DESIRE 25

20.8K 1.4K 776
                                    

Sesuai janji Author update lagi klo udh nembus 200 komen ☺️🤩

Selamat membaca 💋

________________________

Di dalam ruang remang itu, Kaia berdiri dengan tenang sembari menunggu kelanjutan dari pria paruh baya di depannya.

“Jauhi putraku,” ulangnya. Tatapannya tegas, suaranya penuh penekanan dan mengintimidasi lawan di depannya.

Kedua mata Kaia bergerak seperti kebingungan sebelum menjawab,”Putra Anda yang mana?” tanyanya sombong. Seolah memberitahu bahwa bukan hanya putranya lelaki yang menempel pada dirinya.

Robert merasa tersinggung karena pertanyaan sepele dari Kaia, matanya menatap tak suka perempuan bersurai cokelat tersebut.

“Jangan merendahkan, Noah. Kau tak pantas berkata seperti itu,” balas Robert dengan suara beratnya.

“Ah, Noah? Ya! Saya mengingat Tuan muda klan Stone itu,” Kaia mengangguk-angguk kecil.

“Lalu apa yang saya dapatkan jika mengikuti perintah Anda?” lanjut Kaia. Kemudian melipat kedua tangannya di depan dada seolah menantang lawan. Gestur tubuh bergerak seolah ia tidak takut dengan intimidasi yang diberikan lawannya.

Robert menyeringai mendengar ucapan Kaia. Kemudian Robert menginstruksikan kepada salah satu pengawalnya untuk membawa sesuatu yang sebelumnya telah mereka persiapkan.

Pengawal itu pun mengangguk kemudian meletakan sebuah koper berwarna hitam di atas meja yang menjadi penghalang antara Kaia dan Robert. Pengawal berkacamata itupun membuka koper tersebut lalu nampaklah bergepok gepok dollar disana.

Kedua mata Kaia berkilat begitu melihat uang yang berada di depannya, tangannya gatal ingin menyentuh uang tersebut. Namun sekuat mungkin ia menahan hasratnya agar tetap terlihat tenang dan tak gentar dengan sogokan Robert.

“Kau bisa memiliki semuanya. Itu yang akan kau dapatkan bila mengikuti perintahku,”

Kaia mengetuk-ngetuk heels nya seolah tengah berpikir keras,”Aduh, bagaimana ya?” ucapnya. Lalu ia menatap Robert yang kini menunggu jawabannya. “Putra Anda memberikan uang lebih banyak dari ini, selain itu ia membayar mahal jasa saya kepada mucikari disini. Saya dan putra Anda terikat kontrak jadi tak mudah bila saya menjauhi Noah begitu saja.”

Rahang Robert mengetat mendengar penjelasan Kaia. Terlebih yang membuatnya marah adalah mengapa Noah rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk seorang pelacur seperti Kaia.

Robert pun kembali menginstruksikan kepada pengawalnya yang lain untuk membawa koper lainnya yang berisi uang. Tepat koper itu dibuka di sebelah koper yang sebelumnya, Kaia bahkan menelan ludah melihat uang yang terpampang nyata di depannya.

Tak sepenuhnya bohong, memang jika dihitung-hitung Noah memberikannya lebih dari jumlah satu koper tersebut. Mungkin nilai yang Noah bayar ke Madam Bellucci tak sampai dengan nominal yang berada di koper, namun jika dihitung dengan tips dan pengeluaran yang Noah berikan kepadanya secara cuma-cuma mungkin nilainya setara.

“Apa masih kurang? Ku rasa ini lebih dari yang Noah keluarkan untuk menyewa pelacur sepertimu,” terang-terangan Robert menghina, agar wanita di hadapannya itu segera enyah di hadapannya dengan membawa uang yang telah ia berikan.

Kaia berdeham sejenak sebelum menjawab,”Ya, itu sebenarnya sudah cukup. Tapi, harus ada kompensasi yang harus diberikan karena memutus kontrak secara sepihak, tempat ini harus membayar kompensasi kepada putramu karena melanggar kontrak yang telah disepakati.” Kaia kemudian mengangkat tangannya,”Tunggu- jangan tersinggung, saya tau putra Anda pasti tidak mau mau menerima uang kompensasi yang tak seberapa itu, namun bagi tempat ini uang itu sangat bernilai tinggi.”

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang