DESIRE 16

30.2K 1.2K 12
                                    

Selamat membaca!

______________________

Kaia menatap pantulan dirinya di cermin lalu membubuhkan lipstik sebagai sentuhan akhirnya dengan make up sederhana. Gaun emerald dengan bahan elastis namun terlihat cukup ketat di tubuhnya yang membuat tubuh rampingnya tercetak sempurna. Dan untuk model rambut Kaia memilih menggulungnya keatas dan menyisakan beberapa helaian rambutnya menggantung di samping telinga.

Kaia pun keluar dari kamarnya menuju pintu belakang club, Kaia dan Regan sepakat agar pemuda itu menjemputnya di area belakang untuk menghindari banyak tatapan dari penghuni Devil's Queen.

Mobil sport berwarana biru itu berhenti tepat dimana Kaia berdiri, sosok tampan dengan setelan hitamnya sedikit berlari menghampiri wanita cantik yang telah menunggu.

"You- you look so beautiful!" puji Regan dengan wajah sumringah. Bola mata Regan membesar, terpana melihat penampilan Kaia yang membuat jantungnya berdebar.

Kaia tersenyum simpul mendengar pujian dari Regan untuknya,"Terimakasih. Kau juga sangat tampan," balas Kaia jujur.

"Berarti kita adalah pasangan yang serasi. Tampan dan cantik, bukan begitu?" sahut Regan sembari mengulurkan tangannya kepada Kaia yang disambut baik olehnya.

Di dalam mobil menuju perjalanan, Kaia dan Regan terlibat banyak percakapan untuk mengisi kekosongan. Ketika mereka hampir sampai, Kaia cukup gugup karena untuk pertama kalinya setelah bangun ditempat asing ini ia pergi ke sebuah acara perkumpulan seperti pernikahan.

"Mari, Nona." ajak Regan.

Keduanya berjalan beriringan dengan tangan Kaia yang melingkar di lengan Regan. Acara pernikahan diadakan disebuah hotel ternama dan di dalam ballroom telah dipenuhi oleh para tamu undangan. Regan membawa Kaia duduk di tempat yang agak sepi untuk bersiap ke acara inti, Regan tak meninggalkannya begitu saja karena ia paham disini Kaia tak mengenal siapapun selain dirinya.

"Kakak mu cantik sekali," puji Kaia ketika melihat sang mempelai telah memasuki ruangan.

"Alora memang sangat cantik dihari bahagianya." Regan memandang kakanya yang tampak cantik dibalik veil tipis dengan senyum menguar disetiap langkahnya.

Keduanya pun diam mengakhiri obrolan ketika sang pendeta memulai acara pemberkatan.

"Now you may kiss the bride."

Semua bertepuk tangan saat kedua mempelai tenggelam dalam ciuman hangat nan sakral. Regan bertepuk tangan sembari menatap haru kepada saudarinya. Setelah acara pemberkatan selesai, musik mulai mengalun dan para pelayan mulai berdatangan membawa nampan berisi champagne.

"Sebaiknya kau hampiri kakak mu dan ucapkan selamat." Saran Kaia.

"Ikutlah bersama ku," ajak Regan.

Keduanya pun menghampiri Alora dan suaminya yang tengah berdiri sekaligus menyapa para tamu.

"Selamat atas pernikahan mu, kak,"

"Hey disini kau rupanya. Daritadi aku mencari mu," omel Alora.

"Aku duduk di seberang sana, kau terlalu fokus sehingga tidak melihat keberadaan ku," 

Kaia hanya diam melihat dua saudara itu berbicara, tiba-tiba ia merasa awkward berada ditengah-tengah mereka.

"Lalu bisa kau jelaskan siapa gadis cantik dibelakang mu itu?" celetuk Alora, menunjuk dengan dagunya.

Sontak Kaia menaikan tatapannya dan tersenyum canggung,

"Ah kenalkan, namanya Kaia."

"Hai salam kenal dan selamat atas pernikahan mu." Kaia mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh Alora, bahkan wanita itu memeluk Kaia yang membuat Kaia mengerjap beberapa kali.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang