DESIRE 21

30.8K 1.3K 115
                                    

Selamat membaca!

____________________________

Noah tak langsung pulang setelah menemui Kaia. Pria itu menghabiskan waktunya di lantai dasar Devil's Queen dengan ditemani minuman-minuman beralkohol. Noah sengaja berdiam di sana karena ingin melihat Kaia karena sebelumnya wanita itu mengusirnya dengan dalih tak enak badan yang Noah yakini hanyalah sebuah kebohongan. Namun hingga pukul 12 malam, Kaia tak menampakan dirinya bahkan Noah sampai menanyakan Kaia kepada Bianca dan Bianca mengatakan bahwa Kaia sedang beristirahat di kamarnya.

Barulah Noah memutuskan untuk kembali ke mansionnya, ketika baru beberapa anak tangga dinaiki hendak menuju kamarnya, suara berat itu kini menghentikan langkahnya. Karena Noah berjalan dengan posisi kepala tertunduk, ia sampai tidak menyadari kehadiran seseorang di mansionnya.

"Kudengar hampir setiap hari kau menghabiskan waktumu di club, apa ada yang menarik perhatianmu di sana sehingga kau menyia-nyiakan waktu berhargamu?"

Noah memijat pelipisnya, suara ayahnya semakin membuat kepalanya pusing. "Bukankah club memang menyediakan barang-barang yang menarik? Jangan berbicara seolah ayah tidak pernah hidup di sana," tukas Noah.

Robert memusatkan perhatian kepada putra semata wayangnya itu,"Kau bukan tipe pria yang gemar menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting. Menjauhlah dari tempat itu Noah dan berhentilah membuang-buang waktumu dengan bermain bersama para pelacur di sana." tekan Robert.

Robert sama sekali tidak menyukai kebiasaan baru Noah yang dianggapnya membawa pengaruh buruk. Mungkin sesekali menghilangkan penat di club malam tak masalah baginya karena itu adalah hal yang normal untuk dilakukan. Tetapi jika hampir setiap hari menurutnya itu keterlaluan, terlebih informasi yang ia dapatkan dari bawahannya mengatakan jika Noah sedang dekat dengan salah satu pelacur di tempat itu.

Tak mendapat balasan dari Noah, Robert kembali bersuara. "Jangan menunda waktu lagi, Noah. Usiamu sudah cukup untuk menikah, kau tinggal memilih dan menunjuk wanita-wanita yang sudah ayah rekomendasikan untukmu."

Sampai mati pun ia tidak akan membiarkan Noah bersama wanita sembarangan. Oleh karena itu Robert harus bertindak cepat untuk menyingkirkan kebiasaan Noah dengan mengikat putranya dengan sebuah perjodohan.

Sementara Noah kini mengepalkan tangannya, kepalanya sedang sakit akibat terlalu banyak menegak alkohol, emosi dan hatinya kini tidak dalam kondisi baik. Lalu kini ayahnya datang berceloteh hal memuakkan kepadanya yang berhasil memantik kemarahannya.

"Sudah ku katakan, ayah tidak berhak mengaturku dalam hal pasangan. Sekarang keluarlah, aku tidak dalam kondisi baik untuk berdebat dengan ayah." Suara dingin nan berat dari Noah membuat Robert menatap kecewa pada putranya.

Noah terlebih dahulu meninggalkan Robert di lantai dasar. Sebaiknya ia lekas pergi ke kamarnya untuk menghindari percakapan yang akan membuat ayahnya terluka dengan kata-kata kasar yang mungkin tak mampu Noah tahan keluar dari mulutnya.

..........................................................

Kaia menatap pantulan dirinya di depan cermin sebelum pergi menemui Madam Bellucci. Dan kebetulan sekali wanita nyentrik itu ada di ruangannya, tanpa membuang waktu Kaia segera duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Madam Bellucci.

"Apa yang membawamu kemari, anak emasku?" tanya Madam Bellucci setelah menghembuskan asap rokoknya.

"Aku ingin pekerjaan tambahan," ucap Kaia to the point.

"Pekerjaan tambahan? Kau sudah terikat kontrak dengan Tuan Noah dengan bayaran yang cukup fantastis, apa itu belum cukup?"

Kaia mengabaikan pertanyaan Madam Bellucci dan memilih menjawab,"Di dalam kontrak tertulis jika aku hanya akan melayaninya disaat jam pekerjaanku, diluar itu aku tidak wajib melayaninya. Jadi berikan saja pekerjaan lain kepadaku, aku akan mengerjakannya meski itu di luar jam kerjaku."

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang