Happy Reading!
___________________________
Kaia dan rombongan Regan pun akhirnya sampai di sebuah danau yang menjadi destinasi populer di kalangan masyarakat.
Keindahan danau yang disuguhkan membuat orang-orang betah berlama-lama menghabiskan waktu mereka disana.
Setelah Regan menggelar tikar, Kaia dan yang lainnya pun mulai mengeluarkan barang belanjaan mereka untuk ditata rapi di atas tikar.
"Ah.. sejuknya" seloroh Kaelan sembari merebahkan tubuhnya. Menyanggah kepalanya dengan kedua tangannya sembari pandangannya ke atas melihat langit biru.
"Andaikan diperbolehkan untuk berenang, daritadi aku sudah nyebur," sahut Marco.
"Berenang? Apa kau tidak takut? Rumornya disini ada buaya tau," ucap Kaelan.
Marco terkekeh,"Kau ini bodoh ya? Kalau ada buaya, mana mungkin tempat ini di buka lebar dan ramai pengunjung!"
"Ya, aku kan hanya menyampaikan gosip yang beredar," sewot Kaelan.
"Nah itu tu, kau ini seperti perempuan yang gemar sekali termakan rumor dan mendengar gosip." Marco melempar kulit kacang kepada Kaelan.
Sedangkan yang lain hanya menggeleng pasrah meliat kelakuan dua pemuda itu.
Lalu Regan mengambil Ice cream cone yang di belinya tadi di supermarket, setelah membukanya ia pun memberikannya kepada Kaia.
"Untuk mu,"
Kaia tersenyum sembari mengambil Ice cream tersebut,"Terimakasih."
"Untuk ku mana?" tanya Bianca.
"Ambil saja sendiri. Kau berharap Regan akan melakukan hal yang sama kepada mu? Dasar manja!" sela Kaelan.
Mata Bianca melotot mendengar ucapan Kaelan,"Kau itu kenapa? Kenapa dari tadi sewot terus?"
"Dih! Siapa yang sewot? Kenapa? Kau merasa tersindir?" Kompor Kaelan. Entah kenapa pemuda itu seperti membenci kehadiran Bianca sejak awal.
"Bocah ini benar-benar!" geram Bianca. Ditangannya sudah ada botol air mineral untuk dilempar ke arah Kaelan.
"Bian, sudah!" ujar Kaia sembari mengambil alih botol tersebut.
Karena ucapan Kaia, Kaelan justru semakin menjadi. Mengejek dengan menjulurkan lidahnya kepada Bianca. Sedangkan Bianca membuang muka ke arah lain demi menghindari wajah menyebalkan Kaelan yang ingin sekali ia ceburkan ke danau.
.................................
"Kenapa kau menajak ku tempat norak dan ramai seperti ini, Teresa?" maki Anya kepada temannya.
"Norak? Apa kau buta? Danau seindah ini kau bilang norak? Otak mu dimana Anya?" balas Teresa.
Anya meremas rambutnya. Menyesal menerima ajakan Teresa yang pagi-pagi buta sudah mendatangi rumahnya dan mengajakanya keluar.
Sebelumnya Teresa mengatakan jika ia ingin mengajak Anya jalan-jalan ke suatu tempat yang indah dan dimana banyak anak-anak muda nongkrong disana.
Anya pikir tempat yang dimaksud Teresa seperti sebuah cafe atau restaurant, nyatanya Teresa mengajaknya ke tempat terbuka yang di penuhi manusia dari berbagai macam usia.
"Kau tidak bilang jika mau piknik. Jika kau mengatakannya kepada ku maka aku akan mengajak mu ke tempat yang lebih private dan eksklusif,"
"Sudah-sudah. Aku bosan ke tempat yang seperti itu, disini suasanya berbeda. Lebih menyenangkan dan lihatlah, banyak pria-pria tampan disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...