Selamat malam
Jangan lupa vote dan komen ya 😚
Happy reading 🖤
____________________
Canggung, kata yang tepat untuk mendeskripsikan situasi mereka saat ini. Kaia duduk di depan Regan, sementara pria muda itu masih menghindari tatapannya. Kaia pun jadi bingung mau memulainya dengan bagaimana, ia pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bukankah seharusnya Reganlah yang mulai mengajaknya bicara, tapi mengapa pria itu terkesan mengabaikannya?
"Aku sudah duduk di depanmu, jadi bicaralah sebelum aku pergi. Kau berhutang permintaan maaf kepadaku,"
Beberapa detik berlalu, barulah Kaia mendapatkan respon dari Regan. Pria itu menghembuskan nafas beratnya sejenak sebelum mengalihkan tatapannya menatap Kaia dengan sorot nanar. "Kau tahu, Kaia? Saat ini aku ingin sekali berlari dan keluar dari tempat ini sekarang,"
"Kenapa?"
"Karena aku malu. Aku malu menginjakkan kakiku di sini, di depanmu. Aku malu bertemu denganmu, aku malu untuk sekedar berbicara denganmu lagi, aku malu, Kaia." jawab Regan dengan nada getir. "Apa yang sudah kulakukan kepadamu benar-benar tak termaafkan. Aku benar-benar meminta maaf atas semua perbuatan buruk ku, aku tahu aku tidak pantas menerima maaf darimu tapi-aku benar-benar mengharapkan maaf darimu. Ku rasa aku tidak akan pernah bisa jauh darimu, aku ingin kita tetap berteman, seperti dulu. Aku tidak ingin hubungan baik kita hancur begitu saja. Aku tahu ini adalah balasan atas apa yang telah kulakukan, tapi ku akui aku terlalu egois karena ingin kita masih bisa berteman setelah ini."
Kepala pria itu tertunduk, Regan benar-benar tidak mau menjadi orang asing di kehidupan Kaia, ia ingin terus berada dalam hidup perempuan itu. Maka besar harapannya bahwa Kaia mau memaafkannya dan mereka masih bisa menjalin hubungan baik. Namun jika Kaia menolak, Regan tidak akan memaksakan kehendaknya, ia tidak mau menyakiti atau mengecewakan Kaia lagi seperti yang sudah ia lakukan.
"Aku memaafkanmu." ucap Kaia. Sontak saja Regan mendongak, menatap binar ke arah Kaia."Perbuatanmu memang sangat keterlaluan, kau hampir membuat suamiku tewas di tangan ayahnya sendiri. Namun disisi lain, karena ulahmu itu Noah bisa terbebas dari rahasia besar yang ia pikul. Entah aku harus berterimakasih atau tidak untuk hal itu." Kaia terkekeh di akhir kalimatnya.
"Sungguh, percayalah. Aku tidak pernah menginginkan Noah mati, niatku hanya untuk memberinya pelajaran," jujur Regan. Karena kesal dan marah kepada Noah, Regan jadi nekad mengadukan Noah kepada Robert.
"Ya, aku tahu itu," timpal Kaia menanggapi. Setidaknya ia tahu bagaimana sifat pria itu, Regan bukanla pria yang gampang memutuskan untuk menghilangkan nyawa seseorang, berbanding terbalik dengan Noah.
Regan menatap penuh pada sosok cantik yang ada di depannya, benar-benar terlihat cantik dengan dress putihnya, ditambah penampakan perutnya yang membuncit justru terlihat menggemaskan di matanya "Sekali lagi aku minta maaf, benar-benar meminta maaf," ucap Regan dengan penuh penyesalan. Sekarang ia tahu, sejauh dan sekeras apapun ia berusaha memisahkan Noah dan Kaia, selama mereka saling mencintai, Regan tidak akan pernah berhasil memisahkan mereka.
"Permintaan maaf diterima," balas Kaia.
Keduanya tersenyum, dengan perasaan lega dan senang bersamaan. Baik dari sisi Kaia pun akan menyayangkan bila ia harus bermusuhan dengan pria baik seperti Regan, pria itu hanya sempat hilang arah sehingga memicunya untuk bertindak impulsif, namun Kaia tahu bahwa Regan adalah pria baik dan berhati lembut, penuh kasih dan penyayang. Oleh karena itu ia memaafkan pria itu, meski Regan juga mempunyai hutang maaf kepada suaminya.
"Khemm...Waktunya sudah habis, nyonya Stone." Noah tiba-tiba saja sudah muncul di antara Kaia dan Regan. Pria itu berdiri dengan dua tangan di taruh ke dalam saku celana bahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...