9

3.8K 176 1
                                    

"Permisi Bapak, berikut report untuk interview Salsa. Kebetulan dia belum bisa bergabung saat ini" Norma menyerahkan map biru berisikan hasil interview Salsa pada Rony
"Bapak masih ada dua kandidat lagi yang bisa kita undang siapa tau cocok dengan spesifikasi dari pak Rony" ucapnya kembali

"Bu Norma coba kasih penawaran dulu ke Salsa, bisa jadi gaji yang kita tawarkan kurang" sahut Rony yang masih memandang foto gadis yang ada pada map didepannya

"Untuk gaji telah sesuai dengan penawaran yang Salsa ajukan pak, saya tidak merubah apapun"

"Bu Norma saya bilang ibu berikan penawaran yang baru untuk Salsa sampai dia setuju" ucap Rony dengan nada yang sedikit meninggi

"Baik pak akan saya coba, saya permisi". Anggukan yang diberikan Rony seakan membuat pertanyaan pada Norma karena tidak biasanya managernya bersikap seperti ini. Bahkan ia rela menyuruh Norma untuk membuat penawaran pada Salsa.

——
"Lo kenapa sih daritadi uring uringan mulu, perasaan ide mas Hanif menurut gue bagus dan lo malah bilang mas Hanif bakal habisin dana buat idenya itu" ucap Paul ketika mereka baru saja keluar dari ruangan meeting. Hari ini jadwal Rony sangat padat dikarenakan adanya tekanan dari papanya untuk segera melakukan pembangunan mall yang sudah lama belum juga berjalan.
Dharma Graha ialah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran yang memiliki banyak sekali armada kapal laut. Selain itu pula Dharma Graha saat ini berfokus untuk membangun pusat perbelanjaan yaitu mall yang terbilang cukup banyak peminatnya. Ini merupakan meeting pembangunan mall ketiga yang dilakukan Rony karena sebelumnya 2 mall yang sudah berdiri itu merupakan kerja keras dari papanya.

"Gue pusing banget banyak yang belum kelar nih kerjaan gue powl, banyak yang keteter" ucapnya sambil memijat pelipisnya

"Ya lo juga udah bener dikasih Salsa yang lo pun tau kalo dia sekertaris terbaik selama dia kerja di perusahaan lamanya, tapi malah lo sia siain" ledek Paul

"Engga powl gue yakin ini cuma soal gaji aja, setelah ini dia juga mau kok" ucap Rony yang seakan menenangkan dirinya sendiri

"Terserah lo kalo emang Salsa tetep gak bisa ya lo harus cepet cari pengganti biar lo ga ubanan". Paul meninggalkan Rony karena kerjaannya masih banyak yang harus di urus.

Dilain tempat ada wanita cantik yang sudah mulai kerja di hari pertmannya. Salsa sudah mulai bekerja sejak pagi namun dia masih butuh menyesuaikan dengan pekerjaan barunya. Dari tadi Salsa hanya bertanya pada Dion karena dia risih untuk masuk ke ruangan Bobby managernya itu.
'Salsa tolong ke ruangan saya' telfon dari Bobby yang membuat Salsa bergegas untuk ke ruangan tersebut

"Permisi pak ada yang bisa saya bantu?" tanya Salsa yang sudah masuk ke ruangan

"Cantik sini duduk dulu, saya butuh bicara intens sama kamu" kedipan mata Bobby membuat Salsa sedikit risih. Salsa pun duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Cantik buatkan saya proposal ya harus langsung jadi sekarang karena sore nanti saya harus presentasi" usapan pada punggung tangan Salsa membuat dia semakin tidak nyaman

"Pak saya kerjakan di meja saya saja ya, nanti kalau sudah langsung saya kirimkan ke bapak"

"Eits kerjanya disini aja biar saya bisa lihat wajah cantik kamu terus" ucapan Bobby benar benar membuat Salsa semakin tidak tahan tapi dia harus menjalani apa yang diperintakan Bobby. Sebisa mungkin Salsa mengerjakan dengan cepat agar segera keluar dari ruangan itu

"Sa itu kamu gede juga ya kalo dilihat, jadi pengen icip dikit" dengan tatapan yang menjijikan itu Salsa menurunkan jilbab dan berdengus kesal.

"Pak maaf saya menjalankan sesuai tugas saya jadi saya harap bapak bisa menjaga sikap dan ucapan". Tidak lama Salsa langsung menyerahkan apa yang sudah ia kerjakan dan pamit keluar dari ruangan.

Sampai di meja kerjanya ia mendengus kesal tentang apa yang di lakukan managernya pada dirinya
'Anjing banget tuh si Bobby ada gilanya godain gue kaya gitu' dumelnya dalam hati.
Selama bekerja ia selalu menjaga jarak dengan Bobby bahkan ia selalu menuntaskan pekerjaannya secepat yang ia bisa agar tidak lebur.

'Selamat sore Salsa, saya ingin menyampaikan penawaran kerja yang sudah kami sepakati, semoga kamu tertarik dengan penawaran yang sudah kami berikan. Kami tunggu kabar baiknya' pesan dari bu Norma masuk pada ponsel Salsa

'Haaa gede banget nominalnya'  Salsa terbelalak tidak percaya karena mendadak mendapatkan tawaran dengan nominal tinggi.
'Lima belas juta ? apa nggak salah nih nominalnya?' ia masih terpaku memandang isi ponselnya.

'Selamat sore bu Norma, terima kasih atas tawaran yang sudah di berikan tapi mohon maaf sekali lagi bahwa saya belum bisa bergabung saat ini' balasnya kepada Norma

'Kalau saya boleh tau, apa yang membuat kamu menolak tawaran kami Salsa ? apakah nominalnya tidak sesuai ?'

'Tidak bu Norma, saya saat ini telah bekerja dan baru saja bergabung jadi tidak enak jika harus mengundurkan diri' ungkapnya melalui pesan pendek itu. Sebetulnya ini adalah kesempatan untuk ia menerima tawaran dari Norma namun itu sangat tidak mungkin karena dia baru saja bekerja.

'Baik terima kasih Salsa' pesan itu hanya berhenti pada percakapan terkahir yang dikirimkan Norma padanya.

——
"Anjing Salsa tolak tawarannya powl" pekik Rony saat berada di sebuah cafe

"Nyesel kan lo, kalo masih cinta yaudah jemput dia sekarang dan ajak dia kesini" ejekan Paul membuat Rony semakin memanas

"Gue yakin pasti dia tolak ini gara gara cowok berengsek dia itu" emosi Rony mulai tersulut dan tanpa sadar ia melempar puntung rokok ke sembarang arah

"Nah kan dia berasumsi sendiri kan, lo tu belum tau pastinya jadi gausah sok nyimpulin sendiri". Saat ini mereka berdua hanya menghabiskan rokok tanpa ada obrolan karena Rony yang sudah memanas melihat pesan dari Norma. Rony berpikir tawaran apa lagi yang bisa membuat Salsa mau menerima dan bergabung di kantornya.

'Bu Norma tolong nominal ini kirimkan pada Salsa secepatnya dan sampaikan pada dia bahwa kita memberikan tenggang waktu sampai 2 minggu kedepan' pesan itu ia kirimkan kepada Norma tanpa berpikir apapun lagi.

"Wah ada gilanya juga ya lo, hampir setara sama gaji gue gila" sindiran Paul hanya mendapat senyuman kecut dari Rony.

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang