DESIRE 44

14.6K 1K 187
                                    

Selamat malam 🌃

Sebelum membaca vote dan komen dulu yuk 😋

Happy reading! 

______________________________________

Monica kembali mengamuk di rumahnya setelah menyaksikan videonya bersama Kaia beredar di sosial media. Banyak komentar jahat mengarah kepadanya, tak sedikit orang yang mendoakan ia mati dan mendekam di penjara akibat ulahnya yang jahat kepada anak tirinya.

Bahkan Monica melihat komentar-komentar pedas dari teman-teman sosialitanya. Ponselnya terus berbunyi dan isinya hanya berita buruk yang justru semakin memperparah emosi Monica yang sudah tersulut sejak masalah perusahaan.

"Biadab! Dasar anak jalang sialan! Tidak berguna! Mati saja kau seperti ayahmu! Arrggghhh!" raung Monica sambil menghancurkan barang-barang yang ada di rumahnya.

Hal buruk ini tidak akan terjadi bila ia tidak membiarkan Kaia hidup. Hal buruk ini tidak akan menimpanya bila Kaia tidak bebas dari Devil's Queen, Kesialannya tidak akan berakhir bilamana wanita itu masih berkeliaran bebas di luar sana.

"Aku akan membunuhmu sebelum kau berhasil menyeretku ke pengadilan," gumam Monica. Terhitung tiga hari lagi persidangan akan dimulai. Dan sebelum hari itu tiba, Monica berencana untuk melenyapkan Kaia.

Sementara itu, keadaan Anya tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Ia di kampus mendapatkan cibiran akibat video ibunya yang beredar.

"Sudah kuduga pasti ada yang tidak beres dengan keluarganya. Dan ternyata benar, ibunya adalah seorang wanita kejam yang merampas harta anak yatim piatu. Dasar tidak tahu malu, padahal siapa mereka jika tidak dinikahi oleh ayahnya Kaia," cibir seorang gadis yang kini menatap penuh ejek ke arah Anya yang berjalan di lorong kampus.

"Mereka pasti sudah menjadi gelandangan,"

"Lihatlah, anak dari wanita tak tahu diri itu masih berani menampakan wajahnya di depan publik. Kalau aku sih pasti malu, malu jadi anak dari seorang ibu yang rakus harta milik orang lain,"

"Dia tidak ada bedanya. Ku dengar dia juga sering merundung adik tirinya, salah satu teman ku juga pernah melihatnya berkelahi dengan Kaia di Devil's Queen. Itu berarti memang benar bahwa ia dan ibunya menjual Kaia ke rumah pelacuran itu,"

"Oh astaga... Bagaimana bisa ada manusia sekejam itu,"

"Ternyata pakaian dan barang-barang branded miliknya berasal dari harta rampasan. Dasar tak punya malu, keluar saja kau dari kampus ini!"

Tubuh Anya didorong dari belakang hingga ia hampir jatuh mencium lantai. Anya mencoba mengabaikan hujatan orang-orang itu kepadanya. Ia berjalan dengan pandangan lurus dan tak melirik sedikitpun kepada mereka.

"Heh, kenapa kau diam saja? Ayo tunjuk kan bagaimana caramu merundung adikmu itu pada kami!" ucap salah satu gadis yang sedari tadi mencibir Anya. Ia bahkan kembali mendorong bahu Anya.

Anya pun menepis tangan gadis itu yang telah membuatnya kesal. Ia pun menatap nyalang ke arah gadis itu seolah menantangnya.

"Wah..wah..wah... Apa ini? Kau ingin menantangku? Kau ingin berkelahi denganku?" gadis itu tersenyum remeh menatap Anya yang masih menatapnya tajam.

"Diam kau! Sebaiknya kau tidak usah ikut campur," ujar Anya memperingati.

Gadis itu mendorong Anya dengan kedua tangannya hingga Anya pun jatuh terjembab ke lantai. Orang-orang lalu menertawakannya, tak ada satupun orang yang mau membantunya berdiri.

Gadis itu pun menendang tas Anya yang isinya sudah berserakan, bahkan ia menginjak-injak isi tas Anya yang hampir semua isinya adalah make-up. Gadi itu meraih lipstik merah Anya yang tergeletak, lalu teman gadis itu membantu menahan wajah Anya agar tidak menghindar ketika wajah Anya sudah mulai dicoret-coret menggunakan lipstiknya.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang