Selamat malam
Jangan lupa vote dan komen ya
Happy reading 🖤
______________________
Kaia menatap bangunan putih yang menjulang tinggi itu, ada rasa gelisah juga takut di dalam hatinya kala pemikiran negatifnya mulai bermain. Kaia jadi semakin mengeratkan pelukannya pada Harper dan Noah menyadari gelagat istrinya. Ia pun menarik pinggang Kaia agar lebih dekat dengannya, kemudian mengusapnya serta membisikkan kalimat-kalimat penenang.
"Tenang, ada aku disini. Aku tidak akan membiarkannya menyakiti kalian berdua,"ucap Noah. Keputusan untuk mendatangi kediaman ayahnya bukanlah kemauan Noah sendiri, melainkan keputusan itu datang dari Kaia yang terus memaksanya.
"Ya."
Keduanya pun melangkah memasuki rumah besar itu, tak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu sang pemilik rumah karena pria tua itu sudah duduk di kursi rodanya di ruang tamu. Begitu merasakan kehadiran orang lain, Robert menaikan pandangannya, menatap putra juga wanita yang tidak disukainya itu datar.
Terakhir kali putranya menginjakan kaki di rumah yang menjadi tempat ia dibesarkan adalah ketika mereka baku tembak, kejadian yang berhasil membuatnya lumpuh akibat tembakan Noah. Robert marah karena kondisinya saat ini? Jawabannya tidak, ia sama sekali tidak marah karena putranya sendiri membuatnya lumpuh, melainkan ia marah karena sikap Noah yang terlalu keras kepala.
Banyak hal yang Noah lakukan belakangan ini yang membuat Robert marah, mulai dari Noah yang menghindarinya, melawan ucapannya, menikah tanpa izin darinya juga sekarang memiliki anak dari perempuan yang jelas-jelas tidak Robert sukai. Rasanya, Noah ingin sekali membuatnya cepat mati akibat tindakan-tindakan anak itu.
"Tuan." Itu suara Kaia yang mencoba menyapa Robert pertama kali, namun Robert mengangkat tangannya untuk menyuruh Kaia diam, membuat Kaia mengatupkan bibirnya.
"Biarkan bedebah itu yang berbicara lebih dulu," ucap Robert sambil menatap Noah yang kini terlihat malas menatapnya.
Baik Kaia maupun Noah berdiri setidaknya lima langkah dari tempat Robert, Noah melarang Kaia untuk lebih dekat posisinya dengan Robert demi keselamatan wanita itu, termasuk Harper yang ada dalam gendongan Kaia.
"Kau berharap aku berbicara apa? Kau tahu aku tidak suka bicara padamu, dan aku datang kesini bukan untuk bicara kepadamu, aku datang karena Kaia yang memintanya," jawab Noah dingin.
Mendengar jawaban dari Noah membuat Robert tak habis pikir, bagaimana bisa putranya masih menaruh benci kepadanya di saat Robert sudah memaafkan Noah?
"Bicaralah, Kaia. Aku tidak ingin berlama-lama di sini, cepat katakan apa yang ingin kau katakan kepada pak tua itu lalu kita pergi dari sini." Noah benar-benar menunjukan betapa tidak sukanya dia ada di rumah yang penuh dengan kenangan indah dan buruk baginya itu. Ia ingin cepat-cepat pergi dan pulang ke rumahnya sendiri.
Kaia menatap Noah yang sedang membuang muka, terlihat sekali bahwa Noah ingin cepat pergi dari tempat ini. Kemudian Kaia beralih menatap Robert yang duduk di kursi Rodanya, Kaia ingin mendekat karena ia merasa kurang sopan jika ia berbicara dari tempat ia berdiri, namun Noah melarang dengan tegas dan Kaia hanya bisa pasrah setelahnya.
"Saya tidak tahu harus memulai percakapan ini darimana, mengingat hubungan antara Anda dan saya tidak baik membuat saya berpikir bahwa hal ini tidak bisa terus berlanjut." Kaia menjeda sejenak ucapannya lalu melanjutkan,"Anda tahu latar belakang saya, tahu kalau saya sudah tidak punya orang tua, dan Anda tahu apa yang telah menimpa saya. Saya tahu bahwa masa lalu saya tidak bisa terhapus dan dilupakan begitu saja. Masa lalu saya memang memalukan, tidak ada siapapun yang menginginkan hal itu terjadi menimpa mereka termasuk saya sendiri, namun apakah saya mampu melawan takdir pada saat itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...