Selamat membaca!
_________________________
Rasanya terdengar berbeda ketika Noah berucap dengan sorot mata menggelap kearahnya. Aura mendominasanya semakin menguat ketika bola mata hitam itu memandanginya dan menyiratkan kepadanya untuk segera beranjak dari kasur dan segera melakukan perintahnya.
Jika memang benar Noah menginginkan miliknya tenggelam dalam mulutnya maka ini akan menjadi hal terintim mereka semenjak satu bulan bersama. Kaia mendongak, menatap balik pada Noah yang kini memandanginya.
Tangannya bergerak melepas ikat pinggang kemudian kancing celana lalu menurunkan gesper dengan gerakan pelan. Dadanya berdegup kencang, padahal ini bukan pertama kalinya ia memberikan blow job kepada seorang pria. Dikehidupan sebelumnya, Kaia memang sering melakukannya namun dikehidupan kali ini akan menjadi pertama kalinya.
Kaia berusaha terlihat biasa-biasa saja di hadapan Noah seolah ini bukanlah pekerjaan berat baginya. Setelah tangannya berhasil mengeluarkan milik Noah, wajahnya sejenak meninggalkan ketenangan dan berubah menjadi raut terkejut.
Benda itu mengacung tegak dan gagah di depan wajahnya. Saat melihat Noah telanjang sewaktu dirinya sadar pertama kalinya dibawah pria itu, Kaia sama sekali tidak memperhatikan milik Noah karena terlampu terkejut mendapati dirinya hidup di tempat asing.
"Jangan hanya memandanginya, aku tak menyuruhmu untuk itu," ucap Noah.
Kaia menyudahi kebodohannya. Meski merasa gemetar ia berusaha memegang milik Noah dengan percaya diri. Tangannya penuh, bulir keringat mulai membasahi keningnya padahal ia belum melakukan adegan inti. Noah hanya diam, tak mengatakan apapun lagi seolah membiarkan Kaia kesusahan dengan dirinya sendiri.
Tak merasa gemetar lagi Kaia mengelus, menaik turunkan tangannya sembari meremas lembut milik Noah yang semakin terasa mengeras di genggamannya. Setelahnya Kaia memasukan milik Noah kedalam mulutnya yang seketika penuh. Kaia perlu menyesuaikan milik Noah di dalam mulutnya sebelum mulai mengulumnya
Kepala Kaia maju mundur beriringan dengan gerakan tangannya memainkan milk Noah. Kaia mendengar deru nafas Noah yang mulai tak beraturan bersamaan dengan milik Noah yang terasa berkedut di dalam mulutnya.
Kaia tersentak kala Noah mendorong kepalanya sehingga milik Noah menusuk semakin dalam kemulutnya. Ia tersedak, matanya mulai berembun karena air mata yang terasa sebentar lagi keluar dari sana. Noah seakan tak membiarkannya bernafas dan terus menahan kepalanya disana agar segera memuaskan milik pria itu.
Sementara Noah merasa panas di kepala hingga sekujur tubuhnya. Terlampau gila rasanya ketika miliknya tenggelam kedalam mulut Kaia terlebih melihat Kaia yang kesakitan karena tersedak justru membuat hasratnya semakin berkobar.
Noah menyugar rambutnya dengan sebelah tangannya, sementara satu tanganya terus menekan kepala Kaia agar terus bergerak menelan miliknya. Sungguh saraf-sarafnya terasa menegang ketika gigi Kaia tanpa sengaja mengenai miliknya lalu kembali mengulumnya lembut dan lidah itu terus menjilati miliknya yang terasa menggelitik.
Noah menggeram ketika pelepasannya hampir tiba. Keningnya mengerut, nafasnya memburu dan tangannya mencengkeram rambut milik Kaia. Terdengar lenguhan dari mulut Kaia yang semakin mendebarkan dada Noah hingga cairan putih miliknya menyembur di dalam mulut Kaia.
Noah menutup mulut Kaia menggunakan telapak tangannya ketika wanita itu ingin memuntahkan cairannya. Seolah paham dengan tindakan Noah, Kaia menurutinya dan segera menelan cairan Noah meski raut wajah Kaia mengatakan jika ia tidak menyukai tindakan tersebut.
Setelah membenarkan celananya kembali, Noah menatap Kaia yang masih berlutut dihadapannya sembari mengusap-usap bibirnya. "Kembali ke tempat tidur," ujar Noah.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...