DESIRE 3

87.3K 2.7K 17
                                    

Hallo!

Sebelum biasa jangan lupa vote dan komentar ya🙂

Selamat membaca 👍

Selamat membaca 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hari ini Bianca mengajak Kaia pergi ke salon untuk melakukan serangkaian perawatan. Dan kebetulan sekali Kaia juga ingin keluar untuk membeli beberapa peralatan untuk kebutuhannya.

Berbekal uang dari tabungan Kaia yang sebelumnya dengan jumlah yang terbilang cukup untuk ia gunakan, akhirnya Kaia memutuskan untuk menerima ajakan Bianca pagi tadi.

"Ini untuk pertama kalinya setelah dua bulan bekerja kau mewarnai kuku-kuku mu," ucap Bianca yang kini menoleh ke arah Kaia.

Kaia tersenyum kecil membalas ucapan Bianca, lalu ia melihat kuku-kuku tangannya yang kini tengah dipoles pewarna.

Setelah menghabiskan puluhan menit untuk perawatan kuku tangan dan kakinya, Kaia meminta kepada pegawai lainnya untuk memangkas rambutnya.

"Tolong potong sampai batas punggung saja," pinta Kaia.

Rambut hitam Kaia begitu panjang hingga hampir menyentuh bokongnya dan Kaia sama sekali tidak menyukainya karena terlalu panjang, oleh karena itu ia memutuskan untuk memangkas nya.

"Baik, nona," balas sang pegawai.

Sementara Kaia memotong rambut, Bianca memilih untuk merilekskan tubuh nya dengan pijatan.

Kemudian setelah keduanya selesai, Bianca tak henti-hentinya memuji Kaia.

"Sungguh kau jauh lebih cantik dan segar setelah memotong rambut. Kenapa tidak dari dulu saja kau melakukannya," ujar Bianca.

"Terimakasih pujiannya. Kalau begitu mari kita pergi ke pusat perbelanjaan, ada beberapa barang yang harus ku beli,"

"Tentu."

Setelah beberapa menit berjalan dari posisi sebelumnya, Kaia dan Bianca sampai di lokasi tujuan.

Sebelum memasuki pusat perbelanjaan, Kaia mengedarkan pandangannya ke sekeliling nya. Kota ini begitu mirip dengan Las Vegas, dikelilingi gedung-gedung tinggi dan tempat-tempat hiburan di sekitarnya.

Kalau Kaia tidak salah baca di beberapa tempat yang ia lalui tadi, nama kota ini adalah Vandella. Kota yang terkenal dengan industrinya yang maju serta dijuluki Ibukota Hiburan Dunia, yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenis.

Kaia seperti benar-benar berada di Las Vegas, padahal Kaia sendiri tidak tahu menahu dunia bagian mana yang saat ini menjadi pijakannya.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang