Paul terpaku di tempatnya berdiri melihat punggung Salsa yang mulai menjauh darinya. Tidak lama setelah Salsa keluar Paul kembali ke atas namun bukan masuk ke ruangannya melainkan masuk ke ruangan Rony.
"Dia udah balik tanpa mau gue antar" ucap Paul sembari duduk di sofa"Iya gue lihat dari sini" sahut Rony menunjuk jendela kaca di belakangnya
Betul saja, setelah Salsa pamit keluar Rony langsung menghubungi Paul agar mengejar wanita itu, karena lift yang ditumpangi Salsa terlanjur menutup jadi Paul memutuskan untuk lewat tangga agar bisa mengejar Salsa. Di sisi lain sebetulnya Rony pun tidak tega melakukan Salsa seperti itu.
"Sikap lo kaya tadi semakin ngebuat Salsa jauh dari lo" pungkas Paul menasehati sahabatnya
"Katanya lo pengen bareng lagi sama Salsa tapi ketika dia udah di depan mata lo nih bahkan kesempatan besar lagi kalo dia bisa kerja disini dan lo bisa tiap hari ketemu dia tapi lo sia-sia in gitu aja" lanjut Paul dengan menatap lekat laki laki didepannya itu."Ga tau lah Powl gue bingung, gue masih marah kalo lihat dia" pungkas Rony
"Lo gak bisa mutusin kalo Salsa bersalah atas komitmen yang kalian ucapkan 2 tahun lalu, bahkan lo yang berasumsi sendiri tanpa tanya langsung ke dia"
"Kata gue sih lo bakal kehilangan dia kalo lo tetap kaya gini, pikirin lagi"
"Jangan lupa habis ini meeting lo siap siap jangan telat, ini penting" Paul meninggalkan Rony tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya ituRony yang sedari tadi hanya diam mengotak atik ponsel tanpa tau akan tujuan sebenarnya pun bingung, kenapa setelah bertemu dengan Salsa hatinya menjadi tidak karuan, bahkan dia sendiri yang memilih Salsa dari sekian banyak kandidat yang profilnya masuk ke perusahaan untuk dapat bekerja dan membantunya. Tapi anehnya setelah pertemuannya dengan Salsa ia menjadi tidak karuan bahkan sikapnya pun menjadi berubah tanpa dia sadari.
Telfon dimejanya berdering yang memecahkan lamunannya
"Ron, ayo gue udah siap di lobby nih" suara sahabatnya melengking di seberang sana"Iya gue masih cari berkas bentar, 10 menit lagi gue turun" jawabnya singkat
Segera Rony mencari apa saja yang harus ia bawa karena meeting ini memang sangat penting baginya. Tidak terlalu lama ia pun beranjak turun dan menemui Paul untuk segera berangkat.
"Lo oke Ron?" pertanyaan Paul berhasil memecah keheningan di dalam mobil saat ini
"Gue bingung Powl, kalo gue nerima Salsa nih misalnya nah tiap hari gue bakal ketemu sama dia tapi di sisi lain gue harus siap kalo dia komunikasi sama orang lain di depan gue"
"Maksud lo cowonya Salsa?" tanya Paul memastikan lagi yang dimaksud sahabatnya itu
"Iya, bahkan sampe sekarang dia masih aktif update tentang Salsa Powl" sahut Rony
"Tapi kan lo belum tau nih itu beneran cowonya atau bukan"
"Tanpa di konfirmasi pun keliatan kok Powl gerak gerik cowok berengsek itu" nadanya sedikit meninggi kali ini
"Yaudah nikahin aja Salsa beres, Salsa jadi milik lo seutuhnya" ide Paul yang membuat geleng geleng sahabatnya itu
Benar saja ternyata selama ini Rony tidak benar benar hilang dan meninggalkan Salsa, Rony selalu memantau update dari Salsa bahkan sampai orang terdekatnya tanpa Salsa sadari. Bahkan Rony selalu memantau update dari laki laki yang dekat dengannya.
Rony merasa Salsa telah menghianati komitmen yang dulu mereka sempat ucapkan bahwa Rony akan pergi 1-2 tahun untuk ikut papanya memantapkan ilmu agar bisa menggantikan posisi papanya di perusahaan.
Selama Rony belajar mereka tidak saling komunikasi karena keinginan dari papa Rony agar dia fokus dulu, setelah 2 tahun Rony akan mencari Salsa untuk menepati janjinya tersebut.
Namun belum sempat mencari semesta mempertemukan mereka. CV itu masuk ke emailnya tapa basa basi ia langsung menghubungi HR kantor agar segera memanggil Salsa untuk interview dan masuk kerja secepatnya.✨