Chapitre Trois - 3

8.4K 735 16
                                    

Tubuh siapa ini?

Sonya menatap lekat cermin yang memantulkan seseorang yang bukanlah dirinya, melainkan seorang gadis berambut pirang dan bermata biru langit dengan wajah pucat dan bibir sedikit memutih. Sonya kembali menatap bergantian pada sekeliling.

Awalnya ia sempat berpikir jika itu adalah ruang kesehatan sekolah dan mereka adalah beberapa guru dan dokter, alih-alih pemain drama kolosal dengan pakaian yang hanya ia lihat di film-film kolosal yang pernah ia tonton. Namun sebuah pemikiran aneh terlintas di kepalanya.

Sebuah pemikiran bahwa ia adalah seorang putri bangsawan bernama Elisabeth de Poitiers. Entah apa yang membuat pemikiran itu datang, dan ketika Colbat memanggilnya dengan sebutan Lady, ia tahu pemikirannya hampir seluruhnya benar. Dan kini ia membuktikannya dengan menatap dirinya didepan cermin.

"Bisakah kalian keluar?" ucap Sonya pelan. Ia tidak tahu harus berbuat apa, tapi ia butuh ruang untuk berpikir.

"Apa kau baik-baik saja, El?" tanya Arthur yang memegang pudak Sonya. Sorot matanya terlihat cemas. Dibandingkan dengan yang lain, sedikitnya ia menyukai sikap Arthur.

"Aku sudah baik-baik saja," katanya, lalu ia tersenyum sambil menganggukan kepala menatap Colbat yang masih berdiri disamping ranjang.

"Saya akan menemani Anda, Nyonya," ucap perempuan disebelah Sonya. Perempuan berambut hitam yang sendari tadi masih berdiri setia disampingnya.

"Jika kau sudah bisa berjalan," suara berat Robert mengintrupsi seluruh ruangan. Sonya menatap lekat Robert dari tempatnya. Bahkan suaranya masih sama, batin Sonya, "pergilah ke ruang kerja. Ada hal yang harus aku sampaikan." lanjut Robert.

Sonya hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah seluruh orang yang berada didalam ruangan pergi, Sonya kembali ke ranjang besar itu dibantu oleh perempuan berambut hitam itu.

"Siapa namamu?" tanya Sonya.

"Igritte, Nyonya," jawab perempuan itu.

"Kau tahu siapa aku?" tanya Sonya lagi, ia menatap Igritte yang dibalas dengan anggukan.

"Saya adalah pelayan setia Nyonya Elisabeth ketika ia mendatangi Chasma," ucap Igritte. Ia berbalik dan mengambil buku hitam yang tergeletak dimeja rias lalu menyodorkannya pada Sonya, "buku untuk Anda."

"Apa yang terjadi disini?" tanya Sonya seraya mengambil buku yang Igritte sodorkan. "Ini diluar akalku," ucapnya setengah tidak yakin. "Aku terbangun disebuah kamar asing dengan orang-orang yang tidak aku kenal. Dan tiba-tiba sebuah pikiran aneh tentang sebuah nama seorang perempuan terlintas dalam pikiranku berulang kali. Itu membuatku bingung harus berbuat apa, selain menatap wajah-wajah asing itu. Lalu tiba-tiba pemikiran lain terlintas, bahwa kau bisa membantuku."

Igritte kembali mengangguk. "Ya, Nyonya. Anda bertukar tubuh dengan Nyonya Elisabeth."

"Apa-, kenapa bisa?"

Sonya tahu ia berada ditubuh orang lain. Namun mendengar kenyataan itu diucapkan dengan lantang tetap saja membuatnya pusing bukan kepalang.

"Anda bisa membaca buku pemberian Nyonya Elisabeth," kata Igritte. "Tapi pada dasarnya, Anda hanya bertukar tubuh. Pikiran dan kebiasaan anda masih lah milik Nyonya Elisabeth, walau memungkinkan kebiasaan Anda muncul."

Ia meresapi kata-kata yang Igritte ucapkan. Ia menyimpulkan bahwa ini seperti permainan bertukar peran. Peran akan terus berjalan walau berganti pemain. Dan kini ia harus bertukar peran dengan Elisabeth, seorang putri bangsawan yang sama sekali dirinya tidak tahu.

Semua ini diluar akal sehatnya. Namun untunglah sikap Elisabeth yang tidak terlalu gegabah membuat sedikitnya meredam untuk sikap-sikap impulsif dirinya sebagai Sonya. Buktinya selama beberapa waktu tadi ia hanya terdiam dan memikirkannya sendiri, sedangkan Sonya sudah pasti akan berteriak histeris ketika melihat dirinya yang berbeda dicermin.

ParallelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang