DESIRE 2

66.2K 1.7K 21
                                    

Hallo!

Di jam berapa kalian baca cerita ini?

Sebelum membaca jangan lupa vote dan komentar yaa☺️

Selamat membaca 😚

Selamat membaca 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Kaia menelisik keseluruhan kamarnya. Setelah berjalan beberapa meter dari kamar VIP dan menelusuri lorong yang berada di belakang kamar yang menjadi kamar sewaan bagi para pelanggan, akhirnya Kaia menemukan deretan kamar yang menjadi tempat tinggal para pekerja malam.

Kaia tidak dapat memastikan berapa banyak kamar yang berjejeran di hadapannya. Yang ia tahu bahwa kamar bernomor 27 itu adalah miliknya. 

Tak banyak barang yang Kaia lihat di kamarnya. Kamarnya hanya terdiri dari ranjang yang muat untuk satu orang, kamar mandi, lemari dan meja kecil yang berada tak jauh dari ranjangnya. Sepertinya Kaia dulu adalah jalang miskin sehingga isi kamarnya hampir tidak ada.

Kaia memilih mendudukan dirinya di atas ranjang kecilnya, kemudian ia memikirkan langkah pertama yang harus ia lakukan untuk kelangsungan hidupnya di club ini. Mungkin Kaia akan menghadap langsung ke Madam Bellucci dan meminta agar ia tidak dipekerjakan sebagai pelacur dulu sebelum ia merubah bentuk tubuhnya.

Lagipula, siapa yang akan tertarik dengan tubuh kurus dan bokong tepos yang dimilikinya. Memang wajahnya cantik, tetapi yang diperlukan oleh para klien adalah tubuh mereka, wajah hanyalah bonus.

Mungkin untuk sementara Kaia akan bekerja sebagai teman minum para pelanggan dan tentu memberikan sedikit sentuhan-sentuhan seduktif agar para pelanggan merasa betah ditemani olehnya. Setelah ia berhasil menaikan berat badannya dan membentuk tubuhnya dengan cara berolahraga barulah Kaia siap untuk mengambil kembali pekerjaannya yang sebelumnya. Hitung-hitung jika ia berhasil menjadi primadona di club ini, ia bisa menghasilkan banyak pundi-pundi uang dan lekas hengkang dari tempat ini untuk mendapatkan hidup seperti yang diimpikannya.

Kaia pun segera bersiap-siap untuk menemui Madam Bellucci untuk mengutarakan niatnya. Ketika Kaia membuka pintu kamarnya, ia melihat seorang pria berjas hitam dengan kepala botak berdiri menjulang di hadapannya.

"Madam Bellucci memanggilmu," ucapnya dengan nada tegas.

Kebetulan sekali batin Kaia. Namun untuk apa Madam Bellucci memanggilnya.

Kaia pun mengikuti langkah pria yang berjalan di depannya menuju lift dan membawa mereka ke lantai tiga. Menurut ingatan Kaia, lantai tiga diperuntukan untuk bagi para klien yang ingin mengadakan pertemuan rahasia dengan orang-orang penting dan letak ruangan Madam Bellucci juga berada di lantai tiga.

"Silakan. Madam sudah menunggu mu,"

Kaia menganggukan kepalanya begitu pria tersebut telah membukakannya pintu. Mata Kaia langsung dihadapkan dengan ruangan berwarna putih dengan perabotan-perabotan mahal yang terpajang rapih.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang