DESIRE 11

36K 1.4K 7
                                    

Hallo! 

Seperti biasa tinggalkan jejak terlebih dahulu 😊

Bacanya habis buka puasa aja ya 🤨

Selamat membaca!

_______________________

Setelah melihat wajah terkejut Kaia, Noah langsung menarik lengan gadis itu menjauh dari lantai dansa menuju kamar 07.

Kaia meneguk ludahnya tatkala Noah mengunci pintu kamar tersebut lalu berjalan menghampirinya.

Noah begitu tinggi untuk ukuran seorang Kaia. Kaki pria itu yang jenjang membuat tubuh Kaia hanya sebatas dagu pria itu. Ketika Noah sudah berdiri di hadapannya, barulah Kaia menaikan tatapannya.

"Ada apa? Ku rasa kau tidak memesan ku malam ini," ucap Kaia.

Noah terdiam. Netranya fokus menatap wajah Kaia yang kini mendongak menatapnya

"Jika tidak ada kepentingan, aku keluar. Masih ada pelanggan yang harus ku urus," lanjut Kaia.

Sebelum Kaia benar-benar pergi, Noah terlebih dahulu mencekal lengan milik Kaia. Kaia kembali menatap Noah, keningnya berkerut lantaran bingung dengan kelakuan pria di depannya itu.

"Siapa bilang aku tidak memesan mu. Satu bulan ini kau hanya fokus melayani ku, aku sudah membayar penuh," 

Bibir Kaia terbuka mendengar penuturan Noah. Apa pria itu serius membayarnya untuk satu bulan kedepan? Kenapa Kaia tidak tahu? Madam Bellucci tak mengatakan apapun kepadanya.

"Oh, begitu," balas Kaia singkat dengan wajah yang cukup datar.

Setelah melirik kesana kemari karena Kaia merasa mendadak canggung, ia pun kembali membuka suara.

"Lalu kau ingin aku melakukan apa malam ini?" tanyanya.

Tiba-tiba tangan Noah terulur menyentuh bibir bagian bawah milik Kaia, sontak saja membuat Kaia mengerejap. Netra Noah menatap manik milik Kaia yang balik menatapnya. Kemudian ibu jarinya menerobos masuk ke dalam mulut Kaia yang membuat bola mata wanita itu melotot.

Kaia terdiam mematung begitu merasakan ibu jari Noah berada di dalam mulutnya, menyentuh lidahnya lembut yang membuat tubuh Kaia bergetar. Kaia tahu apa yang harus ia lakukan dengan ibu jari Noah, namun otaknya mendadak blank. Ia tiba-tiba merasa canggung untuk melakukannya.

Noah sendiri semakin melesatkan ibu jarinya penuh ke dalam mulut Kaia. Sama sekali tak bersuara untuk memerintahkan Kaia untuk mengisap ibu jarinya. Noah bekerja sendiri, memasukan penuh ibu jarinya yang otomatis membuat mulut Kaia terkatup menelan ibu jari miliknya.

Noah menarik ulur jarinya pelan, maniknya bersirobok dengan manik indah milik Kaia. Pandangannya sayu, nafasnya mulai tak beraturan ketika jarinya keluar masuk dari mulut Kaia. Kaia pun dapat merasakan deru nafas Noah yang menerpa wajahnya, sesekali matanya terpejam tatkala Noah memasuk ibu jarinya lebih dalam  ke mulut Kaia.

"Engh..."

Noah pun menarik pinggang Kaia agar menempel dengan tubuhnya. Dapat Kaia rasakan sesuatu yang keras kini menusuk tubuh bagaian depannya. Kaia menatap Noah yang kini menatapnya semakin sayu, terlihat pandangan pria itu menggelap ke arahnya seperti menahan sesuatu.

Kaia merasakan bokongnya diremas oleh tangan besar milik Noah. Noah menangkup, mengelus kemudian meremas bokong milik Kaia sembari ibu jarinya terus keluar masuk di dalam mulutnya. Noah melakukan semuanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Kaia yang kini memejam karena perlakuan Noah kepadanya.

Sungguh tubuh Kaia kian bergetar menerima rangsangan dari Noah. Hawa panas yang menyelimutinya di dalam kamar tersebut membuat Kaia berkeringat, terlebih Kaia merasakan tubuhnya ikut terbakar karena hawa panas yang ada diantara dirinya dengan Noah.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang