[VII] Senyuman Manis

104 2 0
                                    

>>>

Jika seseorang tersenyum dengan matanya, siapa yang tidak terpana?

>>>

Selasa, 07.40 PM
di Kamar Sindy

Sindy sedang menempelkan potongan koran bekas yang telah digunting oleh Dyra ke sebuah kertas berukuran A4.
Tugas dari Bu Suci tadi pagi adalah membuat kliping yang bertemakan 'Pendidikan Sosial'.

"Ca, anter ke indomart yuk, gue mau beli roti sobek kesukaan nyokap." ajak Candy kepada Acca.

"Gue gak tau indomart disekitar sini, ajak Dyra atau Sindy aja tuh." tunjuk Acca dengan dagunya sambil menuliskan Judul klipingnya dengan tinta hitam.

"Sama gue aja Can, sekalian mau beli lem yang hampir abis." Dyra berdiri dari tempatnya dan langsung menuju Candy.

"Oke, ayo."

"Titip camilan ya." senyum Sindy dan Acca bersamaan.

"Berapa bungkus?"

"Ratusan." ucap Sindy dan Acca seperti iklan dalam televisi. Mereka terkekeh, entah kenapa mereka begitu senang jika menjaili Candy.

Candy Oktaviany, teman Sindy yang satu ini begitu ramah dan asyik diajak bercanda. Bisa juga disebut moodbooster-nya dalam persahabatan mereka. Candy juga jujur dan sangat perhatian. Walaupun begitu Candy mempunyai masa kelam dalam hidupnya, orangtua Candy cerai karena Ayahnya selingkuh dengan wanita lain dan sekarang Candy hanya tinggal bersama Ibu dan adiknya 'Lolly' yang masih berumur 5 tahun. Candy dan Ibunya terlihat fine-fine saja dan tetap terlihat ceria dimata Sindy.
Sedangkan...

Adyra Aprilya, yang biasa dipanggil Dyra adalah teman pertama Sindy saat memasuki masa SMA-nya. Walaupun Sindy terlihat lebih akrab bersama Acca dan Candy, tapi percayalah bahwa Dyra adalah orang yang paling Sindy percaya. Dyra itu apa adanya. Walaupun terkadang cerewetnya tidak tertolong.
Dia anak sematawayang dari keluarga yang kaya, Dyra sering ditinggal kerja oleh orangtuanya dan hanya di urus oleh pembantunya di Komplek Pelita. Dyra terlihat lebih sederhana bagi Sindy.

"Hahaaa, udah ayo Can, gue yang teraktir. Mau ribuan juga boleh."
Dyra memakai jaketnya karena diluar udara sangat dingin.

"Oke Ra kalo lo yang teraktir gue nurut." Candy memakai sweater-nya Sindy yang digantung dilemari pakaian.

"Pinjem ya Sin."

"Iyaaa."

Mereka keluar kamar Sindy dan melihat Suga sedang menonton acara televisi kesukaannya, yaitu acara komedi.
Ayah Sindy bekerja disebuah perusahaan yang bernama 'Re-group Company'.
Hanya hari sabtu Ayahnya pulang larut karena lembur, sedangkan hari-hari biasa seperti sekarang, Ayah Sindy sudah pulang saat sore hari. Dan hari minggu waktunya libur.

"Kalian mau kemana malam-malam begini." tanya Suga disela-sela menontonnya.

"Mau beli lem sama camilan dulu om." jawab Candy.

"Om titip minuman bersoda ya. Ini uangnya."

"Gak usah om, dari saya aja."

SINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang