Selamat membaca!
______________________
Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaannya, Noah akhirnya menaiki jet pribadinya untuk menemui sang ayah.
Butuh sekitar 2 jam perjalanan dari Vandella ke Kansas. Ketika jet pribadi itu mendarat, jam sudah menunjukan pukul 7 malam yang artinya ia belum terlambat untuk memenuhi undangan makan malam dari ayahnya.
Mobil hitamnya tiba di sebuah rumah besar bergaya classic, Jack memutar untuk membuka pintu mobil kemudian Noah keluar dengan setelan jas yang masih melekat di tubuh gagahnya. Melangkah sambil menganggukkan kepala tanda balasan dari beberapa pekerja yang menyambut kedatangannya.
Noah langsung membawa kakinya menuju meja makan dan disana ia sudah melihat ayahnya duduk rapi di atas kursi sembari menoleh ketika menyadari kedatangannya.
“Akhirnya kau sampai,” sambut Robert sembari membawa Noah ke pelukannya.
Noah mengangguk tanda menanggapi, lalu tatapannya beralih ke salah satu meja yang berada di sebelah ayahnya. Alisnya bertautan sekilas, lalu beberapa detik kemudian ia mengedikan bahunya tanda tak peduli.
Pria tampan itu pun mengambil tempat duduk di seberang ayahnya. Dengan gayanya yang tenang, jari-jarinya bergerak membuka satu kancing jas nya dan menyisakan satu kancing yang masih bertautan, setelah itu mengambil posisi duduk tegak sembari pandangan lurus ke depan.
Sementara itu Robert memandang putranya dengan senyum tipis penuh bangga. Setiap kali Robert menatap putranya, ia selalu merasa dianugerahi keberkahan tiada Tara dari Tuhan. Robert merasa sangat beruntung karena memiliki seorang putra yang penuh akan kelebihan yang selalu dapat ia banggakan. Tampan, cerdas, tegas, berwibawa dan karismatik menjadi kombinasi sempurna yang ada dalam diri Noah Maximilian Stone.
Noah selalu membuatnya bangga dengan prestasi-prestasi yang diraihnya sejak anak itu kecil. Tekanan dan didikan keras yang Robert berikan kepada Noah pada akhirnya membuahkan hasil, Noah tumbuh menjadi pria sempurna, paling sempurna diantara klan Stone yang pernah ada.
Namun kekhawatiran yang tidak pernah ada dalam dirinya tentang Noah kini seperti bencana yang tidak bisa ia prediksi datangnya. Bohong jika Robert tidak takut jika Noah–putra kebanggaannya akan terjerumus ke dalam sebuah skandal yang akan membuat reputasinya hancur.
Berhubung dengan seorang pelacur sama sekali bukan berita bagus untuk dikonsumsi. Seorang pebisnis terkenal menjalin kasih dengan seorang pelacur? Yang benar saja! Robert hampir terkekeh di sela-sela senyumannya karena memikirkan hal konyol itu. Meski belum dipastikan kebenarannya apakah Noah dan pelacur di club tersebut terlibat hubungan sepasang kekasih, namun tetap saja hal itu menjadi kekhawatiran terbesar Robert saat ini.
Jauh dalam hati Robert, ia meyakini bahwa putranya tidak mungkin menurunkan standarnya dalam memilih seorang perempuan, wanita yang digosipkan dekat dengannya itu tak lebih hanyalah wanita pemuas napsu semata yang dengan mudahnya akan dibuang oleh Noah sendiri ketika ia bosan.
“Bisa hentikan senyuman itu? Itu terlihat menjengkelkan,” seloroh Noah sambil menatap ayahnya yang sedari tadi senyum tanpa sebab seperti orang gila.
Robert mengibaskan tangannya menanggapi hinaan Noah. Kemudian suara ketukan heels terdengar membuat Noah sedikit menaikkan tatapannya.
“Apa aku membuat kalian menunggu lama?” Suara khas perempuan itu mengalun seiring langkahnya menghampiri meja makan yang diisi oleh dua pria berbeda usia tersebut.
“Tidak sama sekali, bahkan Noah baru saja tiba,” balas Robert.
Wanita itu baru saja menyelesaikan urusannya di kamar mandi, ia lebih dulu tiba di kediaman Robert sebelum Noah. Beberapa waktu lalu ia pamit ke kamar mandi untuk buang air kecil, namun karena malam ini ia akan menemui seorang pria berpengaruh dan menjadi idaman para wanita, ia harus kembali memoles diri di kamar mandi agar bisa tampil lebih sempurna.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...