Karena wanita itu telah tidak terlihat sejak Elisabeth bertemu dengannya.
Francis terduduk di depan meja kerja miliknya dalam tenda, terdiam memikirkan kalimat Louis semalam.
Sangat tidak terduga ketika Elisabeth pernah terlibat dengan wanita yang dicari oleh Valencia. Terlebih mengingat Elisabeth bukanlah gadis yang memiliki relasi besar hingga ia mengenal seorang penjelajah.
Lalu, hampir semalaman ia juga telah melihat seberapa detail gambar yang dibuat penjelajah wanita itu hingga ia hanya sempat tidur beberapa jam, dan kembali berkutat dengan perkamen-perkamen sialan itu di pagi harinya.
Ia harus segera menentukan strategi perang sebelum sampai di dataran Sisilia. Jika tidak, ia tidak bisa mengarahkan seluruh prajurit yang ia bawa untuk merebut kembali Sisilia.
Francis sedang menyusuri tiap peta pada perkamen dan menandai tempat-tempat strategis untuk melancarkan serangannya ketika suara tapal kuda yang bersahutan memenuhi paginya. Seseorang atau lebih hendak menemuinya. Seorang pria dan wanita berbalut jubah kusam memasuki tenda miliknya.
"Salam hormat kami untuk lord Francis," ucap wanita itu. Ia membuka tudung jubah miliknya seraya membungkuk. "Kami kemari untuk menemui lady Elisabeth atas izin anda," lanjut wanita itu. Sedangkan si pria hanya terdiam di belakang, mengikuti arahan si wanita di depannya.
Francis menatap keduanya secara bergantian, sebelum tatapannya kembali pada si wanita. "Kupikir kau akan membiarkan Elisabeth berkeliaran diluar, Igritte."
Igritte membungkuk lebih dalam. "Mohon maafkan hamba yang lalai menjaga lady Elisabeth," ucapnya dengan suara bergetar.
"Kalian tahu, aku merasa ia menjadi gadis keras kepala sejak kecelakaan itu. Bukankah begitu, Sven?"
Pria yang namanya dipanggil itu mendongak, lalu mengangguk kaku seraya berkata, "Hamba yakin lady Elisabeth hanya sedang mencari jati dirinya," ucap Sven.
Perkataan lord Francis setidaknya membuat Igritte cemas akan lady Elisabeth yang bertukar jiwa dengan seorang gadis dimasa depan. Hanya dia dan wanita itu yang mengetahui kebenarannya. Rahasia besar itu harus ia tutup rapat jika ingin menyelamatkan jiwa lady Elisabeth asli maupun yang kini mendiami tubuh itu.
Francis terkekeh. "Aku tidak akan menghalangi kalian untuk membawanya pulang, jika kalian berniat untuk itu," ucapnya dengan sebuah jeda. "Namun aku tidak yakin ia akan menuruti permintaan kalian."
"Kami akan mencobanya," ucap Igritte.
"Kuharap kalian bisa memintanya untuk kembali ke istana," ujar Francis. "Kalau begitu, kau bisa menuju tenda milik gadis itu dan Louis akan mengantar kalian."
Dengan itu, Igritte dan Sven membungkuk hormat sekali lagi sebelum undur diri dan pergi meninggalkannya untuk berkutat kembali dengan perkamen.
"Aku yakin jika pasukan musuh akan kocar-kacir melihat betapa hebat dan telitinya kau dalam menyusun strategi perang," ucap seseorang yang membuat Francis mendongakkan pandangannya.
Seorang pria berbalut zirah serupa miliknya menatapnya dengan senyum yang tercetak di wajah tegas milik pria itu. Surai cokelat kemerahannya menjuntai menutupi sebagian dahinya.
"Aku hanya perlu memastikan tidak ada lagi yang berbeda kecuali beberapa yang telah kutandai ini," balas Francis.
"Omong-omong tentang perbedaan itu," ucap pria itu seraya mengeluarkan sebuah perkamen kecil dari sisi zirahnya. "Sebuah elang buru dikirim dari Valencia untuk mengkonfirmasi keluhanmu," lanjutnya lalu menyodorkan perkamen itu pada Francis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel
FantasyAkibat kecelakaan yang menimpa dirinya, Sonya terbangun di tahun 1540 sebagai Elisabeth de Poitiers yang terikat pernikahan dengan Francis de Montmorency. Lalu apa yang harus Sonya lakukan? ===========================================================...