Dari dua kali pertandingan olahraga yang pernah diadakan sekolah, tidak satu kalipun Sonya meraih juara atau sekedar masuk dalam jajaran 10 besar.
Pencapaian terbesarnya hanyalah lolos dalam kualifikasi regu. Itupun berkat bantuan Peter dan, tentu saja, Robert. Mereka membantunya dalam berlatih dan lain sebagainya. Tubuhnya bukan tipe olahragawan dengan otot kuat nan keras yang siap bertempur dalam pertandingan sengit. Kegiatan menguras tenaga itu ia lakukan hanya sebagai bentuk menghargai sebagai perwakilan kelas.
Lalu, ketika ia berada di tubuh Elisabeth, beberapa kegiatan fisik menguras tenaga ia lakukan, seperti; berlari sejauh beberapa kilometer, menunggangi kuda, hingga jalan memutari lorong panjang yang Sonya sendiri sangsi akan keberadaan pintu keluar. Untung saja, tenaga tubuh Elisabeth lebih maksimal dibandingkan tubuh Sonya. Jika tidak, mungkin saat ini Sonya akan meraung-raung karena kakinya mulai kesemutan.
Beberapa kali, ia sengaja berhenti dan memutar-mutar pergelangan kakinya. Berharap semut-semut di tulang kakinya menghilang. Tetapi rasanya percuma saja jika lorong –yang ia lewati saat ini, seperti tidak berujung.
"Apakah masih jauh?" Kalimat itu sudah sekian kali Sonya lontarkan pada pria baya di depannya itu yang saat ini memegang obor.
"Kita akan sampai di ujung, milady," Dan kalimat itu juga sudah berulang kali Christer ucapkan sebagai jawaban diplomatis atas keluhan Nyonya Duchessnya.
Bagi Sonya, jawaban Christer hampir berupa bualan yang sangat tidak membantu.
Padahal seingat Sonya, luas Kastil Barat tidak besar, namun juga tidak kecil. Ia bisa berkeliling dengan nyaman. Tetapi ini bahkan rasanya seperti kakinya akan copot.
"Aku tidak tahu jika Kastil Barat sangat amat luas," komentarnya. Lagi-lagi Sonya berhenti untuk melemaskan betisnya yang tegang. "Sungguh, rasanya seperti berkeliling kota."
Christer terdiam sejenak. "Maafkan saya, milady, tetapi kita akan segera sampai di ujung. Disana adalah perbatasan utara yang akan langsung menuju kota," ucap pria baya itu. Obor masih setia di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya dipergunakan untuk menghilangkan sarang laba-laba atau benda lain yang menghalangi jalan mereka. Sonya tidak menjawab, lalu Christer melanjutkan. "Lorong ini memang dibuat sangat panjang dan bercabang, sehingga hanya pemilik kastil yang mengetahuinya."
"Ngomong-ngomong pemilik," ucap Sonya berhati-hati. "Kau belum menjawab pertanyaanku tentang apa yang sedang terjadi?"
Saat itu perjalanannya menemui persimpangan. Dengan mantap Christer membelokkan tubuh menuju lorong kiri.
Disana tidak terlalu lembab seperti jalan lorong sebelumnya. Udara dingin dan kering memenuhi lorong itu dengan sangat magis. Seolah-olah lorong itu terdapat pendingin ruangan, padahal kenyataannya, cahaya bahkan tidak bisa masuk.
"Di atas adalah pendingin daging," ucap Christer menjawab pikiran Sonya yang teralihkan.
Sadar pertanyaan tidak juga dijawab, Sonya berjalan cepat, menyalip tubuh Christer dan berhenti di depan pria baya itu. "Jawab saja pertanyaanku. Bahkan jika pasukan musuh mengepung kastil, aku tidak akan pingsan dan menyusahkan orang." Dan itu benar. Walaupun Sonya tidak memiliki stamina sebesar Elisabeth, setidaknya mentalnya lebih baik dibandingkan gadis itu.
Christer yang menghentikan langkahnya terdiam sejenak. Memikirkan kata bermakna positif untuk satu kata kekalahan. "Saya hanya menjalankan tugas untuk membawa Anda pergi dari kastil melalui jalan rahasia." Itu benar, tidak sepenuhnya, tetapi setengah dari itu adalah kebenaran.
Christer adalah kepala urusan kastil paling terpercaya dibandingkan siapapun. Pria baya yang telah menghabiskan lebih dari setengah hidupnya mengabdi pada keluarga Montmorency sejak duke terdahulu. Kinerja sempurna dan dedikasinya menjadi hal luar biasa dalam dirinya. Seperti saat ini, ketika pasukan Ratu Anne mampu menerobos benteng barat, hal pertama yang Christer lakukan adalah menjalankan protokol keselamatan dengan membawa Nyonya Duchessnya menjauh dari bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel
FantasyAkibat kecelakaan yang menimpa dirinya, Sonya terbangun di tahun 1540 sebagai Elisabeth de Poitiers yang terikat pernikahan dengan Francis de Montmorency. Lalu apa yang harus Sonya lakukan? ===========================================================...