam." ajak Dyra.

Kemudian mereka berdua masuk ke rumah sakit menyusul Acca dan Candy yang sudah sampai lebih dulu.

***

Malam mulai datang, hujan pun sudah reda. Setelah mengantarkan tas milik Zara kerumahnya Devka menuju basecamp dan berkumpul dengan kedua sahabatnya.

"Tumben lo kesini? Biasanya jalan-jalan kalau malam minggu." ucap Raffa.

"Sindy lagi dirumah sakit nemenin sahabatnya. Dia gak bisa gue ajak jalan malam ini."

SINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang