Hari-hari yang dilalui Kashi selama di Marseille bersama dengan Harsh tak jauh berbeda saat mereka tinggal di apartemen yang sama saat masih remaja dulu.
Mereka bercinta di pagi hari. Mereka juga bercinta di malam hari.
Mereka menonton bersama, mandi bersama, sarapan bersama, makan malam bersama. Jika Harsh yang memasak untuk sarapan, maka Kashi yang akan memasak untuk makan siang. Untuk makan malam mereka lebih sering memesan pizza dan makanan-makanan cepat saji lainnya. Disini tak ada pelayan. Orang yang datang ke rumah itu hanyalah Timothi. Dan dia sudah diperingatkan hanya boleh datang jika itu mendesak atau saat diminta untuk mengantarkan keperluan mereka—seperti bahan makanan dan pakaian. Mereka jarang bertengkar, kalaupun ada, itu hanya perdebatan-perdebatan kecil yang pada akhirnya akan selesai di atas ranjang.
Mereka memang lebih sering habiskan waktu di rumah, namun jika salah satu merasa bosan dan butuh udara luar, mereka akan jalan-jalan. Biasanya Harsh akan mengajak Kashi melihat-lihat kota Marseille, menunjukkan padanya keunikan-keunikan disana. Layaknya sepasang kekasih yang dimabuk cinta, mereka menyusuri jalan tanpa melepaskan genggaman satu sama lain. Mencicipi makanan-makanan khas yang di jajakan di pinggir jalan, menonton pesulap gadungan atau melihat-lihat karya seni antik para seniman lokal di salah satu museum kota. Namun yang paling menarik bagi Kashi adalah tarian di atas perahu. Di perahu tersebut ada seorang pemusik dan penari, mereka bernyanyi dan mengajak para pengunjung untuk ikut menari dan bernyanyi bersama sambil berlayar.
Ketika hari sudah senja dan semua orang mulai pulang, Harsh mendorong Kashi ke sudut sebuah bangunan dan menciuminya dengan liar. Kedua tangan Kashi langsung mengalungi leher Harsh bersamaan dengan kedua kakinya yang melingkar di pinggang pria itu ketika tubuhnya diangkat naik. Ia membalas gairah Harsh dengan sama gilanya meskipun ia selalu kewalahan. Ujung-ujungnya Kashi hanya bisa mendesah dan menikmati segala sentuhan pria itu.
Jika Kashi bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia bahagia? Maka jawabannya, ia sangat bahagia, melebihi dugaannya sendiri.
Terlepas dari hatinya yang masih terlalu mencintai Harsh, ia juga bisa merasakan banyak perubahan dari pria itu. Dia benar-benar menunjukkan sebesar apa cintanya. Dia menjadi lebih terbuka. Banyak hal yang dulu tak diceritakannya kini diceritakan satu persatu. Seolah Kashi adalah bagian dirinya, tak perlu ada yang disembunyikan. Dulu Kashi memandang Harsh sebagai pria bebas yang liar dan tak berperasaan, namun pandangannya kini berubah seiring dengan berubahnya sikap pria itu. Dan yang terpenting—untuk pertama kalinya semenjak mereka bertemu lagi—Harsh berani tidur di malam hari. Dia tidur seperti anak kecil yang manja, memeluk Kashi sepanjang malam karena takut saat bangun dia sudah bukan dirinya lagi. Namun, nyatanya dia tetap terbangun sebagai dirinya keesokan pagi. Wajahnya menjadi lebih bersinar. Lingkaran hitam di bawah matanya mulai memudar. Hari demi hari, emosinya semakin terkontrol. Harsh tak lagi mudah marah dan mengancam saat keinginannya tak terpenuhi. Jika bicara sebagai psikiater—bukan sebagai orang yang mencintainya—maka Kashi dapat mengatakan bahwa banyak sekali perkembangan pada pasiennya itu.
Seandainya keadaan tetap seperti ini, Kashi yakin secara bertahap, perlahan-lahan Kiev akan berdamai dengan kenyataan bahwa Harsh bukanlah monster, melainkan dirinya sendiri. Sama halnya dengan Harsh, pelan-pelan dia akan mengakui bahwa dia adalah Kiev. Alam bawah sadarnya akan berhenti membeda-bedakan sampai dua karakter dan identitas tersebut akan berbaur menjadi satu, menjadi Kiev Leonelle yang seutuhnya.
Saat itu tiba, Kashi yakin ia bisa menyatakan bahwa pria itu telah terlepas dari jeratan trauma dan... sembuh.
"Apa lagi kejutan kali ini? Apa kau akan membawaku berlibur? Kemana?" tanya Kashi saat Harsh menggenggam tangannya sambil berjalan menuju landasan pesawat.

KAMU SEDANG MEMBACA
CLIMAX
RomanceLeonelle #3 Memiliki profesi sebagai seorang psikiater telah membuat Kashi Patlers terbiasa menghadapi pasien-pasien dengan gangguan mental. Ia ahli dan kompeten. Banyak yang berhasil sembuh usai dirawat olehnya. Namun keahlian tersebut malah menyer...