Selamat malam!
Seperti biasa vote dan komen dulu yaa
Selamat membaca 💋🖤
_________________________
Kaia terbangun dalam keadaan kepala berdenyut nyeri, ia pun melirik jam yang berada di nakasnya yang sudah menunjukan pukul 11 siang. Dengan langkah sempoyongan, Kaia berjalan kecil menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selepasnya ia turun ke dapur dan memeriksa bahan makanannya yang sekiranya bisa diolah untuk dijadikan sarapan–atau lebih tepatnya makan siang sekaligus.
Kaia masih memiliki sisa potongan dada ayam di kulkasnya dan ia memilih memanggangnya di atas teflon setelah memotong dadu ayam tersebut. Lalu ia kombinasikan dengan beberapa macam sayuran sebagai pendamping.
Setelah makanannya siap untuk disantap, Kaia terlebih dahulu kembali ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Duduk rapi dengan hidangan di depannya juga ponsel yang ia genggam di tangan kirinya, Kaia melahap makanannya sembari mengecek pesan yang masuk.
Keningnya mengerut ketika membaca pesan dari Regan. Buru-buru Kaia mengecek apa yang menjadi alasan Regan mengiriminya pesan, sontak bola matanya melebar dengan mulut menganga ketika melihat foto dirinya yang telanjang bersama Noah di dalam selimut.
Foto itu menjelaskan posisinya yang berada di bawah Noah, dengan rambut acak-acakan, terlebih foto itu sepertinya diambil selepas mereka bercinta di lantai. Buru-buru Kaia menghapusnya, diselingi teriakan dan berbagai macam umpatan keluar dari mulutnya.
Kaia yakin jika bukan dia yang memposting foto tersebut dan Kaia pun merasa tak memiliki foto itu yang tersimpan di galerinya. Terlintas sosok yang semalam membantunya ketika mabuk, sosok yang mati-matian Kaia hindari dan tak pernah mengizinkan pria itu masuk ke dalam apartemennya.
Kaia memejamkan sembari meremas rambutnya, Kaia mengingat jika Noah sendiri yang membawanya masuk ke dalam kamar. Pria itu akhirnya bisa masuk ke apartemennya dengan memanfaatkan kondisi Kaia yang sedang mabuk. Tak sampai disitu, Kaia sempat tertegun dan segera meraba-raba tubuhnya termasuk bagian intinya.
Tidak sakit, ngilu ataupun perih. Ia juga bangun dalam kondisi pakaian yang lengkap seperti yang ia kenakan ketika pergi bersama Regan. Itu artinya pria itu tidak menyentuhnya sama sekali semalam, Kaia heran mengapa Noah meloloskannya padahal bisa saja pria itu mengambil kesempatan.
Entahlah—seharusnya Kaia bersyukur karena pria itu tidak macam-macam dengannya. Namun sedetik kemudian ia menarik rasa syukurnya karena ia menyadari bahwa foto itu adalah ulah dari Noah. Langsung saja ia menghubungi pria itu.
Dering ketiga akhirnya Noah mengangkat panggilannya, belum sempat Noah berbicara, Kaia terlebih dahulu menyelanya.
“Bajingan! Apa yang sudah kau lakukan hah?! Kau kan yang memposting foto cabul itu di sosial media ku?!” Pekik Kaia dari seberang telepon.
“It’s not a big deal, kai.” balas Noah dengan santainya. Tak merasa bersalah ataupun mengelak dari tuduhan Kaia.
“Matamu bukan masalah besar,” maki Kaia berapi-api.
“Memangnya kenapa? Apa bocah itu mengomentari foto kita? Apa yang dia katakan?” tanya Noah penasaran.
“Bukan urusanmu! Fuck you!”
“Well, i’ll fuck you soon,” kekeh Noah.
“Kau marah karena aku memposting foto kita? Apa karena bocah itu kau sampai menelpon ku hanya untuk memaki ku,” Nada suara Noah tiba-tiba berubah jengkel.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...