DESIRE 37

18.1K 1.3K 493
                                    

Selamat malam 🌃

Sesuai target yang udah terpenuhi author update lagi 😚

Terimakasih untuk vote dan komen nya✨

Selamat membaca 💋

_____________________

Di Posisinya, Kaia bisa merasakan tatapan tidak suka Regan kepadanya. Entah apa alasannya namun Kaia menebak ada dua hal yang membuat pemuda itu marah, pertama karena ia mengabaikan pesan dan telepon dari Regan dan yang kedua adalah dengan siapa Kaia berdiri saat ini.

Kaia mencoba mengabaikan tatapan bengis dari saudari tirinya, nampak Anya berdiri di samping Regan, mencoba berdiri lebih dekat dengan pemuda itu.

Noah melirik kemana arah tatapan Kaia lalu ia menggeram pelan lantaran melihat Regan berada di tribun. Noah sengaja memajukan langkahnya, memutus sambungan kontak Kaia dengan Regan, terlampau tenang caranya sehingga tidak terkesan sengaja menghalangi.

Kaia mendongak menatap Noah,”Kau menghalangi pandangan ku,” ujar Kaia.

Noah melirik sekilas,”Aku dari tadi berdiri disini,” Noah sengaja menoleh ke belakang,”Lagi pula apa yang kau lihat disana?” tanya Noah kembali.

Menjawab pertanyaan Noah akan memicu perdebatan yang Kaia yakin tidak akan berhenti sampai malam nanti. Jadi ya sudah Kaia memutuskan untuk diam dan kembali menonton pertandingan.

“Sepertinya kau sudah mendapatkan jawaban kenapa Kaia tidak membalas pesan mu,” ucap Marco. Pria itu tahu bahwa Regan mencoba mengirim pesan dan menelpon Kaia untuk mengajak perempuan itu menonton pertandingan F1.

Nampak Kaelan menggaruk kepalanya,“Ini sih susah ya, saingan mu terlalu berat kawan,” celetuk Kaelan, tangannya menepuk pelan dada Regan. Seolah menyuruh Regan untuk bersabar dan berlapang dada. Karena kali ini saingan Regan bukan pemuda yang seumurannya apalagi pria tua buncit yang sering mengganggu Kaia di club, tetapi kali ini Regan harus bersaing dengan pria yang jauh lebih populer, tampan dan kaya dari Regan.

Sementara Dylan memilih diam, dia tahu jika ia memutuskan untuk berbicara maka kemarahan Regan akan berlipat-lipat. Pria itu hanya mencoba sabar dan menahan amarahnya karena berada di keramaian.

Percakapan mereka tak luput dari perhatian Anya. Wanita itu meremas rok sepaha nya untuk melampiaskan kekesalannya. Ia kesal karena kenapa Regan dan teman-temannya sudi membawa Kaia ke dalam percakapan mereka, wanita serendah Kaia tak pantas untuk dijadikan topik pembicaraan, tidak ada bagus-bagusnya. Terlebih Anya merasa marah karena Kaia menjadi rebutan antara Regan dan—Noah? Itu sangat mencengangkan bagi Anya. Bahkan Anya sendiri tidak pernah berpikir untuk bisa mendekati sosok Noah, namun Kaia–pelacur itu dengan beraninya menjual murah tubuhnya kepada pria terhormat seperti Noah.

Yang tak habis pikirannya kenapa Noah bisa tergoda oleh Kaia. Bagaimana bisa Kaia berdiri di samping pria bermartabat tanpa merasa malu dengan posisinya, Kaia harus sadar bahwa ia sama sekali tidak pantas berdiri atau bahkan mendekati pria-pria kaya nan terhormat seperti Noah ataupun Regan.

Anya tidak pernah menyangka bahwa ia akan dikejutkan dengan kemunculan Kaia dengan Noah, ini di luar perkiraan nya. Dulu waktu Anya dan ibunya melempar Kaia ke Devil's Queen, mereka berharap Kaia akan menderita dan disiksa oleh pria-pria tua berbadan buncit sehingga Kaia tak lagi memiliki harapan hidup dan memilih untuk bunuh diri. Tetapi pada saat ia melihat Kaia dan Regan bersama, itu sudah membuatnya jantungan, lalu sekarang ia melihat Kaia bersama Noah–bagaimana bisa ia bernafas dengan tenang sekarang.

“Kau mengenal wanita yang berdiri di samping Mr. Noah bukan?” celetuk Anya. Spontan mendapati tatapan dari Regan dan teman-temannya.

“Lihatlah sekarang, sudah selesai dia menjilati mu sekarang ia pun merangkak ke pria lain,” Anya menarik nafas panjang,”Memang tidak ada yang bisa diharapkan dari pelacur murahan seperti wanita itu,” dengus Anya.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang