Malam!
Author update lagi ni, jangan lupa vote dan komen ya
Selamat membaca!
____________________
Kaia menyadari apa yang ia ucapkan tempo lalu memang keterlaluan. Kaia merasa jika dirinya adalah seorang wanita tak tahu berterimakasih kepada seorang pria yang dengan senang hati mengulurkan tangan kepadanya. Namun tak ada pilihan lain selain melontarkan ucapan yang membuat Noah memalingkan diri darinya, Kaia harus menyentuh sesuatu yang dibenci Noah agar pria itu menjauh darinya. Jika Regan melihatnya berbincang dengan Noah maka apa yang ditakutkan Kaia bisa saja terjadi dalam sekejap mata.
Mengusik Noah adalah sesuatu yang harus dipikirkan berulang kali. Watak pria pendendam seperti Noah sangat berbahaya, terbukti dulu bagaimana Noah ingin membunuhnya karena dendam yang ia bawa walaupun pada akhirnya pria itu jatuh cinta kepadanya. Konflik diantara mereka sebelumnya semakin panas karena percakapan mereka yang terakhir kali, Noah pun akhirnya tak tinggal diam setelah Kaia menyenggol ego pria itu. Noah menindasnya secara terang-terangan di depan banyak orang, seolah memberitahu kepada orang-orang yang berada di dalam ruang rapat bahwa Kaia tidak becus mengelola perusahaan seperti Monica. Tak sampai di situ, pria arogan itu pun mengancam akan menarik investasinya jika Kaia tidak bisa membuktikan usahanya untuk menyelesaikan masalah perusahaan.
Kaia meraup wajahnya frustasi, semakin hari terasa semakin melelahkan. Tidak ada ketenangan seperti saat-saat ia masih berada dalam satu lingkaran dengan Noah. Masalah terus datang silih berganti sehingga membuatnya kehilangan berat badan karena stress, terlebih keberadaan Regan yang terasa seperti racun yang harus Kaia hirup setiap harinya.
"Makanlah. Lihat tubuhmu yang terlihat semakin kurus, itu membuatku khawatir," ucap Regan. Pria itu baru saja tiba di rumah Kaia dan sempat membeli makanan di perjalan untuk Kaia. Pria itu membuka plastik yang sudah ia taruh di atas meja lalu mengeluarkan kotak makanan tersebut, dengan telaten menyiapkan makanan tersebut untuk Kaia makan.
"Aku tidak berselera." Kaia menolak dengan tegas ketika Regan hendak menyuapinya.
Helaan nafas terdengar dari bibir pria itu, ia pun menurunkan tangannya lalu menatap wanita keras kepala di depannya."Mau sampai kapan kau akan bersikap keras kepala seperti ini?" tanya Regan dengan suara ditekan menandakan bahwa ia muak melihat sikap Kaia yang sungguh semakin menyebalkan setiap harinya.
Kaia membalas Regan dengan tatapan tajamnya. "Kenapa? Apa kau tidak suka dengan sikapku ini? Kalau begitu enyahlah! Aku tidak membutuhkanmu, aku tidak butuh perhatian atau apapun itu darimu!"
"Setidaknya pikirkan bayi yang ada di perutmu itu!" sentak Regan. "Kau mau egois? Silakan saja, tapi ingat bahwa kau juga punya tanggung jawab atas kehidupan yang ada di dalam perutmu. Jangan sampai dia mati di dalam sana karena ulah egoismu, kecuali kau memang berniat menjadi seorang pembunuh seperti ayahnya." pungkas Regan tajam, memberikan sindiran yang mampu membuat mulut Kaia terkatup rapat.
Kaia memalingkan wajahnya. Ucapan Regan memang menusuknya hingga titiik terdalam, pikirannya sedang kacau balau, bercabang hingga entah kemana. Kepalanya sakit karena memikirkan masalah akhir-akhir ini terlebih sikap Regan yang semakin memicu emosinya, pria itu semakin protektif setelah mengetahui kehamilan Kaia. Pria itu tahu tentang kehamilannya setelah mendapati Kaia pingsan di kantor, Regan sendiri yang membawa Kaia ke rumah sakit dan pria itu pun mendapatkan penjelasan dari dokter tentang kehamilan Kaia.
Regan tidak marah atau menunjukan emosi berlebihan kepada Kaia karena pria itu pun seperti sudah bisa menebak jika hal gila ini suatu saat akan menimpanya. Maka setelah mengetahui Kaia hamil, Regan bersikap protektif, mengurus keperluan Kaia sebagai ibu hamil dan membantu wanita itu sebisa mungkin. Regan tidak masalah jika Kaia hamil anak Noah, Regan sudah memutuskan untuk bertanggung jawab atas anak yang dikandung Kaia, Regan siap memberi peran ayah bagi anak itu dan berjanji akan menyayanginya seperti anaknya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...