Selamat malam🌃
Malam ini author update aja walaupun target komentarnya blm smpe, soalnya agak lama ya wkwk😌
Mari vote dan komen dulu yuk sebelum membaca 😚
Happy reading!
___________________Hari-hari berjalan seperti biasanya. Sejauh ini juga perkembangan kasus yang dalam tahap persidangan berjalan lancar seperti yang Kaia harapkan. Hari-harinya diisi untuk belajar mengenai bisnis yang akan ia kelola nanti dan tentu Noah masih menjabat sebagai mentornya.
"Kau belajar dengan cepat kali ini," puji Noah. Pria itu menyudahi sesi belajar mereka malam ini. Ia kemudian menyandarkan tubuhnya pada punggung sofa.
Kaia yang berada di bawah duduk beralaskan karpet menutup buku-bukunya dan menatanya rapi di atas meja. Kemudian ia menyusul Noah yang sedang memejamkan matanya, Kaia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Noah dan memeluk pria itu dari samping.
Karena gerakannya tersebut Noah jadi membuka kembali kedua matanya, sedikit menunduk melihat Kaia yang ternyata ikut memejamkan matanya. Nampaknya perempuan itu lelah belakangan ini karena kesibukannya. Mulai dari mengurus persidangan, memantau perkembangan perusahaan yang masih di bawah kuasa ibu tirinya lalu belajar bisnis dengannya yang sangat menguras pikiran dan tenaga. Noah jadi tak tega melihatnya.
Noah mengusap pelan rambut Kaia, berusaha untuk tidak mengganggu kenyamanan wanitanya. Namun nampaknya Kaia memilih menyudahi menutup matanya, bukannya karena tak nyaman dengan sentuhan Noah tapi ia ingin memandang wajah itu saat ini.
"Apa aku mengganggumu?" tanya Noah begitu Kaia mendongak menatapnya.
Kaia menggeleng pelan,"Tidak. Aku hanya ingin menatapmu,"
Jawaban Kaia membuat kerutan di dahi Noah,"Apa kau belum puas menatap wajahku hari ini? Kalau begitu lakukanlah sampai kau puas,"
Kaia terkekeh dengan ucapan Noah. Wanita itu justru tiba-tiba mengecup bibir Noah yang membuat pria itu tertegun. Bukan hanya itu, Kaia kembali menciumi seluruh wajahnya, itu dilakukan berulang kali hingga membuat Noah kebingungan. Bingung karena biasanya Kaia tak begini, wanita itu jarang atau bahkan hampir tidak pernah mau bertindak lebih intim duluan, harus Noah yang bergerak dulu baru Kaia akan membalas sentuhannya.
"Hey...hey...Tenang, santai saja, oke." Noah memegangi pundak Kaia agar wanita itu berhenti. Bukannya tak suka dengan sentuhan yang Kaia berikan namun Noah hanya ingin Kaia lebih santai untuk menikmati keintiman mereka, tak perlu terburu-buru.
"Kau tidak suka ku sentuh duluan?" Kaia sepertinya tersinggung dengan tindakan Noah kepadanya.
"Bukan begitu," jawab Noah.
Kaia sepertinya merajuk, wanita itu langsung menyingkir dan hendak berdiri dari sofa. Buru-buru Noah menarik tangan Kaia hingga ia jatuh ke pangkuan Noah. Kaia memberontak minta dilepaskan namun Noah memeluknya dari belakang dengan erat.
"Kau ini kenapa? Apa kau marah karena aku menghentikanmu?" tanya Noah dengan nada pelan.
Kaia tak menjawab, justru ia semakin memberontak dari pelukan Noah. Sungguh saat ini ia marah bercampur malu. Tadi ia sudah mengumpulkan keberaniannya untuk menyentuh Noah terlebih dahulu, namun pria itu justru menghentikannya seolah tak mau disentuh olehnya.
Noah nampaknya ikut kesal karena diamnya Kaia, pria itu kemudian menunduk menggigit leher Kaia yang membuat mulut wanita itu mengaduh, tangannya kemudian berpindah menelusup ke kaos putih Kaia, mencari sesuatu yang akan melemahkan pergerakan Kaia. Detik berikutnya ia sudah merasakan tubuh Kaia yang menegang di pangkuannya setelah Noah meremas satu gundukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
RomanceMature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepada seorang mucikari ternama di Vegas. Sialnya, ia harus meregang nyawa di tempat yang penuh maksi...