DESIRE 57

6.1K 585 135
                                    

Hallo! Author update nih😚

Jangan lupa vote dan komen ya

Selamat membaca 💋

_____________________

Sekitar jam sepuluh pagi barulah Kaia membuka mata setelah berkelana di alam mimpi. Tidurnya nyenyak sehingga membawa perasaan senang kala ia merenggangkan otot-otot tubuhnya, detik berikutnya ia menoleh ke sisi ranjangnya yang kosong. Tidak ada Noah di sana, dan jujur sedikit rasa kecewa dirasakannya kala tidak mendapati pria itu berada di sisinya saat ia terbangun. Kaia pikir Noah akan menginap di tempatnya, namun sepertinya pria itu memilih kembali ke mansionnya.

Tak ingin larut dengan pikirannya lagi, Kaia beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritual kebersihannya. Setelah menghabiskan waktu untuk mempersiapkan diri, Kaia turun menuju meja makan yang dimana bibi Anne sudah ada di sana sedang menata beberapa makanan untuknya.

"Tidur nyenyak, nona?" Pertanyaan itu dilontarkan bibi Anne sambil menampilkan senyum ramahnya.

"Iya, bibi. Tidurku sangat nyenyak, tubuh ku jadi lebih segar dari yang sebelumnya," jawab Kaia.

Bibi Anne tersenyum mendengar jawaban Kaia, tangannya kemudian meletakan piring berisi roti gandum panggang dengan isian telur dan alpukat di depan Kaia. "Itu berarti keberadaan tuan Noah sangat berpengaruh memberikan energi positif untuk nona, makanya nona jadi nyenyak tidurnya," timpal bibi Anne.

Kaia terkekeh mendengar ucapan bibi Anne. Beberapa menit setelahnya Kaia selesai dengan sarapannya, ia kemudian memilih duduk di taman belakang rumahnya untuk memeriksa beberapa laporan yang masuk dari David mengenai perusahaan. Biasanya di hari weekend pun, Kaia tetap bekerja, mengingat perusahaan masih membutuhkan lebih banyak perhatiannya, dan jangan lupa alasan pekerjaannya semakin banyak, itu karena Noah yang melempar bom kepadanya saat di ruang rapat sehingga Kaia pun harus membereskannya.

Pagi ini terasa menenangkan dengan hawa sejuk yang terasa menusuk pori-porinya. Kenyamanan ini terasa lama tidak dirasakannya, benar yang dikatakan bibi Anne, bahwa kehadiran Noah memang membawa energi positif untuknya.

Kaia mengelus perutnya dengan gaya memutar,"Sepertinya kau juga senang karena akhir-akhir ini sering bertemu papa, ya kan?" Kaia terkekeh di akhir kalimatnya."Apa sebaiknya mama minta papa kemari menemui kita? Tapi sepertinya papa sedang sibuk sekarang," Kaia menjeda ucapannya sejenak. Lalu ia kembali berbicara dengan anaknya yang masih berada di dalam perut itu"Ah kalau papa sibuk, kita harus memaksanya untuk datang. Libur sehari bekerja tidak akan membuat papamu bangkrut."

Kaia pun meraih ponselnya untuk menghubungi Noah, namun pesan dari pria itu menghentikan niatnya. Kaia pun membuka pesan dari Noah yang dikirim sekitar pukul tujuh pagi.

"Tadi pagi aku datang menemuimu untuk berpamitan, rupanya kau masih terlelap, jadi aku tidak tega membangunkan mu."

"Aku pergi ke Kansas untuk menemui ayahku. Tunggu aku pulang, jangan coba-coba menyusulku atau keluar dari rumah!"

"Ini peringatan dariku. Diam di rumah, ikuti ucapanku, jadilah gadis baik."

"Aku menyayangimu,"

................................

Butuh beberapa detik untuk Kaia mencerna pesan-pesan yang dikirim Noah, tanpa sadar tangannya meremas ponsel yang berada di genggamannya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari ritme normalnya, bahkan Kaia mendadak tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Sambil menelan ludah kasar, sekali lagi Kaia membaca pesan dari Noah dengan hati-hati seolah-olah tidak ingin terjadi kesalahan saat membacanya.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang