DESIRE 5

47.6K 1.6K 21
                                    

Hallo!

Seperti biasa vote dan komen dlu sebelum membaca 🙂🗿

Oke, selamat membaca!

Oke, selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Kaia akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar VIP 07 sesuai dengan permintaan-- bukan! melainkan perintah dari Noah.

Kaia menyusuri lorong-lorong dengan lampu temaram sebagai penerang jalan nya. Kaki yang dibalut high heels berwarna hitam itupun berhenti tepat di depan pintu kamar 07.

Kaia pun mengetuk pintu berwarna hitam itu sebanyak tiga kali, tak menunggu lama suara itu memintanya untuk segera masuk.

Masih dengan dalaman yang ia kenakan saat menari, Kaia berjalan dengan melenggak-lenggokan tubuhnya ke arah Noah yang sedang duduk diatas ranjang.

Kaia berhenti tepat beberapa meter dari Noah,"Saya datang memenuhi perintah Anda."

Noah menghisap nikotin yang terselip diantara jarinya, pandangannya menelisik keseluruhan tubuh wanita yang berada di hadapannya. Mulai dari tubuh kurus dan tinggi semampai Kaia, rambut hitam yang sudah dipangkas dan wajahnya yang menarik serta dalaman berwarna merah yang menggoda iman para laki-laki.

"Mendekat!" perintah Noah.

Kaia pun melangkah agar jaraknya semakin dekat dengan pria itu. Kaia pun menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan Noah, setelah itu Kaia hanya terdiam menunggu pria itu kembali bersuara.

"Menarilah! Menari sampai aku tertidur lelap," ujarnya memberi perintah.

Kaia bisa mencium aroma nafas Noah, sensasi mint dan aroma nikotin menguar menerpa kulit wajahnya. Bahkan sejak Kaia memasuki kamar tersebut, aroma musk yang lembut dan manis bercampur leather yang menambah kesan maskulin yang kuat membuat Kaia seolah berada di kamar dengan nuansa hutan.

Kaia pun sedikit mengerutkan keningnya. Apa Noah menyuruhnya menari pole hingga pria itu tertidur? Lalu bagaimana caranya ia menari sedangkan di kamar ini tidak ada tiang sebagai sarananya.

Seolah dapat mengetahui isi pikiran Kaia, Noah kembali bersuara,"Menarilah sesuka mu. Tak payah menggunakan tiang."

Kaia mencoba bersabar menghadapi pria yang ada dihadapannya itu, Kaia merasa bahwa Noah hanya ingin balas dendam karena ulahnya. Rupanya pria itu belum memaafkan kesalahannya.

"Baik, Tuan."

Meski Kaia bingung ingin memperagakan gerakan seperti apa kepada Noah, tak ayal ia mulai menggerakkan tubuhnya dan menari secara random. Kaia rasa menari seperti idol-idol K-Pop rasanya tak perlu ia lakukan, karena Noah pun pasti ingin melihatnya menari erotis.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang