Met malem guys!
Sebelum baca vote dan kmen dulu yuk🤭
Happy reading 😊
_____________________________________________
Sejujurnya Kaia hanya bercanda mengenai keinginannya untuk bercinta di mobil namun sepertinya Noah menganggap serius ucapannya. Terbukti dengan pria itu yang saat ini sedang menarik tangannya menuju mobil yang terparkir di basement.
"Noah, aku hanya bercanda," ujar Kaia mencoba menghentikan Noah.
"Ku anggap ucapanmu serius. Lagipula kita sudah sampai di sini jadi ayo jangan ditunda lagi," balas Noah. Pria itu membuka pintu mobil untuk Kaia terlebih dahulu sebelum ia menyusul.
Keduanya saling menatap ketika sudah duduk di dalam mobil. Detik kemudian Kaia tertawa karena merasa konyol,"Kau serius?" tanya nya. "Sebaiknya kita kembali ke mansion saja." Kaia melanjutkan.
Noah berdecak sebal karena Kaia yang mencoba mengulur-ulur waktu di saat Noah benar-benar sedang bergairah. "Berhenti bertanya lagi. Kau membuatku kesal," ujarnya frustasi.
Terlihat Noah mengeluarkan ponsel dari sakunya kemudian menelpon seseorang,"Amankan area basement," perintah Noah. Pria itu kemudian memasukkan kembali ponselnya.
Keduanya kembali saling menatap, kali ini lebih intens dari yang sebelumnya. Kaia tertegun ketika Noah menatapnya begitu dalam tanpa berkedip, sorot pria itu melembut seiring dengan nafasnya yang mulai teratur. Wajahnya yang tenang membuat siapapun akan betah untuk berlama-lama melihatnya. Noah yang tenang jauh lebih indah daripada Noah yang kerap mengeluarkan aura dominant nya.
Tangan pria itu terulur membelai pipinya yang terasa dingin kala telapak tangan Noah mulai bermain di sana. Pria itu sama sekali tak memutus tatapannya kepada Kaia seolah tengah mengagumi sesuatu yang sangat indah yang pernah ada di bumi ini.
Kaia mulai gelisah dengan posisinya saat ini. Tatapan yang diberikan Noah justru membuatnya takut, takut jika batasan yang ia buat melewati garis yang seharusnya. Ia memang mencintai Noah namun begitu Kaia harus mempertahankan kewarasannya dalam hal mencintai, tidak boleh berlebihan dari porsi yang ia buat jika Kaia tidak ingin merasakan sakit yang begitu susah untuk ia obati. Kaia ingin mencintai dalam tahap yang masih wajar agar saat ditinggalkan Kaia masih memiliki kewarasan untuk melanjutkan hidupnya yang tak seberapa ini.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Noah dengan nada bergumam, tangannya menghapus kerutan yang ada di dahi Kaia.
Perempuan itu menggeleng lemah dengan menyungging sedikit senyuman di tengah pikirannya yang rumit. Kaia kembali merasakan usapan lembut di pipinya lalu kemudian Noah menariknya ke dalam pelukan hangat yang membuat Kaia memejam.
Noah mengusap punggung ringkih itu dengan gerakan naik turun, dengan pelan Noah lakukan seolah tak ingin menyakiti punggung itu dengan tangannya yang kasar. Pelukan itu terurai begitu Noah memastikan Kaia merasa lebih nyaman dari yang sebelumnya.
"Kita pulang," ujar Noah. Melupakan gairahnya yang telah padam beberapa waktu lalu karena melihat perubahan suasana hati Kaia.
......................................
Setelah mereka sampai di mansion kemudian di malam harinya mereka makan malam bersama lalu Noah melanjutkan beberapa pekerjaannya yang harus segera diselesaikan barulah ia menyusul Kaia yang sedang beristirahat di kamarnya.
Kaia sedang membaca buku di atas ranjang, pakaiannya pun telah berganti dengan gaun tidurnya. Semenjak Noah jatuh sakit, ia memang meminta Kaia untuk pindah ke kamarnya agar mereka bisa tidur bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...