24

5K 277 14
                                    

Pagi ini Rony, Paul serta kedua sahabatnya akan kembali ke kota masing-masing karena cuti mereka untuk menemani Salsa di Jogja telah usai.
Selepas sholat subuh Salsa langsung pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan. Tidak banyak yang harus di siapkan karena Salsa hanya memasak soto ayam serta es buah.

"Morning Sa" Rony yang datang dari kamar langsung duduk di meja makan

"Hay udah siap aja kan masih gelap di luar" sahut Salsa yang masih meneruskan kegiatannya

"Engga cuma pengen keluar kamar nanti palingan berangkat jam 9 pagi" ucap Rony hanya mendapat anggukan dari Salsa

"Masak soto ya" tanya Rony yang terus mengamati punggung Salsa

"Kok tau kamu kan belum lihat" Salsa menoleh heran menatap suaminya

"Baju kamu kuning semua sayang, mana nerawang lagi" Rony menghampiri Salsa dengan menempelkan dagunya di pundak wanita itu. Salsa memang memakai baju berwarna putih dengan hijab instannya. Tangan Rony masih ia selipkan di saku celana karena tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali.

"Mesuuum" ucap Salsa sedikit menggoyangkan pundaknya agar Rony segera beranjak

"Ganti dulu sebelum Paul bangun, kalo pake baju putih jangan pake celana dalem item jadi keliatan" ucap Rony menggoda

"Issshhhh" ucap Salsa malu karena ia tidak sadar akan bajunya yang nerawang sehingga menampilkan celana dalam yang ia kenakan. Mungkin sedari dulu ia hanya hidup dengan 2 wanita dirumah dan saat di apartemen pun ia hidup sendiri jadi baju santai seperti itu tidak menjadi hal yang harus Salsa perhatikan.
Salsa beranjak dari dapur untuk mengganti bajunya karena dilihatnya masih sepi jadi aman tidak ada yang melihat kecuali laki-laki yang tengah duduk di meja makan saat ini.

Saat Salsa kembali ia pun langsung menuju dapur mempersiapkan makanan yang sudah ia masak. Setelah selesai ia menyusul suaminya di meja makan dan duduk di sebrang Rony.
"Cantik banget" ucap Rony yang terus memandang wanita di hadapannya

"Apasihhh, mau sarapan sekarang?" sahut Salsa menopang dagunya memandang Rony

"Sayangnya belum bisa dinikmati" ucap Rony yang saat ini menopang dagunya pula memandang ke arah Salsa. Mata keduanya pun bertemu namun Salsa berusaha mengalihkan pandangannya.

"Heyyyy ditanya apa jawabnya apa" Salsa mulai cemberut dengan ulah Rony

"Nanti aja sarapannya bareng istri biar keliatan rumah tangga harmonis" Rony melemparkan senyum manisnya

"Rumah tangga harmonis itu yang sudah punya buku nikah, tercatat, tidak seperti ini" dumel Salsa dengan memainkan ponselnya

"Iya nanti aku usahain biar cepet dapet buku nikah ya" Rony berdiri dan mengusap lembut pucuk kepala istrinya, sedangkan Salsa jangan di tanya lagi pipinya sudah bersemu merah saat ini.

"Aamiin semoga imam aku bisa menepati janjinya" Salsa meneruskan untuk bermain ponsel menutupi semua rasa yang ada di hatinya namun Rony terus menatap wanita di depannya dengan senyuman manis.

——
Tepat pukul 8 semua berkumpul di ruang makan dengan menyantap soto ayam hangat buatan Salsa. Kali ini mereka berbincang santai membahas tentang hal yang membuat mereka menjadi ramai di ruang tengah itu.

"Pak Paul nitip si nopiak dia sedikit teledor sama barangnya" ucap Salsa di tengah ramainya canda tawa

"Yeeeee enak aja emang gue barang bisa dititipin" Novia yang kini sudah selesai langsung membawa piring kotor dan mencucinya

"Sa serius kita tinggal kamu sama Billa gapapa" ucap Syarla yang sudah kembali dari mecuci piring

"Santai aja selagi ada kakak dunia akan baik baik saja, yakan?" Salsa menaik turunkan alisnya sambil merangkul adik di sebelahnya

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang