DESIRE 40

16.2K 1.1K 276
                                    

Hallo, selamat malam!

Jangan lupa vote dan komen sebelum membaca ya

Happy reading! 😊

_______________________

Kaia sudah sadar dengan perasaannya kepada Noah semenjak kepulangan mereka dari Monsure. Meski berulang kali menyangkal perasaan tersebut berulang kali pula perasaannya menjadi-jadi. Kendati Kaia tahu dengan benar Noah tidak memiliki perasaan apapun kepadanya, Kaia tetap menaruh rasa pada pria itu.

Menjalin kasih dengan seorang pria bukanlah tujuan Kaia semenjak hidup di dalam tubuh ini. Pria terlalu menakutkan bagi Kaia untuk dijadikan pasangan hidup. Kehidupannya di Las Vegas telah menjadi doktrin ketika melihat bagaimana para pria berkhianat dan menodai sumpah pernikahan mereka kepada Tuhan dan istri-istri mereka. Kaia memang mendamba akan kasih sayang, sebuah kehidupan yang bahagia bersama pasangannya kelak, namun itu tidak pernah menjadi prioritas hidupnya sampai ia lelah dengan dunia malam yang menyesakkan dada.

Sampai akhirnya ia bertemu dengan Noah, pria yang dengan mudah memikatnya ke dalam pesona yang dimilikinya. Kaia sebelumnya tidak pernah peduli dengan pria manapun namun melihat Noah terbaring lemah di atas ranjangnya rasanya Kaia sulit bernafas setiap detiknya.

Setelah Noah kembali kepadanya dan memeluknya saat itu, suhu tubuh Noah sangat panas. Tubuhnya menggigil dan lemas di pelukan Kaia, untungnya pria tu tidak pingsan tetapi Noah pada akhirnya perlu mendapatkan perawatan untuk luka-luka di tubuhnya juga demam yang menyerangnya.

Dokter pribadi Noah telah keluar setelah memeriksa kembali keadaan Noah. Jack yang berada di kamar turut mengantar sang dokter meninggalkan mansion.

"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa kau berekspresi sedih seperti itu?" tanya Noah, mendongak menatap Kaia yang duduk di sampingnya.

"Maaf, ini semua karenaku. Kau tidak akan terluka sampai demam seperti ini jika bukan karena membelaku di depan ayahmu," balas Kaia sendu. Perasaan bersalah menggerogotinya, tanpa sadar ia telah membuat hubungan seorang ayah dan anak retak begitu saja.

Noah terlihat menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab,"Ini bukan apa-apa, Kaia. Aku tidak mati, luka seperti ini sering kudapatkan dari ayahku sejak aku berumur sebelas tahun." Noah tidak bohong dengan ucapannya. Ayahnya memang keras kepada Noah, melatih pria itu sejak kecil dengan hal-hal berbau kasar dan kejam.

Menyadari akan sesuatu, Noah meraih tangan Kaia. "Kau sudah berjanji kepadaku kalau kau tidak akan meninggalkan ku setelah ini. Jangan pikirkan ayahku, itu urusanku. Kau hanya perlu tetap berada di sisiku," ujar Noah tegas. Ia tidak mau Kaia pergi darinya setelah apa yang wanita itu saksikan kemarin.

Nampak Kaia mengangguk pelan dan itu berhasil membuat Noah tenang. Hening beberapa saat sampai Jack mengetuk pintu dan masuk setelah mendapatkan izin dari Noah.

Jack menyodorkan sebuah dokumen kepada Noah,"Semua sudah siap, tuan," ujar Jack dan dibalas anggukan oleh Noah. Jack pun keluar kembali setelahnya.

Kaia kemudian melihat berkas itu disodorkan kepadanya,"Ini dokumen apa?" tanya Kaia setelah menerima berkas itu.

"Dokumen terkait masalah harta warisanmu. Pelajari semua yang ada di sana, satu minggu lagi kau akan hadir di persidangan untuk melawan ibu dan saudari tirimu," jelas Noah.

Kaia sedikit terkejut karena Noah dengan cepat mengurus perkaranya namun tak ayal Kaia merasa senang. "Terima kasih," ucap Kaia. Ia kemudian berkata,"Beristirahatlah, sementara aku akan keluar untuk membaca seluruh dokumen ini." Kaia hendak bangkit dari duduknya, namun tentu saja Noah menahannya.

"Jangan pergi, diam saja di sini, temani aku. Kau bisa membaca dokumen itu di sini tanpa harus meninggalkanku," kata Noah dengan bola mata menatap lekat ke arah Kaia.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang