DESIRE 24

21.8K 1.3K 557
                                    

Selamat malam!

Btw ceritanya belum sempat Author edit, jadi klo ada typo mohon di tandai ya🙏

Selamat membaca!💋

______________________

Kaia terbangun ketika dering ponselnya terus berbunyi, tangannya terulur meraba-raba keberadaan ponselnya di atas nakas.

Dengan kedua mata masih tertutup rapat, tanpa melihat si pemanggil, Kaia mengangkatnya kemudian berteriak,”Orang gila mana yang meneleponku pagi-pagi buta seperti ini hah?!” Setelah itu Kaia berdecak karena kesal seseorang mengganggu tidurnya.

“Kau yang gila, ini sudah pukul 12 siang.”

Sontak mata Kaia terbuka lebar lalu berbalik menatap jendela yang berada di belakangnya. Meski jendela itu ditutupi tirai, namun sinar matahari yang menyengat menerobos melalui celah-celah. Kaia terbangun dari tidurnya, duduk di atas ranjang sembari menyibak rambutnya yang berantakan.

Lantas ia pun sadar jika sedang bertelepon, kemudian ia melihat nama Noah terpampang di layar ponselnya.

“Segera bersiap, sebentar lagi aku sampai di sana.” Noah bersuara kembali, pria itu kini sedang dalam perjalanan menuju Devil's Queen.

“A-apa? Kau mau kemari? Untuk apa? Ini masih siang,” jawab Kaia.

“Mari keluar makan siang bersama. Segeralah bersiap, aku tidak suka menunggu.”

“Tapi– Hallo?! Noah!” Kaia memanggil-manggil pria itu, padahal ia tahu bahwa Noah sudah memutuskan panggilan secara sepihak.

Kaia pun bergegas menuju kamar mandi, kepalanya masih pusing dan jalannya pun sempoyongan seperti orang yang terkena anemia. Ayolah kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya namun ia harus bergegas karena pria gila itu menyuruhnya. Padahal, minimal Kaia harus duduk mengumpulkan nyawanya sebanyak tiga menit dulu baru bisa beranjak dari ranjangnya.

……………………

“Astaga… astaga… Cantik sekali. Kau mau pergi kemana siang-siang begini?” tanya Bianca begitu mereka berpapasan di pintu keluar Devil's Queen.

Dress cokelat muda selutut tanpa lengan yang ia kenakan serta rambut yang ia biarkan tergerai dengan pewarna bibir berwarna nude membuat penampilan Kaia terlihat fresh siang hari ini.

“Makan siang,” jawab Kaia seadanya.

“Tumben. Biasanya kau selalu makan siang disini di hari libur,”

Kaia kemudian mengedikan bahu,”Memangnya tidak boleh mencari suasana baru?

Belum sempat Bianca menjawab, bunyi klakson mobil terdengar. Membuat Kaia dan Bianca menoleh secara bersamaan. Senyum menyebalkan Bianca mulai menyerang Kaia yang kini menghela nafas, siap mendengar olok-olokan yang akan dilontarkan Bianca.

“Suasana baru heh?” Bianca mengangguk mengerti,”Suasana baru makan siang bersama sang kekasih, uh– betapa manisnya, Kaia.”

“Ish kau apa-apaan sih? Dia itu bukan kekasihku,” Kaia bersungut, tak menyetujui ucapan Bianca.

Bianca terkikik geli melihat wajah kesal Kaia,”Ya sudah sebaiknya kau segera menghampiri kekasihmu itu, ku dengar dia tipe pria yang tidak suka menunggu. Jadi, cepat pergilah sebelum dia melakukan BDSM padamu,”

Kaia melotot mendengar ucapan terakhir Bianca. Sebelum pukulannya mendarat ke arah temannya itu, Bianca sudah mengacir menjauh darinya.

“F*ck you, bitch!” pekik Kaia sembari mengacungkan jari tengahnya yang disambut tawa mengejek dari Bianca.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang